Keimanan dan ketakwaan sempurna dapat membentuk kepribadian sempurna, baik terhadap sesama manusia, cinta terhadap alam sekitar, dan menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negara.
Zaman bisa berubah cangggih dan modern tapi jangan sampai kecanggihan zaman merubah keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Selain memilki Keimanan dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang tidak bisa ditinggalkan sikap berkebinekaan global yaitu sikap perasaan menghormati, menghargai dan toleransi terhadap keragaman merupakan suatu sikap yang wajib dimiliki setiap pelajar karena dari sikap ini dapat tercipta kedamaian dan kenyamanan.Â
Perlu disadari Indonesia terdiri dari banyak suku, agama, adat, budaya, tradisi disinilah kewajiban kita harus menjaganya agar tetap utuh dan sejalan. Sepantasnya  kita wajib bersyukur karena keragaman itu menjadi salah satu aset wisata memiliki keunikan sendiri untuk dinikmati dan dipelajari.Â
Agar anak dapat memiliki sikap toleransi, ingatkan anak agar berteman tanpa membedakan suku, warna kulit, agama, didik anak untuk menghargai dan menghormati teman berbeda agama yang sedang menjalankan ibadah, tidak ada salahnya memperbolehkan anak mempelajari seni dan budaya dari daerah lain agar tumbuh rasa nasionalisme didalam diri, selain belajar budaya sendiri perbolehkan belajar seni dan budaya asing namun yang perlu diingat jangan meninggalkan dan melupakan budaya negeri sendiri, norma agama, dan aturan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Sikap kebhinekaan memunculkan sikap kerukunan yang dibutuhkan untuk saling tolong menolong dalam berkumpul bermasyarakat. Dimana setiap kelompok masyakat memiliki tujuan dan keinginan untuk dicapai bersama dapat terwujud dengan bergotong royong.Â
Gotong royong sebenarnya sudah menjadi kebiasaan sejak jaman dahulu terutama di pedesaan masih banyak ditemui tradisi tersebut. Hal yang sulit yaitu menjaga tradisi gotong royong agar lestari untuk generasi yang akan datang.Â
Dengan membiasakan di rumah dan disekolah mulai dari hal kecil, dengan membantu teman semampunya, merendahkan ego, bergotong royong membersihkan rumah, jika memungkinkan mengajak anak saat  gotong royong membersihkan lingkungan RT, Tanamkan pada diri anak agar iklas tanpa pamrih saat menolong sesama, Mengapa? Penyebab hampir hilangnya gotong-royong karena segelintir orang berfikir jika tak ada uang atau makanan tak ada keiklasan untuk bergotong royong. Suatu negara dapat dikatakan damai jika penduduknya memiliki sikap toleransi, saling menghargai, dan merawat tradisi gotong royong.
Poin berikutnya untuk menjadi pelajar pancasila melatih anak untuk mandiri. Tidak selamanya seorang anak akan terus bersama orang tua. Ada suatu masa dalam jangka waktu sebentar atau lama pasti akan berpisah dengan orang tua.Â
Oleh karena itu sebaiknya mendidik anak untuk bersikap mandiri hal yang sangat bijak, dengan mandiri lebih percaya diri, berusaha menyelesaikan masalah sendiri, berani mengambil keputusan, memiliki rasa tanggung jawab sehingga waktu belajar dan mengerjakan tugas akan segera menyadari tanpa diberitahu orang tua ataupun guru, lebih kreatif dan berfikir kritis.Â
Untuk menjadikan anak  mandiri yang pertama dengarkan mereka saat berpendapat dan berikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, menerapkan aturan, biarkan menyelesaikan masalah sendiri sendiri semampunya jika belum terselesaikan berikan solusi, berikan motivasi, untuk mengajari anak mandiri harus didasari sikap telaten karena untuk mandiri anak akan dihadapkan pada masalah dan pekerjaan yang berbeda. Misalnya anak dilatih belajar memakai baju sudah trampil memakai baju belum bisa mencuci baju sendiri. Maka dalam belajar mandiri akan terus naik level hingga mereka benar-benar berdikari.