Mohon tunggu...
Dwi Aditya Herfiansyah
Dwi Aditya Herfiansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Senang menulis dan berkarya #dirumahaja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Membedah 6 Skill Vital Social Media Analyst di Era 2025: Dari Pembaca Data ke Penentu Strategi

20 Januari 2025   11:34 Diperbarui: 20 Januari 2025   11:34 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, cukup jago di satu platform. Sekarang? Kudu bisa baca dan nyambungin data dari berbagai platform. TikTok, Instagram, Twitter, LinkedIn - semua punya karakteristik dan audience berbeda.

Ini kayak jadi polyglot digital. Harus paham "bahasa" tiap platform dan gimana cara mereka "ngomong" satu sama lain. Seorang analis top yang saya kenal bilang, "Platform media sosial itu kayak tetangga yang tinggal di satu kompleks. Mereka beda-beda tapi saling pengaruh."

4. Cultural Intelligence: Pembaca Tren & Kultur

Di era di mana meme bisa jadi strategi marketing dan challenge TikTok bisa bikin produk sold out dalam hitungan jam, Social Media Analyst harus punya "cultural intelligence" yang kuat. Mereka harus bisa baca dan pahami kenapa suatu tren viral, dan lebih penting lagi: apakah tren itu cocok buat brand mereka.

Pernah denger brand yang ikut-ikutan bikin konten viral tapi malah kena backlash? Nah, di sinilah peran cultural intelligence. Ga cuma tau "apa yang trending" tapi paham "kenapa itu trending" dan "apakah kita perlu ikutan."

5. Crisis Pattern Recognition: Pemadam Kebakaran Digital

Krisis di media sosial itu kayak kebakaran - lebih gampang ditangani sebelum membesar. Analis 2025 harus punya skill buat detect early warning signs sebelum masalah jadi viral.

Ini bukan cuma soal monitoring mention negatif. Lebih ke pemahaman mendalam tentang pola interaksi user dan gimana suatu isu kecil bisa eskalasi jadi krisis PR. Think of it like playing chess - you need to think several moves ahead.

6. Business Acumen: Penghubung Data dan Profit

Last but definitely not least, Social Media Analyst 2025 harus bisa nyambungin dots antara metrics sosmed dan business goals. Ga cuma excited karena dapet 1 juta views, tapi bisa jelasin gimana views itu translate ke revenue.

Ini skill yang bikin Social Media Analyst bukan cuma jadi "tukang report", tapi trusted advisor buat business decisions. Dan wajib memahami dan ahli dalam menggunakan tools yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil insight dari hasil analisa yang telah dilakukan. Mereka harus bisa jawab pertanyaan tough kayak "Apa ROI dari campaign kemarin?" atau "Kenapa kita harus invest lebih di platform ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun