Dalam kehidupan di alam semesta, banyak manusia tidak mengetahui siapakah diri kita ini? Ini yang harus kita pahami dalam menjalani hidup di dunia.
Jangan sampai tidak mengenal siapa diri kita ini dalam pencapaian tahap pemahaman yang tersirat pada diri sendiri agar dapat mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Dengan mengenal dan mendalami diri sendiri sebagai cerminan qolbu dalam kehidupan sehari-hari kepada sang pencipta, yang mana qolbu akan dekat dan berinteraksi kepada sang pencipta karena diri kita akan merasa memiliki dosa-dosa besar dari orang lain.
Sebagai manusia kita tidak mengetahui apakah kita sudah dekat atau masih jauh kepada sang pencipta, karena kunci dekat dengan kepada sang pencipta adalah dengan mengenal pribadi diri sendiri, bukan mengenal atau memahami orang lain.
Apabila kita lebih mengenal atau mamahami orang lain, maka kita sebagai manusia hanya akan menjadi manusia yang sangat bangga dengan penilaian diri kepada orang lain.
Inilah yang akan menumbuhkan rasa egoisme dalam diri sendiri yang akhirnya akan merasa dirinya paling benar dari orang lain. Mari kita mengenal dan pahami siapa diri kita ini sebenarnya?
1. Rambut
Manusia diberikan rambut oleh sang pencipta agar kepala terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan, selain itu sebagai hiasan kepala agar kelihatan menawan.
Tapi ada yang lebih penting yaitu mengenal rambut lebih mendalam bukan dari warna, bentuk maupun rasa akan tetapi rambut dikenali dan dipahami yang tersirat yaitu untuk menolong kita agar terhindar dari siksa api neraka karena suatu saat di akherat nanti rambut akan dapat menolong kita.
Pencucian rambut bukan hanya diberikan sampo, tetapi dalam hal ini pencucian rambut dengan berdzikir kepada sang pencipta. Orang akan bertanya apakah rambut bisa berdzikir? Apakah rambut bisa berbicara? Apakah rambut bisa merasakan sesuatu?
Disinilah kita sebagai manusia harus tahu lebih dalam yang tersirat dalam diri kita. Pada saat manusia berwudhlu dengan merendah, disitulah rambut akan berdzikir dan akan merasakan dzikirnya rambut dengan kesegaran yang akan mengalir ke qolbu kita, sehingga pada saat hendak melangkahkan kaki kita menuju sholat pada saat itu kepala kita akan terasa ringan sembari dalam qolbu berbisik “laa illa ha illallah”. Itulah yang akan kita rasakan bahwa sang pencipta dekat dengan qolbu manusia yang secara tidak disadari.