6. Proses penanaman
Di daerah kering yang baik menggunakan teknik penanaman menggunakan stek yang memilik 8 sampai 9 tunas dengan jarak kurang lebih 1 meter setiap steknya, kemudian ditanam dalam kedalaman sekitar 1,30 cm. Sedangkan untuk didaerah iklim basah menggunakan stek yang memiliki 3 tunas dengan teknik tumpang tindih atau bersentuh dengan masing-masing ujung.
7. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan cara melihat bagaimana kondisi tanah yang sadah tertanam tebu tersebut, selain itu jgua memperhatikan cuaca setempat. Penyiraman yang baik adalah dengan pemupukan dan paling lambat adalah 3 hari setelah pemupukan.
8. Pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan cara mencangkul area tanam sedalam 20 cm. Batang tebu disisakan  3 ruas apabila ingin ditumbukan kembali atau dicabut sampai akarnya apabila lahan ingin dibongkar. Pucuk tebu dibuang dan batang diikat dengan jumlah 20-30 batang/ikat untuk digiling. Waktu pemanenan dilaksanakan pada bulan kering, antara April sampai Oktober.
Demikian cara budidaya tebu yang baik sehingga menghasilkan kualitas tebu yang baik pula. Besar harapan anda yang membaca beberapa uraian diatas dapat memahami dan mempratekkannya sebelum anda budidaya tanaman tebu. Kritik dan saran yang membangun akan tetap penulis tunggu di kolom komentar. Â Baca juga artikel yang lain mengenai tebu transgenik Universitas Jember klik disini. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H