Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jenderal Soedirman, Sebuah Introspeksi

10 November 2020   12:01 Diperbarui: 10 November 2020   12:16 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi @dwi_klarasari

Bila berkunjung ke Jakarta pergilah ke pusat kota

Di sana kita akan bersua dengan seorang perwira

tegak berdiri di jalan yang ditandai dengan namanya

yang tak pernah lelah menghormat kepada siapa saja

Perwira teladan, satu di antara pahlawan dan pendahulu

Pahlawan berjubah berwujud sebuah patung perunggu

Gestur tubuhnya gambaran kepribadian yang layak ditiru

Sang fenomenal itu seorang panglima besar

Namun dia tak pernah berkoar-koar

Meski berjuluk jenderal dia enggan terima hormat

Sebaliknya selalu ingin memberikan hormat

"Aku ingin selalu menghormat pada rakyat

karena merekalah yang memilihku"

Demikian kerinduan seorang yang besar

Besar dalam makna sebenarnya, muktabar

Dia Perwira Tinggi Revolusi Nasional Indonesia

Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia

Panglima Besar Jenderal Soedirman

Kita yang terus-menerus menuntut dihormati

Patutlah malu pada sang jenderal sejati

Baginya, pengabdian pada negara dan bangsa

bukan demi ketenaran maupun ambisi manusia

Andai Jenderal Soedirman hidup di masa kini

Tentu kata bijaknya akan terucap lagi,

"Memimpin itu melayani! 

Pemangku jabatan semestinya hormat

kepada pemberi jabatan, yaitu rakyat!"

Mari bersama kita besarkan generasi kiwari

Becermin pada kisah para pahlawan negeri   

Orang-orang sederhana yang taat beragama

pekerja keras, beretika serta penuh tata krama

Hingga kelak 'kan jadi serupa Jenderal Soedirman 

Bilamana duduk di tampuk kekuasaanan

Depok, Hari Pahlawan 2020

Salam Fiksiana, Dwi Klarasari

Catatan:

Kiwari: zaman yang sedang dijalani saat ini

Muktabar: terpandang, mulia, terhormat/yang terhormat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun