Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cernak | Serigala Bertabiat Buruk

18 Januari 2021   19:17 Diperbarui: 18 Januari 2021   19:25 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah peternakan hiduplah sekawanan domba dengan bulu yang lebat, juga lembut. Suatu hari kawanan domba itu tampak mengantre, siap untuk dicukur. Seekor anjing gembala berbulu cokelat kehitaman terlihat sibuk mengatur barisan.

Ringgo, nama si anjing gembala itu mengatur barisan secara berurut. Dimulai dari domba yang berbulu paling lebat. Tidak ada domba yang protes ataupun melawan. Semuanya sabar dan penurut.

Setiap domba menyadari kelebihan dan kekurangannya. Mereka juga menaruh kepercayaan kepada Ringgo. Anjing gembala itu telah menjaga mereka selama bertahun-tahun, terutama saat merumput di padang luas yang sarat bahaya.

*

"Wah Petrow, semester ini bulumu sangat lebat dan lembut. Kau mendapat giliran pertama!" seru Ringgo dengan lantang.

Petrow si domba berbulu lebat itu tersenyum bahagia. Teman-temannya pun memberi semangat dengan menyerukan yel-yel, "Yo, yo, ayo! Sumbangkan bulumu, hangatkan manusia!"

Ringgo tersenyum mendengar yel-yel tersebut. Lalu katanya, "Bagus kawan! Jadilah berguna bagi dunia! Kalian akan selalu dikenang. Manusia akan menceritakan pada anak-cucunya dongeng indah tentang domba-domba yang baik hati."

"Betul Paman Ringgo! Nanti ada kisah tentang syal pangeran dari bulu Paman Petrow. Ada foto jaket hangat putri kerajaan dari bulu Tante Robin. Ada juga kaus kaki artis terkenal dari buluku yang lembut," teriak Debi si domba mungil.

Semua domba tergelak mendengar khayalan Debi, domba termuda di antara kawanan tersebut.

"Eh tahu nggak, meskipun nanti kita sudah mati, bulu kita akan tetap ada di dunia. Bulu-bulu kita bertebaran ke seluruh penjuru dunia menjelma pakaian-pakaian indah, baju hangat, sepatu bayi lucu, syal indah, dan banyak lagi. Hebat, kan?" sambung Boni si orator hebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun