Mohon tunggu...
Dwi Elyono
Dwi Elyono Mohon Tunggu... Dosen - Pencari

Penerjemah bhs Inggris bhs Indonesia/bhs Jawa; peneliti independen dlm kajian penerjemahan, kajian Jawa, dan semantik budaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rujak Cingur Cacing Anggora

19 Desember 2017   14:40 Diperbarui: 19 Desember 2017   14:50 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kucing Anggora pernah.

Cacing Anggora itu uler atau bahasa kerennya ulat. Yang kluget-kluget kayak cacing tapi berbulu itu lho.

Ada apa dengan cacing berbulu, Mbah?

Rujaknya kemasukkan uler, sehingga orang pada nggak mau makan rujak. Yang dimakan wadahnya alias embernya.

Ngawur yo ojo nemen-nemen toh, Mbah.

Justru dengan nemen-nemen itu, sampeyan bisa ketemu elmu sejati.

Pun, Mbah, endasku wis ra kuat. Daripada jadi edan, saya lebih baik permisi saja, Mbah.

Sebelum sampeyan pulang, ayo kita ke dalam, menikmati Rujak Cingur asli Suroboyo. Dijamin mak nyuuss.

Kok makan rujak, Mbah? Nggak embernya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun