Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Membuat Keik Pisang dengan Peralatan Sederhana

20 Februari 2021   12:18 Diperbarui: 22 Februari 2021   21:16 1921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan-bahan untuk membuat banana cake (dokpri)

 "Sudahlah Buk sekalian aja, ini juga tinggal dua sisir. Tiga puluh rebu daah!"

Begitulah "kalimat setengah memaksa" yang selalu dilontarkan tukang buah langganan. Niat hati hendak menolak, tetapi muncul rasa iba ketika melihat dagangannya masih menumpuk. Tidak menolak, dua sisir pisang raja sungguh terlalu banyak. Sering kali sudah terlalu matang sebelum habis dimakan.

Menurut kompas.com, secara umum tingkat kematangan pisang bisa diketahui dari warna kulit. Pisang yang masih mentah secara umum memiliki kulit yang masih hijau. 

Jika kulitnya sudah kuning, biasanya pisang cukup matang (begitu pun, ada jenis pisang yang meskipun sudah matang kulitnya tetap berwarna hijau). Sementara jika sudah sangat matang, kulitnya akan berubah kecokelatan.

Nah, buah pisang dengan warna kulit yang mulai kecokelatan cenderung kurang menarik. Sebagian bahkan ada yang sudah hampir busuk, tetapi sebenarnya masih layak makan setelah melalui proses pengolahan.

Bagi yang kurang telaten, alih-alih mengolah mereka cenderung membuangnya. Saya tidak mungkin melakukannya. "Berpikirlah ratusan kali sebelum membuang makanan" menjadi salah satu alarm dalam benak yang berbunyi paling keras. Tidak mudah untuk diabaikan begitu saja.

"Berpikirlah ratusan kali sebelum membuang makanan!" (indiatoday)

Nah, karena alasan itulah saya mulai mencari bantuan Mbah Gugel untuk mengetahui cara mengolah pisang yang sudah terlalu matang. Mungkin saja ada resep lain, alih-alih sekadar diolah menjadi pisang goreng.     

Pengin Buat Keik, Takada Peralatan 

Sekejap terlintas dalam benak, ingin sekali membuat banana cake alias keik pisang. Zaman masih sekolah pernah praktik. Mungkinkah dalam kegiatan pramuka? Entahlah, sudah lupa!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Oya, saya pengin mencari resep yang simpel dan tidak perlu peralatan seperti timbangan, mikser, maupun oven. Alasannya, saya tidak memiliki ketiganya. Aih, norak! Tidak juga sih karena saya yakin Mbah Gugel pasti akan membantu.

Benar juga!

Mbah Gugel yang "serba tahu" pun dalam sekejap menyajikan belasan ribu resep keik pisang. Ada juga resep yang memenuhi kriteria saya. Tanpa mikser maupun oven, dan semua bahan cukup diukur dengan sendok makan dan sendok teh.  

Meskipun tanpa peralatan layaknya juru masak profesional, hasilnya lumayan. Termasuk dalam hal bentuk dan rasa. Beberapa teman yang ikut mencicipi mengatakan demikian. Semoga testimoninya tulus ya!          

Resep Keik Pisang Tanpa Timbangan, Mikser, dan Oven

Akhirnya, saya mengadopsi resep keik pisang dari berbagai sumber. Karena tanpa oven maka keik pisang tersebut dimasak dengan cara dikukus.

Peralatan yang digunakan cukup sederhana, yaitu wadah untuk mengadon, cetakan kue, dan panci untuk mengukus. Jika tak punya cetakan kue, bisa digunakan panci yang berukuran lebih kecil dari panci pengukus. Alat bantu lain adalah sendok makan, garpu, sendok teh, dan ayakan tepung.

Bahan utama (untuk satu resep)
Terdiri dari 4-5 pisang matang (atau sangat matang ukuran sedang); 12 sdm tepung terigu serba guna (jika suka bisa dicampur atau diganti dengan oat); 1 butir telur (bisa lebih untuk pengganti pengemulsi); 6 sdm gula pasir (atau pemanis alami sesuai selera); 1 sdt pengemulsi (tbm/ovalet); 1/2 sdt soda kue; 1/2 sdt vanili bubuk; sejumput garam; dan 6 sdm minyak sayur (bisa diganti dengan margarine yang dicairkan).

Menurut Mbah Gugel, untuk hasil lebih sehat dapat dipilih pengemulsi (cake emulsifier) yang terbuat dari bahan-bahan alami. Pengemulsi yang berfungsi sebagai penstabil dan pelembut bisa juga digantikan dengan kuning telur.   

Bahan-bahan untuk membuat banana cake (dokpri)
Bahan-bahan untuk membuat banana cake (dokpri)

Cara membuat adonan

  1. Pertama-tama, kupas pisang dan lumatkan dengan garpu. Jangan terlalu halus agar memberikan tekstur pada keik.
  2. Dalam wadah berbeda, kocok telur, gula, pengemulsi, soda kue, vanili, dan garam hingga mengembang (berwarna kuning pucat atau gading). Sebagai pengganti mikser, gunakan garpu atau pengocok manual (Catatan: Mengocok tanpa mikser cukup memakan tenaga. Jadi lakukan dengan gembira agar tidak merasa lelah).
  3. Selanjutnya, masukkan pisang yang sudah dilumatkan ke dalam adonan, dan aduk hingga tercampur merata.
  4. Kemudian, masukkan tepung terigu per 6 sendok makan (sebaiknya sambil diayak). Aduklah hingga merata, lalu masukkan lagi 6 sendok sisanya dan kembali aduk hingga merata.
  5. Terakhir, masukkan minyak sayur dan aduk kembali hingga merata.

Lumatkan pisang dengan garpu, dan dalam wadah berbeda siapkan bahan-bahan lain (dokpri)
Lumatkan pisang dengan garpu, dan dalam wadah berbeda siapkan bahan-bahan lain (dokpri)

Kocok bahan sampai mengembang berwarna kuning pucat atau gading, kemudian campurkan pisang yang telah dihaluskan (dokpri)
Kocok bahan sampai mengembang berwarna kuning pucat atau gading, kemudian campurkan pisang yang telah dihaluskan (dokpri)

Campurkan tepung dan aduk merata, lalu tambahkan minyak sayur dan aduk lagi hingga merata (dokpri)
Campurkan tepung dan aduk merata, lalu tambahkan minyak sayur dan aduk lagi hingga merata (dokpri)

Cara mengukus adonan

  1. Siapkan panci pengukus. Isi panci pengukus dengan air secukupnya dan berikan penyangga. Kemudian didihkan air dengan api sedang.
  2. Sambil menunggu air mendidih, siapkan cetakan kue. Olesi cetakan dengan minyak sayur atau margarine, lalu taburi dengan tepung (tipis merata). Kemudian, masukkan adonan.Ketuk-ketuk bagian luar cetakan agar adonan menempati cetakan secara merata.
  3. Setelah air mendidih, letakkan cetakan di atas penyangga. Kukus dengan api kecil kira-kira selama 40 menit (Sebagai pengingat pasanglah alarm). Oya, jangan lupa lapisi penutup panci dengan kain/lap agar uap air tidak menetes ke adonan.
  4. Setelah matang keluarkan cetakan kue dari panci. Tunggu sesaat agar tidak terlalu panas. Selanjutnya, balikkan cetakan di atas piring datar dan potonglah sesuai selera.  

Olesi cetakan dengan minyak sayur atau margarine, masukkan adonan dan kukus selama 40 menit (dokpri)
Olesi cetakan dengan minyak sayur atau margarine, masukkan adonan dan kukus selama 40 menit (dokpri)

Keluarkan keik dari cetakan dan letakkan pada piring datar (dokpri)
Keluarkan keik dari cetakan dan letakkan pada piring datar (dokpri)
Mudah bukan? Waktu membuatnya bahkan bisa kurang dari satu jam. Tidak termasuk acara mencuci peralatan ya. Hehe.

Oya, jika suka dapat ditambahkah topping di atas adonan. Misalnya, berupa parutan keju, bubuk kayu manis, atau chocochips. Kadang kala saya menaburkan keju parut setelah adonan dikukus sekitar 5-10 menit.    

Potong keik pisang sesuai selera dan sajikan bersama minuman panas favorit (dokpri)
Potong keik pisang sesuai selera dan sajikan bersama minuman panas favorit (dokpri)
Akhir kata, semoga resep sederhana ini dapat menjadi inspirasi. Yuk, sediakan waktu berkreasi untuk mengantisipasi sampah makanan! Ingat, banyak sekali saudara kita bahkan tidak dapat menikmati makanan.  

Depok, 20 Februari 2020
Salam kuliner, Dwi Klarasari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun