Melihat Widhi berkreasi tampaknya sangat mengasyikkan, dan sepertinya sangat gampang.  Pernah beberapa kali saya melihatnya mengajari tetangga dan teman-temannya membuat gelang/kalung dari manik-manik dan tali. Sekilas terlihat gampang. Hingga suatu kali saya pun tertarik untuk berguru padanya. Niat hati ingin membuat pembatas buku dari kawat. Hmm, kelak hasil kreasiku pasti akan laku dijual! Demikian saya pikir. Â
Untuk membuat pembatas buku kawat (wire bookmark) bahan yang diperlukan hanyalah kawat aluminium warna-warni. Material ini dapat dibeli di toko bahan prakarya atau grosir daring. Biasanya dijual per lima meter dalam bentuk gulungan. Sementara peralatan yang harus disiapkan adalah kertas dan peralatan gambar; tang pembengkok juga pemotong; dan sebuah palu kecil serta lempengan besi untuk alas pukul.
Cara pembuatan yang dijelaskan sekaligus kuamati tampaknya mudah. Pertama, menggambar pola dengan ukuran proporsional sesuai dimensi buku. Kedua, membentuk kawat secara manual mengikuti pola. Ketiga, kawat yang tersisa dipotong; lalu bentuk di-finishing dengan bantuan palu dan besi.  Â
Sebenarnya apa rahasianya?Â
Melalui pengamatan panjang serta obrolan mendalam, akhirnya terungkap rahasia keberhasilan Widhi membuat bookmark aluminium dan berbagai jenis handicraft. Ternyata tidak berbeda dengan pekerjaan lain.
Pertama-tama semua harus dimulai bukan saja dengan bakat tetapi juga passion (minat tinggi sekaligus komitmen). Jadi, bukan sekadar ingin mendapat penghasilan tambahan. Minat dan rasa cinta selanjutnya harus didukung dengan ketekunan--telaten kalau kata orang Jawa. Sementara sebagai penyempurnanya adalah semangat berkreasi, tidak mudah puas, dan pantang menyerah. Â
Tentang kreativitas, harus diakui kalau Widhi sangat kreatif. Keahlian membuat berbagai macam handicraft didapatnya secara autodidak sekitar 5 tahun lalu, dibantu internet dan buku-buku. Selanjutnya, dia terus-menerus tanpa bosan mengembangkan kreasinya dengan menggali ide-ide baru dari mana saja.
Sebagai contoh, awalnya dia hanya membuat bookmark dengan bentuk sederhana. Namun, dia tekun menyempurnakan keterampilannya hingga bentuknya menjadi semakin bagus dan bernilai jual. Dia juga berinisiatif menciptakan pola-pola baru mengikuti tren atau permintaan pelanggan. Jadi, ketika pelanggan memesan model yang relatif sulit, dia tidak buru-buru menolak tetapi meminta waktu untuk mencobanya.Â