Bagi saya dan keluarga, propolis seperti obat "sapu jagat". Setiap sakit apapun kami pasti mengonsumsi propolis. Baik itu dikonsumsi dari dalam maupun dari luar tubuh.
Konsumsi dari dalam tubuh yaitu dengan meneteskan 1 sampai 3 tetes propolis dibawah lidah. Memang rasa dari propolis itu sendiri pahit, tapi relatif sangat cepat reaksi penyembuhannya. Tidak tahu juga itu karena memang obatnya yang manjur atau mungkin karena sugesti kami sendiri.
Misalnya saja saat ini saya sedang batuk, langsung deh minum propolis sehari tiga kali. Alhamdulillah tidak sampai tiga hari batuknya sembuh. Kala anak-anak demam pun langsung minum propolis, alhamdulillah panasnya cepat turun.
Sedangkan untuk pemakaian luar, saya pernah mengalami cacar air. Rasanya gatal diseluruh tubuh. Ingin rasanya menggaruk bagian yang gatal. Tapi tidak saya lakukan. Setiap tumbuh benjolan baru yang berisi air, langsung saya olesi dengan propolis. Memang habis banyak sih  propolisnya sampai satu botol lebih. Tapi tak apa demi kesembuhan.
Setelah dioles propolis, benjolan yang berisi air tak lama kemudian langsung kering dan tidak menimbulkan bekas, asal jangan digaruk ya...
Suatu saat saya pernah mengalami benjolan pada mata yang berisi nanah. Kalau orang Jawa menyebutnya dengan "timbilen". Saya rutinkan mengusap benjolan tersebut dengan kapas yang sudah direndam air hangat dan memberi propolis pada benjolan tersebut, serta tak lupa minum propolis juga. Dalam waktu yang tidak lama, nanah keluar dan benjolan mengempis.
Sebenarnya propolis juga bisa untuk mengobati jerawat, tapi saya belum pernah mencobanya karena saya tidak pernah berjerawat. Selain itu, propolis juga cepat untuk menyembuhkan luka. Ketika memasak, saya pernah terluka karena tergores pisau. Langsung deh luka itu saya tetesi propolis. Dan efeknya luka akan cepat kering.
Menurut pengajar di Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang, Prof. Dr. Apt. Almahdy, mengatakan, "Propolis dapat menyambuhkan banyak kondisi sakit karena mekanismenya memungkinkan untuk itu."
Peneliti propolis sejak tahun 2015 itu menyebutkan, setidaknya ada tiga mekanisme propolis yaitu sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antivirus.