Mohon tunggu...
Dwi Anggarani
Dwi Anggarani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Impian

26 Agustus 2016   15:14 Diperbarui: 26 Agustus 2016   15:34 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Berhentilah menangis..,katanya…,” Ingatlah bahwa tinta pena telah mengering…….,

Lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan……”

Hening sejenak …….., dan dia berkata kembali…..…

“Sadarlah bahwa setiap perkara telah diputuskan……., dan takdir telah ditetapkan…..,”

“Kukuhkan di dalam hatimu….., semuanya  ada batas akhirnya……

Kukuhkan dalam hatimu….., setiap bencana akan menjadi karunia……,

setiap ujian adalah anugerah ………….,

dan setiap peristiwa yang terjadi adalah penghargaan untukmu…”

Kemudian dibelainya rambutku dengan penuh kasih sayang……,

seperti ketika ibuku membelaiku diwaktu aku kecil….begitu damai…..

Aku ingin merasakan hal ini selamanya……..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun