Dalam beberapa kesempatan menjadi fasilitator, memang terdapat lembar personal yang harus saya isi dengan jujur terkait dengan kemampuan peserta selama kegiatan.Â
Beberapa klien terkadang ada yang menekankan pada beberapa faktor untuk dinilai kemampuannya. Seperti yang baru saja terjadi dengan Salah satu klien yang meminta tim fasilitator untuk menilai kemampuan hafalan doa para peserta.Â
Dengan teknik fasilitasi dan kemampuan yang saya miliki, saya ajak mereka untuk berusaha menghafal secara bersama terlebih dahulu dan selebihnya mereka yang menghafal secara pribadi. Â Hasilnya memang belum maksimal karena ada beberapa alasan. Saya akan menilai peserta secara jujur di lembar tersebut jika tidak hafal maka akan saya laporkan dengan catatan tidak hafal dengan harapan semoga ada tidak lanjut yang lebih dari pihak sekolah. Pun saya harus jujur dengan diri sendiri dan harus bisa menilai diri saya secara kritis saat mendampingi para peserta. saya harus mengakui dan jujur dengan kemampuan saya dalam memfasilitasi mereka. jika ada yang kurang maksimal maka saya harus segera memperbaikinya agar kedepannya saya bisa menjadi fasilitator yang professional.Â
2. Empati : fasilitator berusaha menempatkan dirinya ke dalam situasi oranglain sembari merenungkan makna dari kegiatan tersebut. Tidak bereaksi berlebihan hanya berdasarkan apa yang dilihat atau memahami masalah peserta hanya denga logika belaka.
Ternyata benar kata temanku bahwa fasilitator itu ibaratkan ibu peri harus ikut terlibat dalam berbagai situasi yang dihadapi oleh anggotanya. contohnya saja jika ada peserta yang mengalami kesulitan, pasti fasilitator akan ikut membantu peserta untuk menyelesaikan masalahnya jika hal tersebut memang diperlukan.Â
3. Rasa hormat kepada peserta sebagai pengakuan bahwa peserta telah memiliki banyak pengalaman. Memiliki pandangan positif terhadap peserta, menghargai perasaan, pengalaman, kemampuan oranglain dan menunjukkan kepada mereka bahwa kita sadar akan kehadirannya, mengakui setiap peserta adalah makhluk yang bebas yang memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing.
Setiap manusia itu unik ya, maka dengan menjadi fasilitator saya sangat menghargai setiap karakter dan pengalaman para peserta bahkan terkadang saya yang banyak belajar dari peserta. Pun dalam berbagai kegiatan saya selalu positif thinking bahwa semua peserta adalah orang baik, bisa dibimbing dan dapat menyelesaikan kegiatan dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan dan ilmu yang diberikan akan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.