Rabu, 20/07/2022 Pemerintah Kecamatan Asembagus secara resmi menerima mahasiswa KKN dari Universitas Jember (UNEJ) berjumlah 41 mahasiswa. Mahasiswa-mahasiswa tersebut terbagi menjadi 4 kelompok yang nantinya akan diterjunkan di 4 desa, yaitu Desa Asembagus, Desa Bantal, Desa Awar-Awar, Desa Perante.Â
Pemerintah Desa harus siap menerima kehadiran mahasiswa KKN dalam menjalankan tugas atau program kerja yag direncanakan. Pemerintah Desa Asembagus menerima 10 mahasiswa KKN dari Universitas Jember yang nantinya direncanakan untuk dapat membantu pemerintah Desa Asembagus dalam menangani masalah sampah.
Sampah merupakan sesuatu permasalahan yang menjadi sebuah penyakit di dalam masyarakat. Berbagai proses atau cara yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah telah dilakukan untuk menangani permasalahan sampah tersebut, namun pada implementasinya tidak semua daerah yang mampu merealisasikan penanganan masalah sampah tersebut.Â
Oleh karena itu perlunya sebuah sinergi dari pemerintah pusat maupun daerah supaya program dalam pemberdayaan sampah berjalan dengan sebagaimana mestinya.Â
Tentunya hal yang paling penting adalah bagaimana cara pemerintah daerah dapat memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakatnya yaitu dengan proses tindakan, pada dasarnya jika hanya dilakukan dalam sebuah sosialisasi saja tidak akan berdampak pada efek yang signifikan perlu adanya sebuah tindakan secara langsung kepada masyarakat.Â
Misalnya dengan mengaktifkan karang taruna, kader desa, dan juga komunitas-komunitas di desa khususnya komunitas pemerhati lingkungan. Diharapkan dengan bergerak melalui komunitas pemerhati lingkungan maka dapat diperoleh informasi mengenai cara mengolah sampah yang nantinya dapat menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.
Di kawasan Desa Asembagus masyarakat masih  membuang sampah di TPS setempat dan tidak adanya sebuah proses penyaringan sampah memalui proses pengolahan sampah yang mana diharapkan oleh pemerintah desa.Â
Maka dari itu mahasiswa KKN desa Asembagus 422 bersama perangkat desa Asembagus bersinergi untuk mengentaskan masalah tersebut dengan memaksimalkan proses pengolahan sampah menjadi barang yang berguna bagi masyarakat itu sendiri.
 Kasus Sampah anorganik dan organik pada masyarakat masih sangat kompleks permasalahannya dikarenakan masyarakat tidak mengetahui dalam hal memilah dan mengolah sampah. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN Desa Asembagus 422 melakukan sebuah tindakan secara langsung untuk memperdaya sampah anorganik dan organik.
Pemerintah Desa Asembagus ditunjuk langsung oleh pemerintah provinsi dalam sebuah program pemberdayaan sampah. Maka dari itu masalah yang sangat kompleks mengenai sampah dapat kami tekankan dengan sebagaimana mestinya. Karena pada dasarnya sampah memiliki pengaruh negatif, baik dalam aspek kesehatan, lingkungan, dan pola berpikir masyarakat.Â
Jika program tentang pemberdayaan sampah  dapat berjalan dengan baik maka hal negatif tersebut dapat diubah menjadi hal yang positif. Di bidang kesehatan, apabila masyarakat memiliki kepedulian terdapat sampah maka dampak positifnya adalah dapat menurunkan angka stunting.
Mengigat bahwa Desa Asembagus memiliki angka stunting yang tinggi, maka program ini dirasa akan memberikan dampak yang siginifikan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, kami KKN Kelompok 422 Desa Asembagus bertekat untuk menurunkan angka stunting dengan cara melakukan edukasi terhadap pola hidup yang lebih sehat dimasyarakat.Â
Dalam aspek lingkungan, masalah negatif yang ada di sekitar lingkungan dapat kami tekan apabila masyarakatnya sudah mulai sadar dan mau bergerak ke dalam hal yang lebih baik.Â
Program kami adalah di setiap dusun desa Asembagus akan diadakan lomba dalam rangka hari kemerdekaan dengan mewajibkan masyarakatnya  untuk memproduksi karya kreatif dari bahan sampah anorganik.
Dengan tindakan tersebut secara tidak sadar dapat mengedukasi bahwasanya sampah memiliki nilai seni dan juga ekonomis.
Jika masyarakat sudah peduli dan dapat memanfaatkan sampah maka secara tidak langsung dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan baru yaitu ekonomi kreatif yang mana selalu ditekankan oleh pemerintah pusat. Apabila ekonomi kreatif dimasyarakat berkembang maka secara tidak langsung dapat membuka lapangan kerja baru dan mengentaskan pengangguran di Desa Asembagus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H