Kembali pada tembang Lancaran 45! Jelaslah bahwa makna yel-yel “rambate rata hayu, holopis kuntul baris” adalah bagian yang menghantar kepada ajakan yang disuguhkan pada bait berikut. Ajakan tersebut adalah “bekerja maju bersama, bersatu tekad membangun kebaikan”.
Sebagai penutupnya, lagu ini terus-menerus menggaungkan semangat kemerdekaan. Indonesia tanah air kita telah merdeka, dan akan tetap merdeka.
Kiranya pesan penting dalam lagu karya kolaborasi antara bapak bangsa bersama dalang wayang kulit terbaik Indonesia ini akan senantiasa menginspirasi kita.
Semoga rahmat kemerdekaan yang diperjuangkan dengan tidak mudah oleh para pahlawan senantiasa menyemangati kita. Tentu bukan semangat individual berbalut egoisme, melainkan semangat gotong royong untuk satu tujuan, yaitu kemakmuran bangsa.
Alih-alih melontarkan hujatan ini-itu dan memecah belah bangsa, lebih elok bila kita bergotong royong.
Terbukti dengan gotong royong bangsa kita berhasil merdeka dari kaum penjajah. Dengan gotong royong bangsa kita pun mampu melakukan pembangunan, fisik maupun nonfisik. Dengan gotong royong bangsa kita pun pasti mampu menghadapi segala masalah yang menghadang, termasuk melepaskan diri dari belenggu pandemi Covid-19.
Merdeka, merdeka, kita tetap merdeka. Holopis kuntul baris!
Depok, 20 Agustus 2021
Salam Merdeka, Dwi Klarasari
Bacaan pendukung:
1. Setiawan, Hersri. 2004. Memoar Pulau Buru. Jakarta: Indonesiatera.
2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H