Bila berkunjung ke Jakarta pergilah ke pusat kota
Di sana kita akan bersua dengan seorang perwira
tegak berdiri di jalan yang ditandai dengan namanya
yang tak pernah lelah menghormat kepada siapa saja
Perwira teladan, satu di antara pahlawan dan pendahulu
Pahlawan berjubah berwujud sebuah patung perunggu
Gestur tubuhnya gambaran kepribadian yang layak ditiru
Sang fenomenal itu seorang panglima besar
Namun dia tak pernah berkoar-koar
Meski berjuluk jenderal dia enggan terima hormat
Sebaliknya selalu ingin memberikan hormat
"Aku ingin selalu menghormat pada rakyat
karena merekalah yang memilihku"
Demikian kerinduan seorang yang besar
Besar dalam makna sebenarnya, muktabar
Dia Perwira Tinggi Revolusi Nasional Indonesia
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia
Panglima Besar Jenderal Soedirman
Kita yang terus-menerus menuntut dihormati
Patutlah malu pada sang jenderal sejati
Baginya, pengabdian pada negara dan bangsa
bukan demi ketenaran maupun ambisi manusia
Andai Jenderal Soedirman hidup di masa kini
Tentu kata bijaknya akan terucap lagi,
"Memimpin itu melayani!Â
Pemangku jabatan semestinya hormat
kepada pemberi jabatan, yaitu rakyat!"
Mari bersama kita besarkan generasi kiwari
Becermin pada kisah para pahlawan negeri  Â
Orang-orang sederhana yang taat beragama
pekerja keras, beretika serta penuh tata krama
Hingga kelak 'kan jadi serupa Jenderal SoedirmanÂ
Bilamana duduk di tampuk kekuasaanan
Depok, Hari Pahlawan 2020
Salam Fiksiana, Dwi Klarasari
Catatan:
Kiwari: zaman yang sedang dijalani saat ini
Muktabar: terpandang, mulia, terhormat/yang terhormat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H