Akhlak baik merupakan cerminan dari sikap/tingkah laku, perkataan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tatanan hidup moral dan bersopan santun, tanpa manusia sadari sikap dan perkataan bagian dari jiwa dan pikiran manusia yang tertanam dalam keimanan setiap diri kita. Sifat keimanan manusia biasa, kadang meningkat dan kadang menurun, hal ini merupakan tingkat kewajaran dalam diri manusia biasa.
Dalam hidup bermasyarakat kita harus memiliki tatanan hidup yang baik terutama dalam hal berbicara atau mengeluarkan pendapat pada tempatnya, sehingga cerminan qolbu kita yang sebenarnya akan terlihat sebagai orang yang berilmu.Â
Manusia mencari ilmu dari semenjak kecil (buaian ibu) sampai ajal menjemput hanya untuk mencari kepuasan jiwa menuju ridho sang pencipta dengan peningkatan keimanan dalam qolbu, karena jiwa, hati, dan pikiran kita akan terpancar keluar pada saat kita bersikap dan berbicara didepan orang, sehingga memunculkan sifat bijaksana dan wibawa didepan orang.
Peningkatan keimanan diperoleh dari renungan qolbu yang terhubung pada jiwa dan pikiran manusia dengan cara berdzikir untuk mengingat sang pencipta sebagai kunci pengendalian diri kita dalam bersikap, berbicara atau mengeluarkan pendapat di depan orang atau manajemen diri.
Manusia mengalami penurunan keimanan pada dirinya terlihat dari pada saat bersikap, berbicara dalam kehidupan sehari-hari, ini sulit dilihat oleh dirinya sendiri karena yang dapat melihat penurunan keimanan kita adalah orang lain, sebab orang lain bagian dari cerminan diri sendiri tanpa disadari oleh kita, sebagai contoh sikap berbicara manusia mengalami penurunan keimanan bisa kita lihat dari kejadian ini;
Husen, Rina dan Risa kejadian di tempat kerumunan orang yang ingin melamar pekerjaan.
Husen : " Silahkan duduk, bu". Siapa namanya...?"
Risa : "Terima kasih, pak", saya Risa" pak".
Husen : "Bisa saya lihat berkasnya, Akta, Kartu Keluarga."
Risa : "Ini pak".
Husen : "Ok", saya cocokan dulu No. Akta dengan Kartu Keluarga dulu, ya". "Ok"...!", silahkan geser ke pemeriksaan selanjutnya".
Risa : "Terima kasih,"pak".