Pada awal 2020, dunia digemparkan dengan mewabahnya penyakit menular jenis baru yang dikenal dengan nama Covid-19. Laju fluktuasi Covid 19 mengalami peningkatan drastis hingga merambah pada berbagai sektor termasuk perekonomian. Salah satunya masyarakat Desa Bancaran. Salah satu wilayah pesisir dengan potensi hasil tangkapan yang melimpah adalah daerah sekitar Pantai Bancaran, Madura. Masyarakat atau pengunjung yang mengkonsumsi kerang tahu masih terbatas pada masyarakat yang ada di daerah sekitar pesisir pantai. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat belum melakukan pengolahan kerang menjadi produk makanan ringan/jajanan alternatif. Belum ada produk olahan yang disuguhkan oleh masyarakat sekitar terkait kemelimpahan potensi kerang tahu tersebut menjadikan kegiatan PKM ini penting dilaksanakan.
Pendampingan berwirausaha bagi nelayan khususnya ibu-ibu menjadi solusi tepat untuk dapat menumbuhkan jiwa dan semangat berwirausaha yang berdampak pada kreativitas, inovasi dan peningkatan ekonomi nelayan desa Bancaran, Madura. TIM PKM Jurusan Biologi yang diketuai oleh Dwi Anggorowati Rahayu, M.Si menawarkan pendampingan Diversifikasi olahan kerang tahu secara offline yang dilaksanakan secara terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan covid 19 yang ditujukan kepada ibu-ibu nelayan sekitar Pantai Bancaran, Madura. Pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan pembuatan olahan kerang tahu yaitu abon, kerupuk, dan stik kerang tahu. Tim PKM telah menyiapkan video pembuatan olahan ketiga kerang tahu, booklet pembuatan olahan kerang tahu dan leaflet bagi ibu-ibu selama mengikuti pelatihan tersebut.
Dr. Widowati Budijastuti, M.Si menyampaikan bahwa pengolahan produk kerang ini perlu dilakukan mengingat kerang memiliki nilai gizi yang tinggi, yaitu sebagai sumber protein alternatif dan sumber zinc, kedua zat gizi diperlukan oleh tubuh untuk menunjang pertumbuhan dan imunitas. Selain itu, kerang merupakan salah satu sumber mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti besi (Fe), fosfor (P) , Flour (F), iodium (I), kalsium (Ca), Kalium (K), seng (Zn), selenium (Se). Potensi gizi inilah yang menjadi target pentingnya inovasi olahan kerang tahu ini diberikan.
Kegiatan PKM telah dilaksanakan pada tanggal 26 September 2021 di salah satu warga yang berada di sekitar Pantai Bancaran Madura. Kegiatan pendampingan berlangsung dengan lancar dan terlihat sekali antusias ibu-ibu dalam mengikuti pelatihan Diversifikasi Olahan Kerang Tahu. Tim PKM menayangkan video, menampilkan produk olahan kerang tahu dan diakhir sesi ibu-ibu dihimbau membuat olahan salah satu dari ketiga olahan kerang tahu dan dikemas yang menarik sesuai dengan logo dan kemasan yang telah disediakan tim PKM imbuh Dr. Sunu Kuntjoro, M.Si.
Ibu Wati salah satu ibu-ibu nelayan yang mengikuti pelatihan Diversifikasi bersama keempat ibu-ibu lainnya telah berhasil membuat produk olahan kerang tahu yaitu stik, kerupuk dan abon sesuai dengan yang diajarkan tim PKM Jurusan Biologi UNESA. Berdasarkan testimoni konsumen rasa ketiga olahan tersebut enak dan bisa dijadikan sebagai jajanan khas Pantai Bancaran Madura. Bu Syamsiah menyampaikan senang sekali mendapatkan pelatihan ini, kami jadi tau selain olahan kerupuk juga ada stik dan abon, apalagi diajarkan cara mengemas yang menarik, imbuhnya. Kami mengharapkan adanya pendampingan Kembali dari Tim PKM Jurusan Biologi UNESA untuk membantu kami kedepan untuk menjadikan Desa Bancaran ini sebagai pusat industri jajanan khas kerang tahu ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H