Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelita Hati

7 Juli 2020   22:59 Diperbarui: 7 Juli 2020   23:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ke bukit aku menepi

Buang penat seluruh hari

Lepaskan gundah dari kalbu

Di atas ketinggian seribu kaki

Kunikmati gemerlap warna-warni

Pendar lampu kota segenap penjuru

Bulan mati, gemintang kuasai cakrawala

Latah kumembilang setiap kerlip cahyanya

Genit menyapa mercusuar tua di bibir pantai

yang lebih seabad setia memandu para nakhoda

merapat dermaga lepas dari pekatnya Laut Utara

Tanpa kusadari hasratku terus meronta coba mengais

kerlip pelita hati, mercusuar hidup yang acap kucurangi

Sudikah berkedip lagi tuntun kuturuni bukit keresahan ini

Depok, 7 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun