Mohon tunggu...
Dwi Sintia
Dwi Sintia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Study Kelayakan dan Valuasi Ekonomi Puskesmas Sengayam Kecamatan Pamukan Barat Kabupaten Kotabaru

5 Oktober 2024   10:42 Diperbarui: 5 Oktober 2024   10:43 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Analisis Situasi

  • Aspek Eksternal

a. Kebijakan

Peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat, disebutkan bahwa puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan berfungsi menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana/prasarana kesehatan tapi juga dipenuhi oleh faktor lingkungan, sosial, ekonomi, pendidikan dan lainnya. Faktor tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Pamukan Barat.

b. Demografi

Jumlah penduduk di Kecamatan Pamukan Barat tahun 2022 berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kotabaru adalah sebanyak 10.300 jiwa. Kepadatan penduduk di Kecamatan Pamukan Barat adalah sebesar 27,40 jiwa per kilometer persegi.

c. Geografi

Secara geografis Puskesmas Perawatan Sengayam terletak di Kecamatan Pamukan Barat Kabupaten Kotabaru yang luas wilayah nya 18.903 meter persegi dari 589,84 Km2 luas seluruh wilayah kecamatan Pamukan Barat, dengan batas wilayah:

  • Sebelah Utara    : Kabupaten Paser (Provinsi Kalimantan Timur)
  • Sebelah Selatan : Kecamatan Sungai Durian
  • Sebelah Barat   : Kabupaten Balangan
  • Sebelah Timur :  Kecamatan Pamukan Utara

Secara administrasi, wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sengayam terdiri dari 5 (lima) desa. Hampir seluruh wilayahnya berada di dataran tinggi dan pegunungan terletak antara 220'  -421' Lintang Selatan dan 11515'-11630" Bujur Timur.

d. Sosial Budaya

Masyarakat di Kecamatan Pamukan Barat mayoritas beragama islam. Jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut pada tahun 2022 yaitu, penduduk beragama islam 7.555 orang, beragama protestan 845 orang, beragama katolik 538 orang, beragama hindu 66 orang, beragama budha 274 orang dan lainnya sebanyak 962 orang. Suku bangsa yang signifikan di Kecamatan Pamukan Barat yaitu Suku Dayak, suku banjar, dan suku jawa.

  • Aspek Internal

a. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Prasarana adalah supplay yang diperlukan untuk operasional alat. Adapun jumlah sarana kesehatan di kabupaten Kotabaru pada tahun 2023 sebanyak 102 unit yang terdiri dari RSU 2 unit, Puskesmas 28 unit, Puskesmas pembantu 39 unit, Poliklinik 20 unit, dan Apotik sebanyak 13 unit. Adapun sarana kesehatan yang tersedia di Desa Sengayam Kecamatan Pamukan Barat hingga tahun 2023 sebanyak 2 unit yang terdiri dari pukesmas rawat inap 1 unit dan RSU I unit.

b. Pola Penyakit dan Epidemologi

Meskipun sudah banyak upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas Perawatan Sengayam Kabupaten Kotabaru, namun berbagai masalah kesehatan masyarakat masih ditemukan. Beberapa penyakit seperti ISPA, Diare, Hipertensi serta kasus status gizi buruk pada balita. Sebanyak 9 kasus gizi buruk dan BBLR pada bayi sebanyak 6 kasus masih ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sengayam, tentu saja hal ini menjadi perhatian dan upaya lebih komperensif untuk menanggulanginya

c. SDM/Ketenagakerjaan

Tenaga kesehatan wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan yang dinyatakan dengan ijazah dari lembaga pendidikan (Pasal 3). Jumlah tenaga kerja yang ada di Puskesmas Pelayanan Kecamatan Pamukan Barat yaitu Dokter Umum  11 orang, Dokter gigi 2 orang, Tenaga Kefarmasian 10 orang, Kesehatan Masyarakat 3 orang, Keperawatan 36 orang, Kebidanan 24 orang, Tenaga Kesling 6 orang, dan tenaga laboratorium sebanyak 5 orang.

d. Organisasi

Unit Pelaksana Teknis merupakan satuan kerja atau orgaisasi yang bersifat mandiri untuk melaksanakan tugas teknis operasional tertentu atau tugas teknis penunjang tertentu dari organisasi induk. Dalam melaksanakan fungsinya Puskesmas Sengayam mempunyai struktur organisasi yaitu pembagian, pengelompokan dan pengkoordinasian tugas atau pekerjaan secara Formal.

2. Analisis Ekonomi

  • Proses Analisis Kelayakan Ekonomi

            Analisis rencana pembangunan Puskesmas bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat, dan fokus utamanya adalah pada  nilai manfaat bagi masyarakat  selain biaya.Rencana pembangunan Puskesmas ini harus layak secara ekonomi. Sebagai bagian dari analisis kelayakan,  dua faktor utama harus dipertimbangkan adalah biaya dan manfaat.

  • Identifikasi Komponen Biaya dan Manfaat

1. Komponen Biaya

Terdapat beberapa komponen biaya yang dapat dipertimbangkan pada pembangunan puskesmas antara lain:

a. Biaya Pra Kontruksi

Biaya pra konstruksi meliputi persiapan pengadaan tanah, pendataan, dan pembelian tanah. Besarnya perhitungan pembelian tanah atau pembebasan tanah tergantung pada harga satuan tanah dan kebutuhan tanah untuk pembangunan puskesmas. Biaya pra-konstruksi juga mencakup biaya perencanaan. Rencana biaya maksimum yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007  adalah 5% dari total biaya konstruksi. Tabel 2. menunjukkan dua komponen biaya yang dikeluarkan untuk persiapan dan pembebasan lahan Puskesmas. Pada tahun pertama, luas lahan yang dibebaskan sebesar 1 hektar dengan biaya Rp510.000.000, sedangkan pada tahap berikutnya, lahan seluas 2,1 hektar dibebaskan dengan biaya Rp730.000.000. Ini merupakan biaya yang diperlukan sebelum proses konstruksi dimulai.

b. Biaya Kontruksi

Komponen yang diperhitungkan dalam estimasi biaya konstruksi, meliputi komponen biaya pembangunan puskesmas. Tabel 4. menguraikan biaya yang diperlukan untuk pembangunan fisik Puskesmas, termasuk pembangunan gedung, lahan parkir, dan ruang terbuka. Total biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama untuk pembangunan Puskesmas adalah Rp591.000.000 untuk bangunan utama, dan Rp86.000.000 untuk lahan parkir. Pada tahun kedua, biaya yang dikeluarkan adalah Rp200.500.000 untuk pembangunan ruang terbuka.

c. Komponen Manfaat

Pembangunan Puskesmas di harapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dalam permasalahan kesehatan. Manfaat pembangunan Puskesmas diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Keberadaan Puskesmas memudahkan akses masyarakat ke layanan kesehatan dasar, sehingga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat setempat.

d. Kelayakan Ekonomi

Perkiraan Analisis Net Present Value (NPV) menunjukkan bahwa dalam 20 tahun, proyek pembangunan Puskesmas menghasilkan NPV sebesar Rp43.960.670, yang menunjukkan proyek ini layak untuk dilaksanakan. Perhitungan Analisis Finansial Dengan NPV positif sebesar Rp43.960.670, IRR 10%, dan Net B/C 1,02, analisis finansial menunjukkan bahwa proyek pembangunan Puskesmas layak secara finansial, di mana investasi yang dilakukan akan memberikan manfaat lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

  • Kesimpulan

Pembangunan Puskesmas diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam hal aksesibilitas layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya kesulitan mendapatkan layanan medis dasar. Manfaat pembangunan Puskesmas diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Keberadaan Puskesmas memudahkan akses masyarakat ke layanan kesehatan dasar, sehingga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat setempat.

Kurangnya sarana, prasarana, alat kesehatan dan tenaga kesehatan yang menjadi hambatan dalam pencapaian target pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan di Puskesmas Perawatan Sengayam. Perkembangan pembangunan bidang kesehatan pukesmas di kecamatan Pamukan Barat secara umum sudah layak namun masih memerlukan peningkatan.

Pada analisis kelayakan ekonomi (NPV) menunjukkan bahwa dalam 20 tahun, proyek pembangunan Puskesmas menghasilkan NPV sebesar Rp43.960.670, yang menunjukkan proyek ini layak untuk dilaksanakan. Perhitungan Analisis Finansial Dengan NPV positif sebesar Rp43.960.670, IRR 10%, dan Net B/C 1,02, analisis finansial menunjukkan bahwa proyek pembangunan Puskesmas layak secara finansial, di mana investasi yang dilakukan akan memberikan manfaat lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun