Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Nusantara Mendongeng" Meramaikan Spotify

8 Januari 2021   13:29 Diperbarui: 8 Januari 2021   13:46 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Instagram @atsanti.foundation

Konon, Nusantara Mendongeng adalah satu dari tiga kategori dongeng yang digagas dalam program mendongeng untuk memeriahkan perayaan satu tahun Yayasan Atsanti.  

Berikut ini gambaran untuk ketiga kategori tersebut.
A. Nusantara Mendongeng, untuk anakusia 7 s/d 12 tahun (telah dirilis 7 Januri 2021)
B. Keluarga Mendongeng, untuk anak usia 3 s/d 6 tahun (akan rilis 15 Januari 2021)
C. Borobudur Bercerita, adalah dongeng yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur, untuk anak usia  3 s/d 12 tahun

Keren, kan?

Kumpulan podcast Yayasan Atsanti ini tidak sekadar melengkapi khazanah dongeng Nusantara. Podcast ini berpotensi menambah pengetahuan sekaligus mendorong kecintaan anak-anak 'generasi muda bangsa' untuk semakin mencintai budaya Indonesia yang bernilai luhur.

Upaya yang dilakukan Yayasan Atsanti sejalan dengan gagasan Friedrich Froebel perihal kegiatan mendongeng yang telah disinggung di awal. Gagasan dari tokoh pendidik raksasa abad ke-18 s/d 19 bahwa mendongeng adalah metode ideal dalam mengedukasi dan menanamkan kecerdasan literasi menjadi salah satu pegangan yayasan ini. 

"Nusantara adalah  negeri penuh dongeng luhur. Tugas kita menanamkan ajaran luhur tersebut kepada anak-anak bangsa." Demikian semangat sekaligus "kampanye" ini disampaikan lewat kover podcast Nusantara Mendongeng.  

Wasana Kata

Penulis pun setuju bahwa mendongeng akan selalu menjadi satu dari sekian banyak sarana terbaik untuk melahirkan generasi yang cerdas, berbudi luhur, dan mencintai budaya bangsanya.

"Mendongeng adalah kewajiban kita kepada generasi berikutnya. Apabila semua yang kita lakukan adalah pemasaran, kita telah merugikan baik profesi maupun anak cucu kita. Berikanlah sesuatu yang berarti bagi pendengar Anda, yaitu dengan menginspirasi, melibatkan, dan mendidik mereka lewat cerita. Mulailah mendongeng!" ~ Laura Holloway

Jadi, tunggu apa lagi?

Kecanggihan teknologi dan perkembangan dunia digital dan internet harus dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sebagai sumber dan sarana mendongeng. Tidak perlu ada lagi alasan untuk tidak mendongengi anak-anak. Terima kasih atas kepedulian Yayasan Atsanti yang turut memperkaya khazanah dongeng anak Nusantara. Selamat berhari jadi yang pertama dan teruslah menginspirasi Indonesia! Salam budaya!

Depok, 8 Januari 2020
Salam budaya, Dwi Klarasari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun