Orang Yahudi mengatakan bahwa mereka adalah Bani Israil dan keturunan dari Yaqub, Dawud dan Sulaiman a.s. Israel adalah nama lain Nabi Yaqub a.s., sehingga nama Bani Israil maksudnya adalah anak-anak Yaqub a.s. Mereka lupa bahwa pertautan agama dan iman kepada Allah itu lebih penting daripada pertautan nasab dan kelahiran.
Al-Qur'an membedakan antara Bani Israil dan Yahudi. Meskipun mereka dari leluhur yang sama, tetapi hal itu tidak penting karena yang penting dalam syariat Allah adalah tauhid dan ibadah kepada-Nya.
"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabi'in, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, Hari Kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-B aqarah ayat 62).
Ayat-ayat Al-Qur'an yang menyebutkan dan memuji Bani Israil ditujukan bagi mereka yang beriman kepada Allah. Allah mengutamakan Bani Israil diatas manusia di seluruh dunia pada waktu itu disebabkan keimanan dan ketaan mereka.
Namun, ketika mereka telah menyimpang dan kufur bahkan menyembah patung anak sapi dan membunuh para Nabi, maka Allah murka dan melaknat mereka. Allah mengangkat sebutan Bani Israil, karena mereka sudah tidak berhak lagi atas nama itu.
Makna nama Israil dalam Bahasa Ibrani dan Suryani adalah "hamba Allah". Barangsiapa yang beriman kepada Allah, menyembah dan mengesakan-Nya maka ia adalah anak dari Israil a.s. tersebut dan ia termasuk bagian dari Bani Israil. Barangsiapa yang kufur kepada Allah dan durhaka maka ia telah keluar dari sebutan Israil dan berubah menjadi Yahudi.
Sepanjang sejarah, Bani Israil hanya mempunyai satu negara saja dan itu tidak akan pernah terulang lagi. Negara mereka adalah negara Bani Israil yang didirikan oleh Dawud a.s. dan Sulaiman a.s. Negara tersebut berlangsung selama 78 tahun saja ketika mereka beriman.
Akan tetapi, sepeninggal Nabi Sulaiman a.s. mereka menyimpang, kufur, dan kembali seperti tradisi mereka dahulu sehingga Allah menghukum mereka dengan melenyapkan negara mereka.
Judaisme adalah agama pengikut Musa a.s. Akan tetapi, sepeninggal Musa a.s. mereka kembali bermaksiat, menyimpangkan ajaran Taurat dan melencengkannya dari manhaj Allah. Yahudi adalah orang yang memeluk agama Judaisme, baik ia berasal dari Bani Israil maupun dari golongan selain mereka.
Yahudi mengatakan bahwa sebutan Judaisme dinisbatkan kepada Yehuda, salah satu dari 12 suku yang merupakan anak cucu Yakub a.s.
Sesungguhnya orang-orang Yahudi dengan kekafiran mereka itu telah terpisah dari Bani Israil. Karena itu keutamaan-keutamaan yang telah diberikan Allah kepada Bani Israil pada masa lalu tidak dimiliki Yahudi pada hari ini. Penyebutan nama Bani Israil dengan Yahudi sama dengan memberikan kepada mereka keutamaan-keutamaan yang bukan menjadi hak mereka. Hal itu menyebabkan hilangnya pemilahan antara Bani Israil dan Yahudi.
Yahudi mengatakan bahwa Ibrahim a.s. adalah kakek mereka dan ia merupakan orang Yahudi pertama. Allah menafikan keberadaan Ibrahim a.s. sebagai seorang Yahudi dan Nasrani, melainkan ia seorang yang berserah diri kepada Allah dan seorang yang hanif.
"Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi ia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." (Ali Imran ayat 67).
Sedangkan Zionisme adalah gerakan (organisasi) Yahudi dalam bidang politik yang didirikan oleh Theodore Herzl. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina dan untuk mengabdi kepada kepentingan Yahudi di setiap tempat dengan cara apapun yang memungkinkan.
Kongres pertama Zionisme diadakan pada tahun 1897 di kota Basel, Swiss. Dalam kongres tersebut mereka memutuskan untuk memulai mendirikan negara Yahudi di Palestina dengan mengundang setiap orang Yahudi di dunia untuk kembali ke Palestina dengan dalih wilayah itu merupakan negeri para Nabi dan leluhur mereka.
Nama Zionis disandarkan pada bukit Sion yang ada di Al-Quds. Mereka mengambil nama Zionis untuk menjadi simbol kembalinya mereka ke tanah tersebut. Tujuan Zionis benar-benar tercapai dan berdirilah negara Israel pada tahun 1948. Mereka tidak berhenti sampai disini, tapi mereka terus bergerak hingga sekarang untuk mengupayakan kepentingan Israel.
Wajah asli Zionis adalah pembunuhan, darah, teror dan kekerasan. Karena itu wajib bagi kita untuk menyebut Israel sebagai entitas Zionis dan negaa Zionis. Hendaknya kita tidak menyebut mereka sebagai negara Israel dan tidak mengakui mereka.
Mereka adalah musuh kita karena mereka menjajah negara umat Islam yaitu Palestina. Mereka membunuh rakyat Palestina, mengusir dan mendzalimi mereka, meruntuhkan berbagai pemukiman dan masjid, serta mengotori masjid Al-Aqsha. Mereka harus keluar dari Palestina dan kembali ke tempat asal mereka yaitu ke Rusia, Amerika, dan Eropa.
Sesungguhnya Zionis merupakan gagasan yang menjangkau orang-orang Yahudi dan selain Yahudi. Yahudi memang disebut sebagai Zionis, tetapi di sana juga ada orang-orang Amerika, Eropa dan Arab yang mengikuti paham Zionis.Â
Mari kita sebut negara Israel dengan negara Yahudi atau negara Zionis.
Bahan Bacaan:
Mahdy Saied Rezk Kerism. 2021. Sejarah & Keutamaan Masjid Al-aqsha dan Al-Quds. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
#relawanliterasipalestina
#maridukungpalestina
#palestinamerdeka
 Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H