Mohon tunggu...
DWI JAYANTI
DWI JAYANTI Mohon Tunggu... Guru - GURU KELAS

Saya seorang guru kelas SD. Sebenarnya saya ini adalah orang yang Introvet, tp tdk menutup kemungkinan juga untuk mengetahui banyak hal baru diluaran sana. Saya sangat suka mencari tahu tentang kemajuan IPTEK. Hobi saya sejak dari SD itu sudah ketahuan, yaitu membaca. Membaca apa saja yang bisa dijadikan bahan informasi. Namun, lebih sukanya membaca karya sastra nonfiksi, seperti : Nnovel, cerpen, puisi dan pantun. Saya suka sekali menulis puisi dan pantun. Ketika SMA dan kuliah, saya suka sekali mengikuti lomba-lomba membaca puisi dan membuat cerpen. Alhamdulillah ... Sertifikat dan piala telah banyak saya raih. Semoga dengan adanya media elektronik Kompasiana ini bisa menyalurkan bakat dan hobi saya, karya saya bisadibaca oleh banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sepotong Asa

28 November 2023   00:35 Diperbarui: 28 November 2023   00:53 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEPOTONG ASA

Azan subuh baru saja berkumandang, kokok ayam bersahutan membangunkan jiwa yang masih bergelung dipembaringan berbalut mimpi. Seketika tubuh yang lelah bekerja seharian menggeliat terjaga dan segera menunaikan ibadah sholat fardu dua rakat.

Namaku Hana, aku adalah seorang guru Pendidikan Sekolah Dasar. Aku baru saja menamatkan perkuliahan. Sebenarnya, cita-citaku ingin bekerja dibidang Kesehatan. Tapi takdir berkata lain, ekonomi keluarga tidak mendukungku untuk berkuliah dengan seragam putih itu. Aku serahkan keputusan kepada Ayahku, yang memintaku untuk berkuliah di keguruan saja. 

Dengan berat hati aku mengikuti sarannya. 4 tahun aku berkuliah, tiba saatnya wisuda. Alhamdulillah, 3 bulan setelah wisuda aku berhasil mendapatkan pekerjaan menjadi seorang guru di sekolah swasta. Puas sudah kaki ini melangkah memasukkan lamaran ke sekolah negeri, namun belum beruntung untuk dapat mendedikasikan diri mengajar di sekolah milik pemerintah tersebut.

Dua tahun aku mengajar, keluarlah NUPTK, lebih kurang 15 orang guru yang mengurusnya Ketika itu hanya namaku saja yang terbit NUPTK. Setelahnya sudah dua kali aku mengikuti UKG. Dan ternyata, pada tahun 2017 aku lulus untuk pretest PPG. Namun, aku tidak tahu apa tindak lanjut setelah itu karena minimnya informasi yang diperoleh.

Tak terasa sudah tujuh tahun aku mengabdikan diri mengajar di sekolah swasta tersebut. Pada tahun 2020 wabah birus Corona merajalela, negara kami turut terkena imbasnya.

Ketika itu aku tengah diberi rezeki luar biasa dari sang pencipta, yaitu kehamilan yang kami nantikan lima tahun lamanya. Disaat aku tengah mengandung buah cinta kami, aku masih aktif mengajar. Hingga surat edaran dari pemerintah untuk meliburkan sekolah-sekolah karena takutnya virus itu menyebar lebih luas lagi. Dampak dari itu aku dapat beristirahat di rumah sambal mengajar jarak jauh atau secara online.

Kesempatan itu dimanfaatkan oleh pihak sekolah untuk merumahkan ku yang mengatakan tidak sanggup menggaji karyawannya lagi dimasa pandemi, jadi guru harus mengajar dari rumah ke rumah murid. Kala itu usia kandunganku telah memasuki usia 7 bulan. 

Dengan berat hati aku memilih istirahat dan pihak sekolah menjanjikan padaku akan memanggil Kembali untuk mengajar jika kondisi sudah kondusif tapi tidak menutup kemungkinan jika dapat tawaran mengajar di tempat lain dipersilahkan.

Sedih, itu yang aku rasakan. Enggan rasanya meninggalkan dunia mengajarku. Karena aku merasa selama hamil ini tidak banyak kendala ketika mengajar. Namun harus aku terima dengan hati yang iklhas, seraya menyemangati diri sendiri, semoga ada hikmah dan hadiah besar yang menantiku setelah ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun