Wisata Hutan
Kita dapat menjelajah kerimbunan hutan mangrove melewati "jalan setapak" yang disediakan. Jalan utama terbuat dari kombinasi tanah dengan perkerasan conblock. Sementara, jalan di sela-sela hutan mangrove terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa hingga dijamin aman. Namun, pastikan Anda memakai alas kaki yang aman dan nyaman. Sebaiknya gunakan sepatu beralas datar dan hindari sepatu berhak tinggi.
Di kawasan hutan mangrove kita pun dapat berkemah, melakukan out bound, berburu objek fotografi atau spot untuk berswafoto, bahkan melakukan penelitian.Â
Ada berbagai sarana prasarana yang cukup mendukung. Untuk kegiatan berkemah dan out bond, tersedia tanah lapang yang cukup luas dengan aneka kelengkapan pendukung. Di sekelilingnya juga terdapat aula semiterbuka, gazebo, bale bengong, dan tempat-tempat nyaman untuk beraktivitas.
Para pehobi fotografi dapat berburu objek dan spot foto menarik, seperti jembatan gantung, dermaga, jalan setapak, dan sebagainya. Kawasan ini juga cocok untuk lokasi pembuatan foto pre-wedding berkonsep outdoor. Oya, ada juga menara pandang untuk mengintai objek burung atau mengabadikan hutan mangrove dari ketinggian.
Wisata air dapat menjadi alternatif, jika pengunjung bosan berjalan kaki. Di TWA Angke Kapuk tersedia perahu motor (boat) maupun perahu dayung. Untuk sekali jalan mengelilingi areal hutan mangrove, boat berkapasitas 6 orang dapat disewa dengan harga 350 ribu, sedangkan untuk kapasitas 8 orang berharga 450 ribu. Sementara perahu dayung ataupun kano/kayak harga sewanya 100 ribu.
Jika ingin tinggal lebih lama di kawasan hutan mangrove ini, pengunjung bisa menyewa pondok kemah. Pondok kemah berkapasitas 2-3 orang ini dibangun berjajar-jajar di sela-sela hutan mangrove. Tersedia pula vila berukuran lebih besar yang berada di bagian tengah kawasan berdekatan dengan fasilitas seperti aula, area out bound, area bermain anak, dan sebagainya.Â
Di TWA Angke Kapuk ini tersedia pula area yang disiapkan bagi siapa pun yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan konservasi. Pengelola menyiapkan bibit bakau berikut sarana penanaman dan area khusus untuk ditanami. Kami menemukan jejak para partisipan konservasi melalui papan penanda yang ditancapkan. Kebanyakan dari instansi sekolah/perguruan tinggi, korporat, dan komunitas; meskipun ada juga yang berasal dari individu. Â
Di kawasan dengan suasana alami ini, Anda bisa menghirup udara segar; memanjakan mata dengan nuansa hijau; memotret objek-objek natural atau berswafoto sekaligus melenturkan otot-otot kaki.Â
Di sini Anda juga dapat belajar atau melakukan penelitian tentang karakteristik serta pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan. Wisata hutan mangrove dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera jelajahi sepotong hutan di pesisir Jakarta ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H