Akhir-akhir ini, musibah kebakaran yang disebabkan oleh kompor gas yang kerap kali lupa dimatikan penggunanya hingga berakibat ledakan marak terjadi. Di samping itu, Gas elpiji terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar sehingga kebocoran peralatan elpiji beresiko tinggi terhadap kebakaran.Â
Kejadian ini menjadi acaman yang cukup serius, dikarenakan sudah banyak korban berjatuhan. Untuk itu, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tegabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM -- KC) menciptakan kompor yang canggih dan aman bernama Kompor Alai.
Adalah Abdi Bagas Utomo, Dwi Nugroho Juliansyah, dan Ratna Murti ketiga mahasiswa kreatif jurusan Teknik Elektro UMY yang berhasil membuat terobosan baru di dunia industri. Abdi Bagas Utomo sebagai ketua kelompok menjelaskan bahwa Kompor Alai memiliki arti Kompor Anti Lalai.
"Kompor yang kami ciptakan memiliki fitur yang berfungsi untuk meminimalisir kecelakaan ketika dipakai. Lalu, kompor juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dari pengguna," ujarnya saat diwawancarai di Lab. Teknik UMY pada, Senin (16/7).
Selain itu, PKM-KC yang lolos di tingkat nasional dan mendapat dana hibah penelitian dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Ristekdikti) memiliki kelebihan, antara lain adalah mendeteksi dan memberi peringatan terjadinya kebocoran gas serta mencegah terjadinya kebakaran akibat kebocoran gas.
Kompor ini dapat memberikan peringatan bahwa kompor dalam keadaan menyala namun tidak diawasi melalui alarm serta pesan singkat ke ponsel pengguna, dan yang terakhir kompor dapat mati secara otomatis ketika kompor menyala namun tidak diawasi sehingga dapat mencegah masakan gosong atau kebakaran.
Rama Okta Wiyagi, S.T, M.Eng sebagai dosen pembimbing kelompok berharap untuk kedepannya dengan adanya KOMPOR ALAI dapat mengurangi kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian para pengguna kompor. Kemudian pemerintah juga bisa merasa terbantu dengan programnya berupa kampanye penggunaan kompor berbahan bakar gas.
"Saya berfikir, kedepannya kompor ini akan bisa diterima oleh masyarakat, karena bisa memberikan rasa aman bagi para penggunanya," tambahnya. (ak)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H