Pada kolom tanya jawab laman resmi pemerintah covid19.go.id diinformasikan bahwa pada tahap awal vaksinasi (di Indonesia) dilakukan pada kelompok usia terbanyak terpapar Covid-19, yaitu rentang usia 18-59 tahun. Â
Faktanya, saat ini mayoritas kandidat vaksin di dunia baru diujicobakan pada orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun.
Pada dasarnya terdapat kandidat vaksin untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Namun, untuk bisa mengidentifikasi kesesuaian vaksin Covid-19 bagi kelompok individu tersebut dan dengan penyakit penyerta tampaknya masih dibutuhkan waktu uji klinis tambahan.Â
Sementara itu, pengembangan vaksin untuk anak-anak masih direncanakan pada beberapa kandidat vaksin.
#2 Bukan kelompok yang tidak bisa menerima vaksin
Dalam tayangan infografis Instagram @kemenkes_ri disebut kelompok individu yang tidak bisa menerima vaksin Covid-19 Sinovac. Termasuk di dalamnya adalah mereka yang pernah terkonfirmasi Covid-19, ibu hamil dan menyusui serta individu dengan penyakit penyerta (komorbid).
Istilah penyakit penyerta menggambarkan kondisi adanya penyakit lain yang dialami selain penyakit utama. Dalam istilah populer sering disebut komplikasi, yaitu kondisi ketika dua atau lebih penyakit yang hadir secara bersamaan.
Penyakit penyerta pada Covid-19, yaitu penyakit yang sudah dimiliki pasien bahkan sebelum terinfeksi virus corona. Ada sejumlah penyakit penyerta yang menghalangi penerimaan vaksin Covid-19 Sinovac. Di antaranya adalah penyakit jantung, ginjal, diabetes melitus, hipertensi, dan kanker (dapat dilihat pada infografis).
#3 Saat hendak divaksin dalam kondisi sehat
Calon penerima vaksin harus datang dalam kondisi sehat. Sebelum divaksin, selain menjawab 16 pertanyaan terkait riwayat kesehatan setiap calon juga diperiksa kondisi tubuhnya.
Sebagai contoh, vaksinasi akan ditunda jika yang bersangkutan demam (37,5 derajat Celsius). Vaksinasi juga tidak dapat dilakukan jika yang bersangkutan kedapatan memiliki tekanan darah 140/90. Â Â