Setelah lama menunggu, akhirnya tiba waktu pengumuman, tetapi Zahra tidak berani membukanya sendiri melainkan kakaknya yang harus membuka pengumuman tersebut. Zahra di samping kakaknya hanya bisa berdoa sambil menutup mata. Dan ternyata hasil kali ini tidak mengecawakan, karena ia di terima di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta dengan jurusan seni kuliner. Jurusan yang selama ini ia inginkan. Zahra hanya bisa mengucapkan syukur alhamdulillah setelah ia di hantui banyak kegagalan. Kemudian Zahra memberi kabar gembira ini kepada kedua orang tuanya yang sedang berada di kebun. Setelah mendengar kabar tersebut kedua orang tuanya sangat bahagia dan akhirnya ayah Zahra memperbolehkan kuliah di bidang kuliner.
Beberapa minggu kemudian akhirnya Zahra meninggalkan kampung halaman untuk pertama kalinya dan merantau di Jakarta. Setiap masuk kuliah Zahra sangat menikmati praktek yang diajarkan oleh dosennya. Setelah beberapa bulan kuliah Zahra merasa biaya hidup di Jakarta sangat mahal, meskipun ia mendapat beasiswa, tetapi tidak cukup untuk hidup sehari-hari di kota. Karena tidak ingin membebankan kedua orang tuanya, Zahra berinisiatif untuk jualan makananan secara online. Setelah dipikirkan matang-matang akhirnya Zahra memutuskan untuk berjualan ayam geprek beserta minumannya. Zahra mulai mempromosikan melalui Whattsapp, instagram, facebook, dan melalui teman-temannya, dan ternyata banyak peminatnya. Zahra berjualan setelah pulang kuliah, tetapi sudah belanja sejak pagi. Seiring berjalannya waktu Zahra mulai mempromosikan melalui Go food, Grab food, dan Shopee food. Semakin lama berjualan akhirnya Zahra memutuskan untuk menambah menu baru seperti ayam goreng, ayam kremes dan nila goreng. Setiap hari Zahra memasak itu semua hanya di dalam kontrakan kecil yang ia sewa.
Setelah usahanya berjalan kurang lebih satu tahun, akhirnya uang Zahra terkumpul banyak dan cukup untuk menyewa kios serta merekrut karyawan. Tepat di semester ke lima Zahra sudah memiliki rumah makan sendiri atas hasil jerih payahnya selama ini. Meskipun sekarang hidup Zahra sudah berkecukupan ia tidak pernah sekalipun meninggalkan sholat 5 waktu, sholat tahajud, dan puasa senin kamis. Tak hanya sukses di bisnis kulinernya Zahra tetap menjadi mahasiswa berprestasi di kampusnya. Kini Zahra dapat membuktikan bahwa gagal di awal bukan berarti gagal selamanya.
Selesai....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H