Perubahan signifikan pada model belajar anak-anak kita, dari model pembelajaran konvensional yaitu bertatap muka di kelas menjadi menggunakan model pembelajaran dalam jaringan atau online. Hal ini menjadikan anak-anak harus belajar menggunakan alat bantu leptop atau gawai.Â
Perubahan yang terpaksa dilakukan akibat dari adanya pandemi Covid-19 ini menjadikan mereka senantiasa memegang dan menggunakan leptop maupun gawai yang terhubung dengan jaringan internet.
Seperti yang kita ketahui perkembangan informasi menjadi sangat cepat dengan adanya jaringan internet. Berbagai hal dapat kita akses dengan mudah dan cepat, tidak hanya informasi yang baik, informasi yang kurang baik seperti pornografi pun menjadi salah satu ancaman bagi anak-anak kita.
Oleh karena itu sebagai orang tua kita wajib mendampingi dan mengawasi anak ketika mereka menggunakan leptop atau gawai agar mereka tidak terpapar konten-konten yang negatif terutama konten pornografi.
Untuk mencegah anak-anak kita agar tidak terpapar konten porno, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, diantaranya adalah :
- Belajar melek teknologi. Sebagai orang tua, kita juga harus selalu belajar dan mengikuti perkembangan teknologi agar kita dapat memahami dan mencegah anak-anak kita mengakses hal-hal yang tidak diinginkan di internet.
- Mengatur browser kita dengan mode safe search. Dengan mengaktifkan mode safe search atau pencarian aman, browser akan membatasi pencarian dan tidak memunculkan saran untuk kata-kata yang dirasa mengarah ke konten-konten pornografi.
- menginstal aplikasi google family link. Google family link adalah sebuah aplikasi yang dikeluarkan oleh google untuk para orang tua agar dapat mengontrol gawai anaknya. Di aplikasi ini orang tua dapat mengatur aplikasi apa saja yang dapat diinstal di gawai anak. Orang tua juga dapat mengatur lama waktu anak menggunakan gawai dan berapa lama sebuah aplikasi dapat diakses oleh anak.
- Memberikan dasar agama yang kuat kepada anak. Sebagai orang tua kita bertugas untuk memberikan pengetahuan tentang agama kepada anak, agar anak dapat membedakan baik dan buruk. Dengan dasar agama yang kuat anak tentu akan lebih dapat mengontrol rasa keingin tahuannya.
- Membangun kedekatan antara orang tua dan anak. Kedekatan antara orang tua dan anak akan dapat mengurangi potensi terpaparnya anak terhadap konten pornografi. Orang tua yang terbiasa mendampingi anak untuk belajar dan mau memberikan penjelasan atas apa yang dipelajari anak akan membuat anak lebih memilih mendapat informasi dari orang tua dibanding harus berselancar bebas di internet.
Demikian tadi beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan. Apabila anak kita terlanjur terpapar, maka sebagai orang tua kita harus tetap mendampingi dan mengedukasi mereka bahwa konten-konten tersebut tidak baik. Apabila dirasa perlu, kita dapat meminta bantuan tenaga profesional seperti psikolog.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H