Mohon tunggu...
Dwi BasukiRahmat
Dwi BasukiRahmat Mohon Tunggu... Guru - Tiga kali pemenang komentar terbaik dari kompas.com

Sesuatu yang rumit buatlah menjadi sederhana, lucu, segar, dan byaarr...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Simulasi Hari Kesiapsiagaan Bencana di SMA Negeri 9 Yogyakarta

29 April 2024   11:12 Diperbarui: 29 April 2024   11:24 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koordinasi dan kekompakan tim sangat membantu proses penanganan. /dok. pri

Jumat, 26 April 2024 dilaksanakan kegiatan Simulasi Hari Kesiapsiagaan Bencana. Melibatkan seluruh komponen warga sekolah. Diawali pukul 07.00 dengan pengantar dan pengarahan dari Kepala Sekolah Bapak Rudy Rumanto, S.Pd.,M.Pd untuk kemudian dilanjut Ketua Tim Siaga Bencana sekolah, yakni Ibu Rini Wedyastuti, S.Pd. Ketua Tim Siaga Bencana Sekolah menyampaikan urutan atau kronologi simulasi. Dan tepat pukul 08.00 WIB, simulasi dimulai dengan pembelajaran berlangsung seperti biasa di masing-masing kelas. Tiba-tiba gempa bumi berlangsung begitu kuat. Mengagetkan semua warga sekolah. Mereka mengambil langkah penyelamatan. Berlindung dibawah meja sambil menunggu gempa bumi mereda. Ketika gempa mereda, semua warga sekolah keluar ke titik kumpul aman. Berjalan/berlari kecil sambil melindungi kepala dengan tas maupun buku tebal.

Siswa berlindung di bawah meja./dok. pri
Siswa berlindung di bawah meja./dok. pri

Siswa keluar dengan tenang sambil melindungi kepala./dok .pri
Siswa keluar dengan tenang sambil melindungi kepala./dok .pri
Setelah sampai titik kumpul. Langkah koordinatif diambil oleh Kepala Sekolah dengan menghubungi Koordinator Lapangan Siaga Bencana. Memerintahkan agar mengambil langkah-langkah seperlunya. Selanjutnya Koordinator Lapangan menghubungi ketua-ketua tim; Ketua Tim Komunikasi dan Peringatan Dini, Ketua Tim Logistik dan Peralatan, Ketua Tim Evakuasi dan Penyelamatan,  Ketua Tim Kesehatan dan Pertolongan Pertama untuk koordinasi. Fokus utama koordinasi pada penyelamatan dan evakuasi korban. Selanjutnya semua Ketua Tim memerintahkan anggota timnya untuk bekerja sesuai dengan tugas pokok, dan fungsinya masing-masing. 
Kepala Sekolah mengambil langkah koordinasi./dok .pri 
Kepala Sekolah mengambil langkah koordinasi./dok .pri 
Semua peralatan kesehatan, komunikasi (Handy Talky), papan data, dan sarana-sarana pendukung lain disiapkan secepatnya. Dan saat semua warga sekolah sudah berada pada titik kumpul aman, dilakukan pendataan terkait dengan keberadaan masing-masing anggotanya. Wali Kelas berperan mendata siswanya untuk kemudian disampaikan pada Tim Data, demikian juga untuk Guru dan Karyawan dilakukan pendataan. Korban luka-luka mendapat prioritas penanganan medis oleh Tim Kesehatan dan Pertolongan Pertama untuk selanjutnya (jika dipandang perlu) merujuk/menghantar pada layanan kesehatan terdekat.

Menolong korban. /dok. pri
Menolong korban. /dok. pri
Pertolongan pertama pada korban./dok. pri
Pertolongan pertama pada korban./dok. pri
Siswa ditenangkan oleh guru BK. /dok. pri
Siswa ditenangkan oleh guru BK. /dok. pri
Demikian pula untuk Tim Penyelamatan dokumen melakukan langkah-langkah pengamanan dokumen. Membawa dan menyelamatkan pada titik aman yang telah ditentukan. Juga untuk tim data pendataan kondisi fisik sarana dan prasarana sekolah. Pendataan dilakukan dengan cara checking data fisik dan pendokumentasian dengan foto maupun video.  

Tim Input data sedang mendata. /dok. pri
Tim Input data sedang mendata. /dok. pri

Penyampaian informasi dengan pegeras suara. /dok .pri
Penyampaian informasi dengan pegeras suara. /dok .pri
Setelah berangsur membaik, Koordinator Lapangan kembali berkoordinasi dengan semua ketua tim. Melakukan koordinasi untuk memberikan laporan singkat. Korlap melaporkannya kepada Kepala Sekolah sebagai penanggunjawab Tim Siaga Bencana. Melaporkan jumlah korban dan keadaan umum semua siswa serta keadaan umum sarana-prasarana sekolah. Dan Kepala Sekolah mengambil langkah seperlunya untuk berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait.

Handy Talky menjadi alat komunikasi penting dikala situasi genting. /dok pri
Handy Talky menjadi alat komunikasi penting dikala situasi genting. /dok pri

Koordinasi dan kekompakan tim sangat membantu proses penanganan. /dok. pri
Koordinasi dan kekompakan tim sangat membantu proses penanganan. /dok. pri
Demikian kronologi singkat Simulasi atau Prosedur Tetap Kedaruratan Bencana Gempa Bumi di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Sekolah yang telah ditetapkan menjadi Sekolah SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana). SMA Negeri 9 Yogyakarta. SIAP TANGGAP TANGGUH!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun