Mohon tunggu...
Dwi Isnaini
Dwi Isnaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur yang menyukai dunia tulis menulis

Owner CV Rizki Barokah perusahaan dalam bidang makanan ringan. Penulis buku "Karakter Ayah Pebisnis untuk Sang Anak Gadis"

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Gunakan Ilmu Otak Reptil untuk Iklan yang Powerfull

30 Oktober 2021   08:51 Diperbarui: 30 Oktober 2021   08:55 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut sebuah teori advertising, otak manusia terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Otak Reptil yang peduli tentang rasa aman
  • Otak Mamalia yang peduli tentang rasa nyaman
  • Otak Neokorteks yang peduli tentang logika

Otak reptil terletak pada paling belakang otak kita. Ia berupa batang yang menghubungkan otak dengan tulang belakang. Otak reptil berfungsi mengatur gerak reflek dan keseimbangan pada tubuh manusia. Otak inilah yang memerintahkan kita untuk bergerak saat terjadi bahaya ataupun melidungi kita dari bahaya fisik. Otak reptil akan aktif apabila orang merasa takut, setres, terancam marah atau saat lelah. Pada saat otak reptil aktif, orang tidak dapat berfikir, yang berperan adalah insting dan langsung bergerak.

Layaknya sang penjaga yang menjaga pintu gerbang, jika kita dapat memuaskan otak reptil, maka ia akan membuka pintu masuk arus informasi ke bagian otak berikutnya. Sang penjaga akan terpuaskan jika lingkungan disekelilingnya nyaman. Konnkritnya, apabila ada hal yang mengganggu ketidaknyamanan dan logika kita, maka otak Mamalia dan Neokorteks mengembalikannya ke kondisi semula untuk menjadi nyaman dan logis.

Anda bisa memakai ilmu otak reptil saat beriklan. Dan Anda akan terkejut betapa banyaknya pembaca yang akan tersentuh emosinya. Karena itu, kalau Anda ingin iklan Anda menarik perhatian pembeli, maka Anda harus dekati otak reptil pembeli.

Otak reptil adalah decision maker (pengambil keputusan). Otak reptil berpikir secara visual  bukan verbal. 95% keputusan dibuat otak reptil. Karena itu, Anda harus tahu cara merangsang otak reptil pembeli supaya mereka membeli produk Anda lebih sering dan lebih banyak.

Berikut 6 rangsangan otak reptil:

1. Visual

Buatlah gambar atau video iklan yang dirancang khusus untuk menyentuh pembeli secara visual. Sisipkan unsur emosi, misalnya kalau tidak segera membeli produk Anda, akan rugi besar. Jika iklan Anda mampu membuat jantung pembeli berdegup kencang berarti Anda berhasil mempengaruhinya.

2. Egois

Otak reptil sangat egois, kalau Anda bisa membuat iklan produk yang menyinggung 'keselamatan' pembeli, maka mereka akan membeli produk Anda. Keselamatan ini bentuknya macam-macam. Misalnya; keselamatan gengsinya, pembeli membeli produk merk 'Nike' karena gengsi. Keselamatan masa depannya, pembeli takut gemuk sehingga rela membeli obat pelangsing demi 'mengamankan' masa depannya dari menjadi gemuk.

Buatlah iklan yang menyentuh sisi egois pembeli agar mereka membeli produk Anda.

3. Emosi

Saat seseorang mengalami emosi mendalam, tubuh akan menghasilkan hormon yang membanjiri otak. Sambungan saraf memori terbentuk lebih cepat dan lebih kuat. Itulah mengapa kita mudah mengingat sesuatu yang bikin kita senang atau sedih.

Maka dari itu, iklan yang Anda buat harus menyentuh dasar emosi calon pembeli, sehingga saat emosi itu muncul, misalnya saat senang atau sedih pembeli akan mengingat iklan Anda lalu membeli produk Anda.

4. Kontras

Otak reptil mudah paham kalau ada perbedaan kontras. Karena itulah iklan Anda harus mampu memberi gambaran kontras untuk menciptakan efek "SEBELUM" dan "SESUDAH" dengan jelas. Hal-hal yang kontras membuat pembeli cepat memutuskan.

Penerapan hal kontras ini bisa dilakukan dengan 2 cara:

- SEBELUM-SESUDAH konsumen merasakan produk. Contohnya pada iklan pasta gigi. Sebelum memakai pasta gigi dan sesudah memakai produk yang menunjukkan igi lebih putih.

- Buatlah iklan yang kontras dengan kompetitor. Misalnya jika kompetitor membuat iklan yang lucu, maka buatlah iklan yang sedih.

5. Konkret

Otak reptil cenderung menyukai bahasa visual dan kurang begitu paham bahasa tertulis. Kata-kata yang sulit dimengerti dalam iklan Anda membuat pembeli kebanyakan berpikir dan tidak bertindak segera membeli produk Anda. Maka dari itu, pilihlah kata-kata yang mudah dicerna oleh pembeli. Misalnya berikan testimoni sederhana sebagai bukti produk Anda lebih baik. 

Otak reptil pembeli hanya percaya sesuatu yang "nyata". Semakin detail bayangan manfaat produk Anda, dia pasti terdorong untuk membeli.

6. Awal dan Akhir

Pernah penasaran dengan iklan, padahal baru melihat awalnya saja? Itu karena pembuat iklan tahu ilmu otak reptil. Dia membuat judul yang eye catching yang langsung berdampak ke calon pembeli.

karena otak reptil hanya mampu mengingat awal dan akhir. maka jika ingin iklan Anda berhasil mempengaruhi pembeli, tunjukkan kelebihan produk Anda di awal dan akhir iklan. Paham ya?

Penekanan pada awal dan akhir iklan yang tepat akan membuat konsumen Anda membeli lebih sering dan lebih banyak. 

Selamat mencoba mempengaruhi otak reptil pembeli...

Bahan Bacaan:

Yudha Adhyaksa. 2020. Berilmu Sebelum Berbisnis. Yogyakarta: Hijrah Academy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun