Mohon tunggu...
Dwi Prio Setyawan SP
Dwi Prio Setyawan SP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Agribisnis/ Direktorat Pascasarjana/ Universitas Muhammadiyah Malang

Ini bukan mimpi, ini kenyataan saya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pemberdayaan UMKM sebagai Penggerak Perekonomian di Perkotaan

26 Januari 2023   11:06 Diperbarui: 26 Januari 2023   11:16 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengenalan pembuatan website dan pelatihan pemasaran melalui media online. Pemasaran didefinisikan sebagai telah terhadap aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen (Downey dan Erikson,1987). Pemasaran produk secara online saat ini banyak digunakan oleh para produsen barang ataupun reseller untuk memasarkan dan memperkenakan produknya ke kalangan masyarakat yang luas sehingga dapat meningkatkan nilai jual yang maksimal.

Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor industri rata-rata hanya sebesar 0,85% pertahun. Lambatnya penyerapan tenaga kerja sektor industri disebabkan oleh banyaknya kendala yang dimiliki oleh UMKM dalam hal sebagai berikut :

  • Kendala Internal, yang meliputi: Kendala dalam memperoleh informasi pasar; Keterbatasan dalam pemanfaatan dan penguasaan teknologi; Keterbatasan jaringan usaha dan kerjasama usaha; Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen; Kelemahan dalam struktur permodalan.
  • Kendala eksternal, diantaranya; Iklim persaingan yang belum sehat; Sarana dan prasarana pendukung yang kurang memadai; Pembinaan yang masih kurang terpadu; Image bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kurang menguntungkan investor.

Keadaan yang diperlukan agar pemberdayaan UMKM dapat dilaksanakan yaitu: Lingkungan yang kompetitif; Akses pendanaan; Kompetensi teknis dan pengusahaan; Dasar hukum dan kepastian hukum. Menerapkan langkah-langkah pendekatan secara komprehensif integral yang dilakukan dengan melalui pembinaan berbagai aspek antara lain akses pasar, permodalan, teknologi dan manajemen secara menyeluruh mulai dari proses produksi hingga pemasaran dan dilakukan secara terpadu antar instansi. Tujuan pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut adalah: Meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar; Meningkatkan akses terhadap sumbersumber modal dan memperkuat struktur modal; Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen; Meningkatkan akses dan penguasaan teknologi .
Melakukan penataan dan pemantapan kelembagaan baik secara vertikal maupun
horisontal. Penataan kelembagaan penunjangnya akan mempermudah pembentukan jaringan usaha dan distribusi sehingga akan tercapai efisiensi. Disamping itu dunia usaha harus terus menerus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan penguasaan teknologi, produktivitas, kualitas dan pengelolaan manajemen secara profesional.

Melakukan penelitian dan pengembangan (Litbang) tentang perkembangan UMKM. Peningkatan daya saing harus didukung oleh kegiatan penelitian dan pengembangan yang
mendukung. Kecenderungan yang harus diperhitungkan adalah kemajuan teknologi dan
teknik pemasaran. Oleh karena itu, Pemerintah dan para pengusaha perlu mengamati dan mulai menerapkan teknologi tepat guna untuk menghasilkan produk-produk bermutu tinggi
melalui perhitungan kemampuan litbang terapan, sehingga dapat diharapkan dengan litbang terapan ini dapat diperoleh mutu produk yang tinggi dan menghasilkan diversifikasi produk dalam rangka pemasaran.

Untuk menciptakan produk yang berdaya saing tinggi, maka salah satu strategi yang
dilaksanakan antara lain melalui pemanfaatan keunggulan komparatif yang dimiliki karena
tersedianya sumber daya alam dan menciptakan keunggulan kompetitif melalui pengembangan sumber daya manusia yang semakin terampil dan peningkatan kemampuan penguasaan teknologi. Sumber Daya Alam yang yang terbatas dan alternatif pemanfaatannya diarahkan kepada produk-produk yang memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan nilai tambah. Untuk meningkatkan keunggulan kompetitif, pengusaha harus didorong untuk terus berusaha memperkuat kemampuannya.

Pendampingan inovasi kualitas kemasan produk

Untuk dapat memasuki pasar yang lebih luas, banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah kemasan atau packaging produk tersebut. Packaging dalam suatu produk
haruslah memiliki standar dan menarik agar dapat dijual ke pasar yang lebih luas dan tidak kalah saing dengan produk- produk lainnya.

Sosialisasi produk Halal dan P-IRT

Dengan berkembangnya industri pangan yang menghasilkan pangan yang bermutu dan aman untuk di konsumsi, maka masyarakat pada umumnya akan terlindung dari penyimpangan mutu pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan (BPOM, 2004). Sosialisasi dan promosi halal diperlukan untuk memberikan edukasi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Melalui kegiatan sosialisasi produk halal dan P-IRT diharapkan para anggota UMKM dan pelaku usaha dapat mengerti dan memahami tentang pentingnya produk halal dan P-IRT. Adapun beberapa program kegiatan sosialisasi produk halal dan

P-IRT adalah sebagai berikut:
1. Memberikan edukasi tentang pentingnya produk halal.
2. Memberikan edukasi pentingnya memiliki perizinan usaha industri rumah tangga.
3. Sosialisasi tentang tantangan UMKM di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
4. Memberikan bantuan untuk membuat lisensi halal berkerjasama dengan HTREND UII

Pendampingan kualitas produk melalui kualitas air

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun