Mohon tunggu...
DWI ALVI
DWI ALVI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

nonton film sama mendengarkan music

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penerapan Paradigma Integrasi Dalam Ilmu Sosiologi: Perspektif Nilai Epistemologi

23 Desember 2024   00:41 Diperbarui: 23 Desember 2024   00:41 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Keberagaman Indonesia (Sumber: Kompasiana.com)

Pluralitas: Dalam Al-Hujarat ayat 13 mengatakan bahwa manusia berasal dari berbagai bangsa dan suku dan harus saling menghormati.

Dari surat Al-Hujurat ayat 13 memberi kita dasar yang kuat untuk membangun masyarakat yang adil, damai, dan harmonis. Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya untuk saling mengenal, menghormati perbedaan, dan membangun persatuan.

IRFANI

Epistemologi Irfani adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman pengertian yang mendalam dari pengalaman batin atau spiritual. Dalam metodologi irfani pada Al-Qur’an Surat Al-Hujarat ayat 13 memiliki banyak manfaat dalam kehidupan yaitu:

Memahami perilaku sosial: epistemologi Irfani membantu kita memahami mengapa seseorang berperilaku tertentu dalam situasi sosial tertentu. Salah satu contohnya adalah pilihan seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial tertentu saja.

Membangun relasi sosial: epistemologi Irfani membantu kita memahami perspektif dan perasaan orang lain dan membantu kita lebih memahami mereka.

Menyelesaikan Konflik: Epistemologi Irfani dapat membantu dalam mencari solusi yang mempertimbangkan aspek emosional dan spiritual selain rasional.

Menurut nilai epistemologi Irfani, toleransi adalah sikap menghargai perbedaan antara orang lain, baik dalam hal agama, bahasa, suku, atau ras, tetapi kita tetap saling menghargai satu sama lain, seperti semboyan bangsa Indonesia, “bhinneka tunggal Ika”, yang berarti berbeda tetapi tetap satu. Dengan demikian, kita harus selalu menyadari pentingnya toleransi dalam berbagi.

Dengan demikian menggabungkan ketiga nilai epistemologi, kita dapat memahami toleransi sebagai nilai yang penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif seperti sudah di jelaskan dalam surat Al-Hujarat ayat 13 yang memberikan dasar yang kuat untuk mempromosikan toleransi dalam berbagai konteks sosial dan dari situlah kita belajar bahwa semua orang itu berbeda-beda tetapi tetap sama di mata Allah SWT yang menciptakan manusia dengan sangat sempurna sebagai mahluk, hanya ketakwaan lah yang menjadi tolak ukur bagi manusia di bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun