Mohon tunggu...
Dwi Agustina
Dwi Agustina Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Sepanjang Hayat

Alumni Pendidikan Masyarakat - Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Instagram : dwiia33 Berlisensi Metode Baca AHE, Hitung ASE dan Brainy English.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Muda Bukan Berarti Terburu-buru: Mengatasi FOMO dalam Pernikahan

26 Februari 2024   22:18 Diperbarui: 26 Februari 2024   22:34 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Menyadari Kesiapan Emosional

Keberanian untuk menunda pernikahan muda membutuhkan kesadaran akan kesiapan emosional kita sendiri. Pernikahan adalah momen sakral yang akan dihadapi seumur hidup, maka dari itu perlu  komitmen yang serius dan membutuhkan kesiapan mental dan emosional yang matang. Penting untuk seseorang dalam merefleksikan dirinya tentang bagaimana menyelesaikan stress, konflik dan ketidaksesuaian dalam pernikahan. Untuk mempersiapkan kesiapan emosial ini, anda bisa menempuh langkah-langkah konkret seperti Refleksi Diri, Bimbingan Psikolog, Dukungan  dan keterbukaan mengenai emosional dari Calon Pasangan, mengikuti program pendidikan pra nikah dan pengalaman hidup sebelumnya. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan seseorang lebih sadar dan kuat dalam membuat keputusan sebelum memasuki momen komitmen seumur hidup.

4. Fokus pada Pertumbuhan Pribadi

Menunda pernikahan memungkinkan waktu bagi seseorang untuk fokus pada pertumbuhan pribadi. Ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi minat, mengembangkan keterampilan, dan mencapai tujuan-tujuan yang mungkin sulit dicapai jika sudah menikah. Seseorang dapat mencapai pertumbuhan pribadi dengan melibatkan diri dengan berbagai program kegiatan yang dapat meningkatkan pertumbuhan diri, seperti ;

  • Pendidikan Tambahan: Mengambil kursus atau pelatihan tambahan dalam bidang minat atau keterampilan tertentu yang ingin dikembangkan.
  • Traveling dan Eksplorasi: Melalui perjalanan dan eksplorasi, seseorang dapat memperluas pandangan dunia mereka, mempelajari budaya baru, dan menemukan hal-hal baru tentang diri mereka sendiri.
  • Pengembangan Keterampilan: Berfokus pada pengembangan keterampilan yang berguna baik dalam karier maupun kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan komunikasi, kepemimpinan, atau manajemen waktu.
  • Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan: Terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan dapat membantu seseorang tumbuh secara pribadi melalui pengalaman berbagi, empati, dan pengabdian kepada orang lain.
  • Membaca dan Belajar: Membaca buku dan mengakses sumber-sumber pengetahuan yang bermanfaat dapat membantu seseorang memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman mereka tentang diri dan dunia di sekitar.


5. Menghormati Proses dan Waktu

Menikah bukanlah tentang memenuhi ekspektasi orang lain, tetapi tentang membuat keputusan yang bijaksana berdasarkan kesiapan diri sendiri.

Seseorang tidak harus terburu-buru untuk mengambil keputusan menikah. Berikan waktu untuk mengenal pasangan, membangun hubungan sehat dengan jujur dan terbuka, prioritaskan kualitas hubungan daripada mengejar ekpetasi sosial, Perlu diingat kembali bahwa seseorang memiliki ritme hubungan yang berbeda dalam membangun hubungan menuju jenjang pernikahan. Maka hormatilah setiap proses dan waktunya untuk membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan.

Mengatasi FOMO dalam konteks pernikahan berarti memprioritaskan kesiapan pribadi, pertumbuhan, dan kesejahteraan emosional di atas tekanan sosial dan ekspektasi eksternal. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidupnya sendiri, dan penting untuk menghormati waktu dan proses yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat bagi diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun