Mohon tunggu...
Dwi Isnaini
Dwi Isnaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur yang menyukai dunia tulis menulis

Owner CV Rizki Barokah perusahaan dalam bidang makanan ringan. Penulis buku "Karakter Ayah Pebisnis untuk Sang Anak Gadis"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemerdekaan Indonesia Vs Palestina

16 Agustus 2021   08:25 Diperbarui: 17 Agustus 2021   09:12 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekannya setelah melalui serangkaian perjuangan yang amat panjang. Kemerdekaan ini tak lepas dari dukungan dari bangsa Palestina.

Sebelum Palestina sendiri merdeka, mereka sudah mengakui RI sebagai negara yang merdeka pada tanggal 6 September 1944. Pada saat itu, mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan seorang saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher menyiarkan dukungan rakyat Palestina untuk kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio dan media berbahasa Arab.

Tidak berhenti sampai disitu, kedua tokoh diatas juga melobi negara-negara Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. M. Zein Hassan dalam bukunya "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" menulis bahwa Ali Taher seorang saudagar kaya raya di Palestina rela mengeluarkan kekayaan pribadinya untuk kemerdekaan Indonesia.

Sejak saat itu, hubungan Indonesia dan Palestina semakin mesra. Indonesia secara diplomatik mendukung kedaulatan bangsa Palestina sampai saat ini.

Selanjutnya mari kita simak perjuangan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Simak juga artikel yang berjudul "Sejarah Singkat Kota Al-Quds (Baitul Maqdis)" di sini.

***

Kelompok Zionis mengadakan kongres pertama mereka pada tahun 1987 di Swiss. Dalam kongres tersebut, dibuat keputusan untuk mulai mendirikan negara Yahudi di Palestina. Dalam hal ini mereka dibantu oleh negara-negara Eropa dan Rusia.

Pada awal abad ke-20 setelah tahun 1900, kekhalifahan Utsmaniyah mengalami kelemahan hingga di titik nadir. Kelemahan itu juga disebabkan karena Kekhalifahan Utsmaniyah terlibat dalam Perang Dunia I. Mereka bersama Jerman melawan Sekutu dan mengalami kekalahan.

Sejak saat itulah negara-negara penjajah khususnya Inggris dan Prancis mengambil dan membagi-bagi negara-negara yang dahulu berada di bawah Khilafah Utsmaniyah. Inggris mengambil Palestina, Yordania, Irak, Mesir dan Teluk Arab. Sedangkan Prancis mengambil Syria, Lebanon, Tunisia, Aljazair, dan Maroko.

Di tahun 1917, Inggris menjajah Palestina dan menyebut hal itu sebagai mandat Inggris atas Palestina. Kemudian mereka mengadakan perjanjian dengan Yahudi untuk mendirikan sebuah negara bagi mereka di Palestina. Perjanjian itu disebut perjanjian Balfaur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun