4. Kemitraan dengan Pelaku Wisata:
Desa Penglipuran menjalin kemitraan dengan pelaku wisata dan agen perjalanan lokal. Kolaborasi ini membantu dalam pemasaran destinasi dan menarik lebih banyak wisatawan. Kemitraan dengan pihak eksternal juga membuka peluang kerjasama bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat desa.
5. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan:
Masyarakat Desa Penglipuran aktif dalam program pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan daya saing mereka di industri pariwisata. Pelatihan tentang pemasaran, kebersihan, dan keterampilan kerajinan tangan membantu meningkatkan kualitas layanan dan produk yang mereka tawarkan kepada wisatawan.
6. Diversifikasi Produk dan Layanan:
Desa Penglipuran terus berinovasi dengan mendiversifikasi produk dan layanan pariwisata. Selain menjual kerajinan tangan tradisional, mereka juga menawarkan pengalaman kuliner lokal, tur budaya, dan kegiatan-kegiatan lain yang memperkaya pengalaman wisatawan. Diversifikasi ini menciptakan sumber pendapatan yang lebih stabil dan beragam.
7. Pemberdayaan Perempuan:
Desa Penglipuran memberdayakan perempuan dalam pengembangan ekonomi lokal. Program pelatihan dan dukungan untuk usaha mikro dan kecil yang dimiliki perempuan membantu menciptakan lapangan pekerjaan tambahan dan meningkatkan peran perempuan dalam mengelola sumber daya ekonomi.
Dengan mengadopsi pendekatan pariwisata berkelanjutan yang melibatkan aspek-aspek budaya, ekonomi, dan lingkungan, Desa Penglipuran mengindikasikan bahwa pengembangan pariwisata memiliki potensi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui kombinasi kearifan lokal dan inovasi, desa ini berhasil menciptakan dampak positif bagi penduduknya sambil tetap memperhatikan kelestarian budaya dan alam.
Dalam perjalanan menikmati keindahan Desa Penglipuran di Bali, saya telah menyelami keunikan destinasi wisata berbasis masyarakat yang tidak hanya mempesona mata tetapi juga memperkaya jiwa. Keberhasilan Desa Penglipuran sebagai contoh nyata destinasi wisata yang berdampak positif pada masyarakat lokal menunjukkan betapa pentingnya menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H