Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Daripada Melamun, Yuk Bantu Konservasi Duyung dan Lamun!

16 Mei 2018   06:07 Diperbarui: 17 Mei 2018   13:04 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa lokasi kegiatan DSCP Indonesia dalam pengelolaan dan konservasi dugong dan lamun berbasis masyarakat (Sumber: factsheet DSCP Indonesia)

Ancaman kepunahan padang lamun sudah mengkhawatirkan. Oleh karena itu, penyelamatannya harus menjadi perhatian serius. Mengingat hubungan simbiosis lamun dan duyung maka konservasi padang lamun sangat mendesak bagi penyelamatan duyung. Bila lamun yang menjadi habitat dan makanannya subur, duyung pun terselamatkan. 

Namun, hal yang sepenuhnya harus kita sadari adalah: konservasi padang lamun juga sangat mendesak bagi kehidupan kita. Kenapa begitu? Ketahuilah, padang lamun bukan saja rumah bagi duyung dan aneka biota laut, tetapi juga memberikan banyak sekali manfaat bagi manusia. Bagaimana hal ini dijelaskan?

Pertama, seperti halnya terumbu karang (coral reef), padang lamun adalah habitat penting bagi beragam biota laut yang menjadi tangkapan utama nelayan, seperti puluhan jenis ikan, udang-udangan, cumi-cumi, dan kerang-kerangan. Kerusakan padang lamun berdampak menurunnya populasi biota laut yang hidup di dalamnya. Akibatnya, tangkapan nelayan akan berkurang, mata pencahariannya terganggu, dan pada akhirnya kondisi ekonominya pun terancam. Di lain pihak, berkurangnya pasokan ikan berdampak turunnya konsumsi ikan sebagai sumber protein penting. Akibatnya, terjadilah penurunan gizi masyarakat.

Kedua, seperti juga mangrove, padang lamun berpotensi mengantisipasi erosi wilayah pesisir serta mengurangi dampak tsunami. Cengkeraman rimpang mampu mengantisipasi gerusan ombak, sedangkan lebatnya dedaunan lamun dapat melemahkan gelombang/arus laut yang menuju pesisir. 

Ketiga, padang lamun oleh sistem perakarannya mampu menyaring limbah dan sedimentasi sehingga kejernihan dan kualitas air laut dapat terjaga. 

Keempat, padang lamun berperan menangkap karbon dioksida (CO2) dan mengubahnya menjadi oksigen yang berguna bagi kehidupan dan perkembangbiakan biota laut di dalamnya, termasuk duyung. Penyeraban emisi karbon juga berguna mengurangi laju perubahan iklim.

Jelaslah bahwa padang lamun berperan penting bagi manusia, secara langsung maupun tidak langsung.  Jadi, konservasi padang lamun bukan saja demi kelangsungan hidup duyung, tetapi juga demi kesejahteraan umat manusia. 

Dukungan untuk DSCP Indonesia

Masyarakat dunia sepakat melindungi duyung dan lamun. Di Indonesia, larangan perburuan dan konsumsi duyung dikukuhkan dengan Permen RI No. 7 Tahun 1999. Sayang, kepedulian masyarakat terhadap kelestarian duyung dan lamun masih perlu ditingkatkan.      

Oleh karena itu, kehadiran Proyek Konservasi Dugong dan Lamun (Dugong and Seagrass Conservation Project/DSCP) sangatlah relevan. Proyek yang melibatkan delapan negara (Indonesia, Madagaskar, Malaysia, Mozambik, Kepulauan Solomon, Timor Leste, Vanuatu, dan Abu Dhabi) ini mengupayakan konservasi dugong dan ekosistem lamun dengan berbagai cara, termasuk dengan melibatkan masyarakat. Artinya, melalui "Dugong and Seagrass Conservation Project Indonesia" atau "DSCP Indonesia" kita dapat mendukung upaya konservasi duyung dan lamun yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Partisipasi dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti contoh berikut.

  • Turut mempelajari dan mengenal duyung dan lamun serta manfaatnya untuk meningkatkan kepekaan diri.
  • Turut meningkatkan kesadaran masyarakat (public awarenes) dengan membagikan informasi tentang duyung dan lamun serta manfaatnya, juga menyosialisasi larangan perburuan dan konsumsi duyung, melalui tulisan, foto, video, atau karya lain. Contohnya seperti video ini.    
  • Lewat cara sama kita dapat melakukan promosi wisata bahari untuk mengakrabi duyung dan lamun; kampanye praktik penangkapan ikan yang ramah lingkungan; dan berbagai tindakan kepedulian terhadap duyung dan lamun.
  • Tidak mencemari wilayah perairan (danau, rawa, sungai, dan laut) dengan sampah, bahan kimia, dan/atau bahan pencemar lain.
  • Melaporkan kepada aparat setempat jika mengetahui penangkapan duyung; melihat duyung mati atau terdampar di pantai; mencurigai adanya perusakan habitat lamun; dan sebagainya.  
  • Turut serta dalam kegiatan pengelolaan dan/atau rehabilitasi padang lamun di perairan Indonesia. Atau, berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lain (Pantau infonya lewat fanpage DSCP Indonesia di sini atau akun twitter-nya di sini )

Beberapa lokasi kegiatan DSCP Indonesia dalam pengelolaan dan konservasi dugong dan lamun berbasis masyarakat (Sumber: factsheet DSCP Indonesia)
Beberapa lokasi kegiatan DSCP Indonesia dalam pengelolaan dan konservasi dugong dan lamun berbasis masyarakat (Sumber: factsheet DSCP Indonesia)
Tak kenal maka tak sayang! Ketertarikan akan berkembang menjadi rasa sayang; dan dari rasa sayang akan tumbuh rasa memiliki serta kesadaran untuk turut melindungi. Kontribusi kita melestarikan padang lamun demi kelestarian laut Indonesia sangat diperlukan. Nah, tunggu apa lagi? Daripada melamun, yuk bantu konservasi duyung (dugong) dan lamun! 

Depok, 16 Mei 2018

@dwiklarasari untuk @dscpIndonesia

Artikel ini juga dimuat di blog pribadi saya "Persinggahanku"

Sumber bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun