Berdasarkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA), Presiden Soekarno menetapkan hari tani nasional pada tanggal 24 September. Momentum ini merupakan refleksi untuk para petani Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan. Dikutip dari laman resmi Fakultas Pertanian UGM bahwa Hari Tani Nasional merupakan bentuk peringatan untuk mengenang perjuangan kaum petani agar terbebas dari kesengsaraan,
Untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan kedaulatan pangan, petani di Desa Mekarmukti terus menerus memperbaiki program serta kualitas hasil tani mereka karena Desa Mekarmukti ini merupakan salah satu daerah di Kabupaten Cianjur yang memiliki lahan pertanian cukup luas sehingga sebagian besar mata  pencaharian masyarakatnya sebagai Petani.
Ironisnya, lahan pertanian yang luas ternyata tidak menjadikan hidup mereka sejahtera. Hal ini disebabkan karena masih banyak petani yang terjerat oleh "bank keliling dan oknum tengkulak yang nakal". Persoalan mengenai tengkulak nakal ini cukup serius dikalangan petani Desa Mekarmukti, karena menurut salah satu petaniÂ
Oknum tengkulak tersebut memang memberikan modal diawal akan tetapi malah berdampak kepada hasil panen yang tidak pernah terukur sehingga menyebabkan petani mengalami kerugian dan bahayanya para petani semakin tercekik karena hutang mereka kepada tengkulak malah semakin bertambah.
Informasi tersebut santer terdengar oleh pegiat pendidikan yang sedang berfokus pada penanganan anak-anak yang putus sekolah Di Desa Mekarmukti. Ternyata, selain banyaknya anak yang putus sekolah, disana juga banyak petani yang mencurahkan keluh kesah mereka terutama mengenai hasil pertanian yang sering merugi dan tidak terukur. Dari situlah beliau mulai merilik sektor pertanian. Karena selain ingin memajukkan pendidikan, misi selanjutnya yaitu ingin memajukkan sektor pertanian.Â
Berdasarkan hal tersebut, munculah ide untuk membangun serta mengelola Koperasi Petani dan Peternak Patrakomala. Kehadiran Koperasi di Desa Mekarmukti bertujuan untuk membangun sektor pertanian menjadi lebih baik serta membebaskan petani dari jeratan bank keliling dan oknum tengkulak nakal. KPP Patrakomala juga mengusung sistem kerja koperasi yang saling menguntungkan antara petani dan koperasi sehingga tidak ada lagi petani yang merasa dirugikan. Ternyata dari sistem yang diterapkan, banyak petani yang merasa terbantu dengan layanan program dari KPP Patrakomala . Untuk layanan yang diberikan bisa dilihat seperti dibawah ini
Dukungan yang diberikan KPP Patrakomala untuk Petani & Peternak Desa Mekarmukti berupa sosialisasi, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat di sektor ekonomi dan pertanian agar tercipta pertumbuhan ekonomi yang signifikan. KPP Patrakomala juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling berbagi ilmu dan informasi antar petani, mempermudah pendistribusian hasil panen dan memudahkan petani untuk mendapatkan kebutuhan seperti alat, bahan, bibit , pupuk dan yang lainnya.
Menurut penuturan dari salahsatu petani dengan adanya KPP Patrakomala mempermudah para petani untuk mendapatkan modal dan pendistribusian hasil panen. Bahkan dari hasil panen khususnya panen cabe periode sekarang, ada petani yang berhasil membangun rumah dikarenakan hasil panen tersebut menguntungkan dan mengalami peningkatan.
"Saya dan tim akan terus mendukung para petani di Desa Mekarmukti agar membawa dampak positif untuk peningkatan nilai ekonomis di masyarakat sekitar dan hasil pertanian mereka dapat tembus  ke pasar Nasional dan Internasional" (Ungkap Ketua KPP Patrakomala)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H