Nabi Sulaiman a.s. mempunyai pasukan yang sangat besar yang terdiri dari divisi manusia, jin, dan burung. Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman a.s. menginspeksi pasukannya satu per satu hingga sampailah inspeksi ke divisi burung. Ternyata Nabi Sulaiman a.s. tak mendapati burung hudhud dalam pasukannya.,"
Baca juga: Mukjizat Nabi Sulaiman, Raja Segala Makhluk
Ketika Nabi Sulaiman a.s, tidak menyaksikan kehadiran burung Hudhud diantara pasukan burung, ia bertanya kepada pasukan burung itu, "Mengapa aku tidak melihat Hudhud? Apakah dia hadir tetapi mataku keliru melihatnya? Ataukah memang benar-benar tidak hadir?"
Karena Nabi Sulaiman tidak menemukan Hudhud dalam pasukannya, Nabi Sulaiman a.s. pun menebarkan ancaman, "Sungguh aku akan menjatuhkan siksaan yang dahsyat terhadapnya atau menyembelihnya."
Akan tetapi, Nabi Sulaiman a.s. bukanlah raja yang diktator dan sewenang-wenang, yang tidak mau mendengarkan hujjah yang disampaikan Hudhud. Karena itu Nabi Sulaiman a.s. berkata, "Kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas," maksudnya hujjah yang jelas, yang menjelaskan alasan ketidakhadirannya tanpa izin.
Beberapa saat setelah inspeksi Nabi Sulaiman a.s, terhadap divisi burung berlangsung dan ancamannya terhadap Hudhud berlalu, datanglah Hudhud dengan  membawa sebuah berita besar.
Ketika Hudhud kembali, maka ia segera memberikan kejutan yang belum pernah terbersit dalam benak Nabi Sulaiman a.s. Hudhud segera menyampaikan sebuah informasi yang sangat penting kepada Nabi Sulaiman a.s. dan berkata, "Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba' dengan membawa satu berita yang meyakinkan."
Saba' merupakan bangsa Himyar dan dinasti para penguasa Yaman. Saba' merupakan salah satu wilayah di Yaman dengan ibukotanya Ma'rab, disebut Saba' karena merupakan tempat tinggal keturunan Saba' bin Yasyhub bin Ta'rib bin Qahthan.
Kemudian Hudhud mulai menyampaikan laporannya setelah membela diri hingga berhasil menarik perhatian Nabi Sulaiman a.s. Hudhud berkata, "Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka."
Kalimat di atas mengandung pengertian kalau sistem pemerintahan di Saba' merupakan sitem kerajaan. Hal ini tidak aneh karena pada masa itu sebagian besar menganut sistem kerajaan. Tetapi yang aneh adalah pemimpin kerajaan itu  adalah seorang perempuan, bukan seorang laki-laki.
Hudhud berkata, "Dia dianugerahi segala sesuatu  serta memiliki singgasana yang besar."