Sudah kurang lebih enam tahun terakhir aktifitas sehari-hari dia habiskan menyendiri di kebon belakang rumah yang rimbun ditumbuhi pepohonan tinggi untuk menenangkan pikiran... Dirinya merasa tidak nyaman dan enggan untuk berdekatan dengan masyarakat... Saat berbincang kerap bertutur dengan intonasi suara rendah yang cenderung tidak agresif, juga mengaku hanya tiga hari sekali untuk mandi... Jika badan belum merasa gatal maka aktifitas mandi tidak ada dalam pilihan kegiatan hariannya...
Alasannya bahwa dirinya tidak hendak melakukan aktifitas bepergian keluar rumah... Meskipun demikian perawakannya cukup terawat sebab pria yang 34 tahun ini tinggal serumah dengan kedua orang tua dan kelima adiknya sehingga masih terdapat sumber yang dapat memberi perhatian pada kondisinya... Masih banyak lagi simpton dan informasi mengenai riwayat kehidupan yang saya peroleh saat melakukan assesmen awal ketika mendampingi dan membantu seorang kawan yang tengah disibukan oleh praktikum sebagai pekerja sosial profesional dalam pemberian pertolongan bagi penyandang Skizofrenia...
Secara perlahan perhatian saya seputar gangguan psikotik mendapat ruang pada beberapa waktu terakhir... Sependek pemahaman saya, Skizofrenia adalah salah satu dari berbagai gangguan psikotik yang berat... Para pasien Skizofrenia memiliki rentang masalah yang luas, tidak ada simptom penting yang harus ada untuk menegakan diagnosis Skizofrenia... Oleh karena itu para pasien Skizofrenia dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya...
Simtom-simtom yang dialami mencakup gangguan dalam beberapa hal utama, yakni pikiran, persepsi, perilaku motorik, afek yang tidak sesuai, emosi dan keberfungsian hidup... Menurut kriteria Skizofrenia dalam DSM-IV-TR terdapat dua atau lebih simtom yang signifikan selama sekurang-kurangnya satu bulan dan gejala-gejala gangguan terjadi selama sekurang-kurangnya enam bula.
Sehingga hal demikian dapat mengarah pada disabilitas sosial bagi penyandang Skizofrenia karena tergolong dalam kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan yang dapat menghambat partisipasi dan peran serta mereka dalam kehidupan masyarakat...
Sumber-sumber pertolongan atau pelayanan bantuan baik dalam pendekatan klinis ataupun sosial mutlak diperlukan karena para individu yang menderita Skizofrenia tampak sangat reaktif terhadap berbagai stresor yang biasa kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari... Stres memicu berkurangnya mood positif apalagi jika dikaitkan dengan hasil studi klasik yang menyebutkan tingkat kejadian Skizofrenia di kelas sosial rendah ditemukan dua kali lebih tinggi dibanding kelas sosial di atasnya... Sebab terdapat anggapan yang percaya bahwa stresor berhubungan dengan kelas sosial rendah yang berkontribusi terhadap terjadinya Skizofrenia...
Jujur saya sendiri masih kebingungan dalam memahami Skizofrenia dalam waktu yang singkat karena aku mah apa atuh hanya tertarik untuk membantu aktifitas praktikum seorang kawan... Masih sependek yang saya tahu mengacu pada sejarahnya banyak berbagai upaya manusia yang sering kali brutal dan tidak mencerahkan dalam penanganan Skizofrenia.
Maka dukungan sosial dari keluarga sebagai sumber pertolongan terdekat perlu dikuatkan seperti melakukan edukasi pada keluarga dengan memberikan pengetahuan dasar mengenai Skizofrenia... Mendorong keluarga tidak menyalahkan diri sendiri dan mengajari keluarga berbagai cara mengekspresikan perasaan positif dan konstruktif juga memperluas kontak sosial terutama pada jaringan pertolongan.
Kemudian menanamkan sebentuk harapan bahwa segala sesuatu dapat menjadi lebih baik...Sebab kata om Bob "Everything is Gona be Allright"...Dan yang juga sama pentingnya adalah adalah terdapat jaminan sosial dan kesehatan sehingga memudahkan pasien untuk konsultasi dan berobat secara klinis...huuyeee....
#enjoykeun #skizofrenia #dukunganpadaskizofrenia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H