Loteng biasanya diidentikkan sebagai tempat penyimpanan barang-barang tak terpakai, tetapi bagi ibu saya, fungsi loteng berubah menjadi sumber keberkahan dalam situasi sulit. Misalnya, ketika saya sedang memasak Indomie dan kehabisan cabe, atau ketika memasak tidak ada bawang daun, saya langsung teringat loteng yang berisi tanaman yang ditanam oleh ibu saya. Tanaman-tanaman tersebut sangat berguna terutama saat keberadaan mereka sangat dibutuhkan dan saya sedang malas pergi ke warung.
Terlebih lagi, rumah saya memiliki lahan yang terbatas,sehingga tidak memiliki halaman di tanah bawah. Akhirnya, ibu saya memanfaatkan loteng untuk menanam sayuran. Dengan menggunakan wadah yang cocok, ibu saya menanam tomat, bayam, Â leunca, cabai, bawang daun, kemangi, dan lidah buaya. Hasilnya, saya memiliki pasokan sayuran segar yang dapat dipanen setiap hari.
Di loteng saya hanya terdapat enam jenis tanaman tersebut, karena dalam memilih tanaman untuk ditanam di loteng, Â kita harus mempertimbangkan beberapa faktor penting:
- Kondisi Lingkungan: Perhatikan kondisi cahaya dan suhu di loteng Anda. Beberapa tanaman mungkin membutuhkan sinar matahari langsung, sementara yang lain lebih cocok tumbuh di tempat yang teduh. Pastikan untuk memilih tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang tersedia di loteng Anda.
- Ruangan yang Tersedia: Perhatikan ruang yang tersedia di loteng Anda. Tanaman seperti tomat dan cabai, misalnya, mungkin membutuhkan lebih banyak ruang daripada tanaman herba atau tanaman hijau. Pilih tanaman yang sesuai dengan ukuran dan ruang yang tersedia untuk memaksimalkan hasil panen Anda.
- Waktu Tumbuh: Pertimbangkan lamanya waktu yang diperlukan bagi tanaman tersebut untuk mencapai kematangan. Beberapa tanaman mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh dan berbuah, sementara yang lain bisa dipanen dalam waktu yang lebih singkat.
Contoh tanaman yang cocok untuk ditanam di loteng termasuk tomat cherry yang dapat tumbuh dalam pot-pot kecil, cabai yang tahan terhadap suhu panas, dan tanaman hijau seperti selada atau bayam yang dapat tumbuh dalam wadah yang lebih dangkal. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat memilih tanaman yang sesuai dengan kondisi loteng Anda dan meningkatkan kesuksesan panen Anda.
Dengan sedikit kreativitas, ibu dan bapak saya mengubah barang-barang bekas menjadi pot tanaman. Botol plastik, kaleng, dan ember bekas menjadi wadah untuk menanam tanaman hijau. Loteng saya menjadi pemandangan yang hijau dan produktif. Setiap pagi ibu saya sering menyiram tanaman tersebut. Selain disiram, tanamannya juga rutin diberi pupuk kandang.
Keberkahan dari loteng saya tidak hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk tetangga di sekitar. Ibu saya sering membagikan hasil panen dari loteng kepada tetangga yang membutuhkan, menciptakan ikatan komunitas yang kuat dan saling mendukung di saat-saat sulit.
Lotengku bukan hanya sekadar atap rumah, tetapi juga sumber keberkahan dan penyelamat dalam krisis pangan. Dengan sedikit kreativitas dan usaha, ibu saya berhasil mengubah ruang terbatas menjadi kebun produktif dan penyimpanan makanan yang efisien. Lotengku bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga tempat di mana harapan dan ketahanan hidup bersinar terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H