Mohon tunggu...
Dwi Agusatya Wicaksana
Dwi Agusatya Wicaksana Mohon Tunggu... Penulis - Lumajang, Jawa Timur

-- hanya masyarakat biasa, ingin merawat akal dan logika --

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pantai Payangan Jember, Pilihan Mahasiswa Dihari Libur

2 Februari 2015   21:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:56 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_394504" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Payangan Jember"][/caption]

Pantai Payangan yang terletak di Kecamatan Ambulu Jember Jatim ini, merupakan salah satu diantara beberapa pantai yang ada di Jember. Setahu saya selain pantai Papuma dan Watu Ulo tidak ada lagi, tetapi mereka bilang masih banyak yang harus saya tahu tentang wisata di Jember, salah satunya ya pantai Payangan ini, saya yakin masih banyak lagi. Tapi mereka masih belum mengajak saya rupanya, salah satunya Yubi yang asli kelahiran Jember.

Tak ada niat sebelumnya untuk berkunjung ke tempat ini, selagi hari libur saya hanya meluangkan untuk melototi komputer, berharap banyak  pemberitahuan di sosial media. Sekira pukul 17. 15 WIB hp berdering pertanda sms masuk, Yubi sahabat pramuka mengajak berlibur, daripada sendirian di kasur katanya.

Memang libur ini bukan hari libur Minggu, tapi adalah tahun baru 2015 kemarin. Mungkin dia mengajak untuk merayakan tahun baru, tapi saya sendiri sebelumnya tak ada niatan untuk memanasi motor. Biarlah liburan kali ini mungkin seru. Hanya sehari, diantara hari UAS kuliah.

Setelah sholat Isya kami ber-enam dengan sahabat pramuka yang lain berangkat. Kira-kira dua jam kami sampai di pesisir pantai. Sampai disana kami buka tenda yang kami bawa sebelumnya, teryata mereka sudah siap tentang ini. Ikan bakar pun ada disini, entah dapat darimana mereka. Hanya tersenyum. Gerimis yang masih belum reda semenjak di perjalanan membuat jas hujan yang semula di jok motor harus menjadi bivak bagi saya, karena tenda hanya cukup untuk 4 orang.

Untung saja membawa sleeping bag¸ jadi dingin dapat diminimalisir. Oh ya, saya rasa ikannya belum matang betul, masih setengah matang. Di campur kecap juga. Dan memang perlu kalian ketahui, ikan ini enak banget, tetapi saya lupa nama ikannya apa.

Mungkin ini cara mereka untuk merayakan tahun baru, tapi hal ini beda dengan saya. Tak ada yang spesial hari ini, bagi saya tahun ini sama saja tak ada yang harus dirayakan. Saya sendiri heran, kenapa yang harus dirayakan tahun baru masehi ini, dan apabila mendapati sedang tahun bari Hijriyah hanya dibuat tidur dirumah. Yang jelas entah apa niatnya saya tidak mempermasalahkan, yang terpenting adalah setiap kali mendatangi wisata atas ciptaan-Nya acapkali saya harus selalu bersyukur atas keindahan yang diberika-Nya.

Mengapa demikian? Karena dengan bersyukur lebih menjadikan kita semakin dewasa dengan hidup ini,  dengan segala ridhonya saya bisa bersama dengan meraka sahabat-sahabat yang dapat menghibur dan merenungi tentang segala kuasa-Nya. (Melebar dari judul).

Terlihat dari pantai Payangan saat detik pergantian tahun, banyak kembang api mengarah ke langit, indah sekali malam ini. Subhanallah kuasa-Mu. Tapi kembang api yagn saya maksud bukan dari pantai ini, tapi dari sekitar pantai Papuma ataupun Watu Ulo, dari tempat ini terlihat jelas, mungkin lebih jelas disini daripada di tempat penyulutnya. Mereka bermain remi, saya tidur.

Memang nggak ngantuk, tapi saya harus tidur. Karena besok masih banyak yang harus beraktifitas lagi biat nggak loyo. Tiba keesokan hari. Tenda kami pun tidak jauh dari masjid. Setelah laporan ke Gusti shubuh, kami pun melanjutnkan bakar-bakar, kali ini merebus mie sedap untuk sarapan.

Sekira pukul tujuh, kami berkeliling menikmati keindahan pantai ini. Dari tempat ini, pesisir pantai. Terlihat tebing-tebing tinggi pemecah ombak, kami pun kesana dan mengambil gambar dengan adek-adek yang sedang bermain perahu kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun