Mohon tunggu...
Dwi Amalia
Dwi Amalia Mohon Tunggu... Guru - 5 PGSD A2

Pantang Menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Pribadi Sosial Serta Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial

4 Desember 2020   01:46 Diperbarui: 4 Desember 2020   02:08 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MASALAH PRIBADI SOSIAL SERTA STRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL

Dosen Pengampu:

Naili Rofiqoh, S.Psi., M.Si.

Disusun Oleh:

Nama: Dwi Amalia

NIM: 191330000477

Kelas: 3 PGSD A2

PENDAHULUAN

Bimbingan ialah upaya pendidikan yang diartikan sebagai proses bantuan kepada diri mudir dan guru guna mencapai perkembangan diri secara maksimum dalam tindakan hidupnya secara mandiri. Yang di maksud bantuan disini berarti pembina memfasilitasi klien untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai kodrat dirinya sendiri sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri dan bisa bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. 

Kondisi perkembangan optimum adalah kondisi dinamis yang ditandai dengan kesiapan dan kemampuan individu untuk memperbaiki diri (self-improvement) agar individu tersebut menjadi pribadi yang berfungsi penuh (fully-function) di lingkungan sekitarnya (Sunaryo Kartadinata, 2011:57).

Menuurt Abu ahmadi bimbingan pribadi-sosial ialah bimbingan pribadi-sosial yang diberikan kepada individu, agar dapat memecahkan dan menghadapi permasalahan tentang pribadi-sosialnya secara mandiri. 

Pendapat lain yaitu dari Syamsu Yusuf yang berpendapat bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan bimbingan yang membantu semua individu dalam memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial. 

Sedangkan pengertian bimbingan pribadi sosial menurut W.S. Winkel yaitu bimbingan yang menghadapi keadaan jiwa atau batinnya sendiri dan mengehadapi keinginan-keinginan dalam hatinya sendiri dalam mengatur dirinya sendiri dalam bidang rohani, jasmani, pengisi waktu luang, penyaluran hawa nafsu dan lain-lain, ada juga bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai pergaulan sosial atau lingkungan. simpulannya bimbingan pribadi sosial ialah bimbingan untuk membantu semua individu untuk menyelesaikan masalah-masalah pribadi-sosial. 

Golongan-golongan dalam masalah-masalah pribadi-sosial yaitu masalah hubungan dengan teman sebaya, pendidik, karakter seseorang, penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik (Khalilah, 2017: 49). 

Dari pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa bimbingan pribadi sosial merupakan usaha layanan yang diberikan kepada klien guna mampu melewati masalahan-masalahan yang sedang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga bisa meningkatkan hubungan sosial yang harmonis di lingkungan sekitarnya. 

Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat ( Arifin Hidayat, 2019: 6).

PEMBAHASAN

Tujuan Bimbingan Konseling Pribadi Sosial

Tujuan pemberian layanan konseling yaitu agar individu:

1.Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupan di masa yang akan datang.

2.Mengembangkan semua potensi dan kekuatan yang dimilikinya semaksimum mungkin.

3.Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat serta kerjanya.

4.Mngatasi hambatan, kesulitan yang dihadapi dalam pendidikan, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, serta lingkungan kerja.

Adapun tujuan bimbingan konseling yang berkaitan dengan aspek pribadi social yang dibentuk oleh Syamsu Yusuf:

1.Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai iman dan takwa kepada Tuhan YME, baik dari kehidupan pribadi, kelaurga, pergaulan dan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.

2.Mempunyai sikap toleransi terhadap umat beragama dan bernegara lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing-masing.

3.Mempunyai pemahaman tentang warna-warni kehidupan yang bersifat fluktuatif antara senang (anugrah) dan yang tidak senang (musibah), dan dapat merespon secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

4.Mempunyai pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif

5.Mempunyai sikap positif atau peka terhadap diri sendiri dan orang lain.

6.Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat

7.Bersikap peka terhadap orang lain di sekitar kita, menghormati dan menghargai orang lain, jangan melecehkan martabat atau harga diri orang lain.

8.Mempunyai rasa tanggung jawab dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan kewajibannya.

9.Mempunyai kemampuan berbicara yang baik social (human relationship) yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan atau silaturahim dengan sesama.

10.Mampu menyelesaikan konflik baik bersifat intern maupun ekstern

11.Mampu mengambil keputusan secara efektif (Arifin Hidayat, 2019, 6-7)

Jenis-jenis Masalah Pribadi Sosial

Beberapa Jenis masalah pribadi social yang sering diamalami peserta didik antara lain:

1.Masalah pribadi

Masalah pribadi terdiri dari: a) merasa malah melaksanakan ibadah: shalat, puasa, dan amal sholih lainnya, b) kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur, c) masih memiliki kebiasaan berbohong, d) terbiasa menyontek, e) kurang mempelajari dan mendalami ilmu agama, f) stress, g) depresi, h) putus asa, i) belum tumbuh rasa kedisiplinan dalam dirinya, j) belum bisa menghormati orang yang lebih tua secara tulus dan ikhlas, k) tidak memikirkan resiko dalam melakukan perbuatan, l) selalu merasa rendah diri.

2.Masalah sosial

Masalah ini terdiri dari: a) tidak menerima kritikan orang lain, b) minimnya memahami etika pergaulan, c) masih malu-malu untuk berteman dengan lawan jenis, d) belum bisa menyesuaikan diri, e) adanya penyakit sosial seperti: tawuran, kumpulan anak punk, penjambretan, mencuri, dan lain sebagainya (Ina ambar Wati, 2018: 12).

Gejala yang timbul dari masalah pribadi sosial yaitu: a) tidak nafsu makan dan sulit untuk tidur, b) Bohong, c) Sering melanggar peraturan, d) adanya rasa takut.

Segala masalah-masalah atau persoalan pasti memebutuhkan pengobatan dan materi yang dapat membantu individu keluar dari bagian masalah yang sedang dihadapi (Arifin Hidayat, 2019: 8).

Bidang Bimbingan Pribadi Sosial

Bimbingan pribadi sosial mempunyai aspek-aspek yaitu sebagai berikut:

a.cara penyesuaian diri terhadap perkembangan fisik dan psikis yang terjadi pada remaja.

b.cara pengendalia dan mengalahkan emosi

c.cara mengembangkan pikiran dan sikap yang baik (positif)

d.cara menghindari berperasangka dan menghindari akibatnya

e.cara menghindari rendah hati ( Mulyatiningsih, 2004).

Bimbingan pribadi sosial menuju pada jalur pemantapam kepribadian dan pengembangan kemampuan murid dalam memecahkan atau menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh dirinya. Bimbingan pribadi sosial ini bisa diberikan dengan cara:

a.menciptakan lingkungan yang kondusif, aman dan tentram

b.menciptakan interaksi dalam pendidikan yang akrab,

c.mengembangkan sistem pemahaman diri,

d.mengembangkan sikap-sikap yang positif (Khalilah, 2017)

Arah Bimbingan Pribadi Sosial

Nurihsan mengatakan dalam jurnal yang dikutip oleh Emmi Khalilah yang menjelaskan bahwa, bimbingan pribadi sosial mengarah pada pemantapan kepribadian dan mengembangkan kemampuan murid dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini adalah jenis layanan yang mengarah pada tercapainya pribadi yang seimbang dengan cara memperhatikan keunikan karakteristik diri sendiri dan juga macam-macam permasalahan yang dialami oleh anak didik. 

Bimbingan peibadi sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif (aman tentram sejahtera), interaktif pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif serta ketrampilan-ketrampilan pribadi-sosial yang tepat dan baik.

Menurut Sukardi yang dikutip oleh Emmi Khalilah dalam jurnalnya menjelaskan bidang bimbingan ini dapat dirinci menjadi pokok berikut:

a.pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam iman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.

b.pemantapan pemahaman guna menunjukkan kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang lebih kreatif, produktif dan normatif baik dalam keseharian, hari ini, esok, maupun untuk peran dimasa yang akan datang

c.pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi, penyaluran dan pengembangannya oleh kegiatan yang krearif, normative, inovatif, dan produktif

d.pemantapan tentang kelemahan dan kelebihan diri sendiri dan usaha penanggulannya

e.pemantapan kemampuan tentang pengambilan keputusan

f.pemantapan kemampuan tentang mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil

g.pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaran hidup sehat jasmani dan rohani

h.pemantapan kemampuan berkomunikasi

i.penetapan kemampuan menerima dan menyampaikan argumetasi secara dinamis, kreatif, normative dan produktif

j.pemantapan kemampuan tentang bertingkah laku serta berhubungan sosial dengan penuh tanggung jawab

k.pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang tua, dan masyarakat sekitar dan orang lain

l.orientasi kehidupan berkeluarga (Khalilah, 2017: 50)

Strategi dan Teknik Menyikapi Masalah Pribadi Sosial

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bimbingan pribadi yang diberikan kepada sisiwa agar dapat memberikan hasil sesuai yang diinginkan:

1.Taraf hidup dan perkembangan yang biasa dilalui oleh anak.

2.Situasi sosial/masyarakat pada masa beralihnya sekarang ini.

3.Suasana keluarga, nomor urut anak dalam keluarga serta keadaan anak baik jasmani maupun rohaninya.

4.Sifat, sikap dan kepribadiannya yang tampak dalam tingkah laku murid.

5.Latar belakang masalah yang dihadapi murid.

Strategi dan teknik yang dapat diterapkan dalam permasalahan pribadi sosial:

1.Penelitian

Guru BK mengadakan penelitian terhadap peserta didik yang mengalami masalah dalam pribadi sosial tersebut. Misalnya Dilingkungan keluarga yang broken Home atau memiliki masalah dengan teman di kelas, disitu guru BK aktif dalam penelitian tersebut agar tau bagaimana permasalahan yang dihadapi peserta didik tersebut.

2.Tatap Muka Individual

 Guru BK mengadakan tatap muka dengan murid yang mempunyai masalah tersebut dengan menggunakan metode wawancara kepada murid dengan perkataan yang baik dan halus, guru BK tidak boleh melakukan kekerasan atau membentak.

Contohnya Guru BK memanggil peserta didik kemudian disuruh kedalam ruang BK dengan tujuan supaya peserta didik bisa mengubah sikap dan perilakunya dan dengan  memberi pertanyaan yang bersangkutan dalam masalah yang sedang dihadapi peserta didik tersebut.

3.Konseling Individual

Konseling individual ialah teknik bimbingan berupa bantuan yang bersifat terapeutik bertujuan guna merubah sikap dan perilaku siswa.

Untuk teknik yang dapat diterapkan dalam permasalah pribadi adalah konseling individual. Konseling ini dikenal tigak teknik yaitu sebagai berikut:

a.Directive counseling

Directive counseling ialah teknik konseling yang mengarahkan siswa ke dalam pengambilan tindakan atau keputusan yang sesuai dengan masalah yang sedang dihadapinya. Di dalam teknik ini konselor lebih banyak mengambil inisiatif, sehingga klien hanya menerima apa yang diarahkan oleh konselor. Jadi teknik yang biasanya berperan dalam teknik ini yaitu konselor.

b.Non directive counseling

Non directive counseling yaitu teknik yang bukan bersifat mengarahkan, karena yang lebih banyak berperan ialah siswa sedangkan konselor hanya mendengarkan cerita dari siswa sambil mencari jalan keluar masalah yang sedang dihadapinya.

c.Eclectic counseling

Eclectic counseling yaitu memilih antara teknik-teknik konseling yang paling tepat untuk klien. Seorang konselor dikatakan berhasil menjalankan tugasnya bukan hanya berpegang pada satu teknik atau pendekatan saja, namun bisa dengan cara secara bersama-sama guna mencapai hasil yang lebih baik lagi.

4.Nasihat

Nasihat ialah salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh guru. Pemberian nasihat harus memperhatikan hal-hal berikut:

a.Berdasarka masalah atau kesulitan yang dialami murid.

b.Dimulai dengan mengelompokkan data yang sesuai dan harus berkaitan dengan masalah yang saat ini dihadapi murid.

c.Nasihat yang diberikan adalah suatu jalan keluar yang dapat dipilih oleh murid, disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan.

d.Pengambikan keputusan ditentukan kepada murid, alternatif yang manakah yang baik untuk digunakan oleh murid.

e.Murid mau dan mampu menerima konsekuensi atas alternatif yang dipilihnya.

SIMPULAN

Bimbingan pribadi sosial ialah bimbingan yang sangat membantu semua individu di dalam proses memecahkan masalah pribadi sosial. Adapun yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi-sosial adalah masalah hubungan dengan sesama teman, guru, pemahaman sifat dan kemauan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, serta penyelesaian konflik. 

Ada beberapa strategi yang dilakukan dalam bimbingan konseling pribadi siswa yaitu: konseling individual, konsultasi, nasihat, bimbingan kelompok, konseling kelompok, pengajaran remedial, mengajar nuansa bimbingan.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Arifin. 2019. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial. Jurnal Bimbingan Konseling Islam. Vol.1 No.2. Padangsidimpuan: IAIN Padangsidimpuan.

Khalilah, Emmi. 2017.Layanan Bimbingan Dan Konseling Prinadi Sosial Dalam Meningkatkan Ketrampilan Hubungan Sosial Siswa. Jurnal Of Islamic guidance  and Counseling(JIGG).Volume 1 Nomor 1  (hal 49-51). Jambi: UIN STAN Maarif jl.kb Abdurrahman Wahid, Jambi Selatan Talang Bakung.

Mulyatiningsih, Rudi, dkk. 2004. Bimbingan Pribadi- Sosial, Belajar, dan Karir. Jakarta: PT GramediaWidiaSarana Indonesia.

Sunaryo Kartadinata, dkk. 2003. Kubus Perkembangan: Suatu Model Rekabangun Tugas Perkembangan Bagi Kepentingan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling Volumen Vi. No. 11 Mei 2013. UPI.

Wati, Ina Ambar. 2018. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dalam Menumbuhkan Sikap Positif Siswa. Jurnal Pendidikan Vol.7 No. 2. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

W. S. Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun