Mohon tunggu...
Dwi novitarini
Dwi novitarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dk. Kalibakung rt 02 rw 01

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Hand Sanitizer oleh Mahasiswa KKN UPGRIS

27 Februari 2021   11:00 Diperbarui: 27 Februari 2021   11:01 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PEMBUATAN HANDSANITIZER BERSAMA ANAK DI DESA CANDISARI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN
Dwi Novitarini
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Semarang

Email : dwinovitarini2@gmail.com
ABSTRAK
Candisari adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan mulai 26 Januari-26 Februari 2021, masyarakat Desa Candisari masih belum menerapkan protokol kesehatan seperti tidak menggunakan handsanitizer saat bepergian. Dari permasalahan tersebut dibuatlah handsanitizer dengan bahan yang mudah di dapatkan seperti lidah buaya. Selain itu penanaman lidah buaya juga mudah untuk dibudidayakan. Pendekatan yang digunakan adalah mengajak warga untuk membuat handsanitizer. Pendekatan ini dilakukan agar warga dapat dengan mudah membuat handsanitizer dengan bahan yang mudah didapatkan. Hasil dari program ini bahwa warga merasa termotivasi dan membangkitkan semangat warga agar selalu menjaga kesehatan tubuh.
Kata kunci : produk, handsanitizer, candisari

LATAR BELAKANG
Candisari adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Desa Candisari terletak di ujung Kecamatan Purwodadi  dengan batas sebelah Utara yaitu Desa Cingkrong Kecamatan Purwodadi, batas sebelah Selatan Desa Sugihan Kecamatan Toroh, batas sebelah Timur Desa Genuksuran Kecamatan Purwodadi dan batas sebelah Barat Desa Pengkol Kecamatan Penawangan. Desa candisari memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 239.000 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 248.000 jiwa. Desa Candisari saat ini dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Bapak Eko Sutjipto, S.H,M.H dan dibantu oleh seorang Sekretaris Desa yaitu Ibu Andri Astuti. Sebagian besar mata pencaharian penduduk sebagai petani, sebagian lagi sebagai pencari nafkah di kota besar / buruh sebagian lagi sebagai pedagang.

Gambar 1. Peta Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan
Ditengah masa sulit pandemi Coronavirus Desease 2019 (COVID19) hampir semua sektor terdampak termasuk kesehatan. Selama pandemi banyak orang-orang yang kurang memperhatikan protokol kesehatan. Jika tidak menerapkan protokol kesehatan maka tubuh akan dengan mudah terkena virus. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan mulai 26 Januari-26 Februari 2021, masyarakat Desa Candisari masih belum menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dengan baik dan jika keluar rumah tidak memakai handsanitizer. Selama pandemi sekolah menerapkan metode belajar dari rumah hal ini menyebabkan tidak adanya aktivitas di sekolah sehingga anak-anak bisa bermain di rumah. Namun anak-anak juga masih belum menggunakan masker dengan baik. Kadang ada juga anak yang mengikuti bimbingan belajar tidak memakai masker padahal selama bimbingan belajar anak tersebut berinteraksi dengan teman nya yang lain. Dan jika ke pusat perbelanjaan masih ada yang tidak mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer.
Di desa Candisari setiap rumah sudah disiapkan tempat cuci tangan namun masih belum menggunakan masker dan menggunakan handsanitizer jika bepergian. Penjual yang ada di sekitar juga tidak menggunakan masker dengan baik. Padahal penggunaan masker sangat penting bagi kesehatan tubuh di masa pandemi seperti ini.
Berdasarkan latar belakang diatas solusi yang bisa diambil yaitu menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan handsanitizer saat bepergian. Dan handsanitizer dapat dibuat sendiri dengan harga yang murah dan mudah membuatnya. Jadi orang-orang tidak ada alasan lagi untuk menggunakan handsanitizer dengan baik.
METODE
Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Mereka merupakan ibu rumah tangga, orang lanjut usia dan anak-anak. Pendekatan yang digunakan adalah mengunjungi langsung ke rumah warga dan mengajak anak-anak untuk membuat handsanitizer dengan bahan yang mudah di dapatkan. Pendekatan ini dilakukan agar warga juga dapat mengetahui cara pembuatan handsanitizer dengan mudah. Tahapan dalam kegiatan KKN dilakukan dengan (1) identifikasi kebutuhan masyarakat, (2) perancangan, (3) pembuatan. Pertama tahapan identifikasi kebutuhan masyarakat wawancara dan observasi langsung kepada warga sekitar. Kedua tahapan perancangan dilakukan dengan diskusi. Ketiga pembuatan dilakukan dengan cara praktek secara langsung bersama anak-anak.
DISKUSI
Penyanitasi tangan (bahasa Inggris: hand sanitizer) adalah cairan atau gel yang umumnya digunakan untuk mengurangi patogen pada tangan. Pemakaian penyanitasi tangan berbasis alkohol lebih disukai daripada mencuci tangan menggunakan sabun dan air pada berbagai situasi di tempat pelayanan kesehatan. Penyanitasi tangan umumnya lebih efektif membunuh mikroorganisme dan lebih ditoleransi oleh tangan dibandingkan sabun dan air.Walaupun demikian, mencuci tangan harus tetap dilakukan jika kontaminasi dapat terlihat atau setelah menggunakan toilet.Penyanitasi tangan berbasis nonalkohol tidak direkomendasikan untuk digunakan secara umum.
Menjaga kebersihan adalah hal wajib yang harus selalu dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Salah satunya yang terpenting adalah menjaga kebersihan tangan, pasalnya tangan adalah bagian tubuh yang sangat rentan dan dapat dengan mudah menjadi tempat bersarangnya virus, dan bakteri. Tangan sebagai salah satu organ tubuh yang sering kali berinteraksi, menyentuh dan dapat menjadi media penyebaran kuman, virus serta bakteri yang berbahaya.  Misalnya aktivitas saat membuka pintu, memegang tangga, memencet tombol lift, keyboard komputer dan berjabat tangan. Lalu tanpa disadari, setelahnya kita makan, mengusap mata, menyentuh hidung atau mulut kita sendiri, pada saat itulah kuman atau virus dapat masuk ke tubuh kita.
Pada dasarnya orang malas menggunakan handsanitizer. Meskipun begitu handsanitizer memiliki banyak manfaat untuk melindungi tubuh dari virus. Terutama karena handsanitizer juga mudah untuk dibuat sendiri. Oleh karena itu inovasi produk agar lebih diminati sangat diperlukan. Pada program KKN Covid di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan inovasi produk handsanitizer dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Komposisinya adalah lidah buaya, alkohol, air, baby colin. Pertama kupas kulit lidah buaya bersihkan lendirnya, masukkan ke dalam wadah dan potong sampai halus. Kedua campurkan air, alkohol dan baby colin ke dalam wadah. Ketiga aduk hingga tercampur rata. Tahap terakhir adalah penyajian : tuang cairan handsanitizer yang  ke dalam wadah dan handsanitizer siap digunakan. Gambar 2 menunjukkan cara pembuatan handsanitizer yang dihasilkan pada program KKN Covid.

 
Gambar 2. Proses Pembuatan Handsanitizer

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN
Kegiatan KKN Covid yang telah dilaksanakan di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah terbukti dapat memberikan motivasi kepada warga bahwa sehat itu dapat dilakukan dari hal kecil. Banyak warga yang masih belum dapat menerima kenyataan bahwa dampak Covid nyata. Perilaku konsumen, perilaku kerja dan perilaku sosial tidak akan kembali seperti saat sebelum ada pandemi. Oleh sebab itu tidak boleh hanya menunggu dan melihat saja pandemi ini akan berakhir tanpa mencari solusi apapun. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kesehatan harus selalu dijaga apalagi di masa pandemi ini. Menjaga kesehatan harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Menjaga kesehatan dapat berupa penggunaan masker, mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak. Menjaga kesehatan dari dalam berupa minum jamu seperti kunir asem, minum vitamin C dan berolahrga. Namun kegiatan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pemerintah Desa Candisari baik dukungan berupa sarana dan prasarana maupun moral.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan menjadi relawan Covid 19 secara nyata dan dukungan dari segenap tim (dosen dan mahasiswa) yang terlibat baik dari Universitas PGRI Semarang.
ACUAN PUSTAKA
https://candisari-grobogan.desa.id/#
https://kampungkb.bkkbn.go.id/profile/36813
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyanitasi_tangan

PEMBUATAN HANDSANITIZER BERSAMA ANAK DI DESA CANDISARI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

Dwi Novitarini

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, 

Universitas PGRI Semarang

Email : dwinovitarini2@gmail.com 

ABSTRAK

Candisari adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan mulai 26 Januari-26 Februari 2021, masyarakat Desa Candisari masih belum menerapkan protokol kesehatan seperti tidak menggunakan handsanitizer saat bepergian. Dari permasalahan tersebut dibuatlah handsanitizer dengan bahan yang mudah di dapatkan seperti lidah buaya. Selain itu penanaman lidah buaya juga mudah untuk dibudidayakan. Pendekatan yang digunakan adalah mengajak warga untuk membuat handsanitizer. Pendekatan ini dilakukan agar warga dapat dengan mudah membuat handsanitizer dengan bahan yang mudah didapatkan. Hasil dari program ini bahwa warga merasa termotivasi dan membangkitkan semangat warga agar selalu menjaga kesehatan tubuh.

Kata kunci : produk, handsanitizer, candisari

LATAR BELAKANG

Candisari adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Desa Candisari terletak di ujung Kecamatan Purwodadi  dengan batas sebelah Utara yaitu Desa Cingkrong Kecamatan Purwodadi, batas sebelah Selatan Desa Sugihan Kecamatan Toroh, batas sebelah Timur Desa Genuksuran Kecamatan Purwodadi dan batas sebelah Barat Desa Pengkol Kecamatan Penawangan. Desa candisari memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 239.000 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 248.000 jiwa. Desa Candisari saat ini dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Bapak Eko Sutjipto, S.H,M.H dan dibantu oleh seorang Sekretaris Desa yaitu Ibu Andri Astuti. Sebagian besar mata pencaharian penduduk sebagai petani, sebagian lagi sebagai pencari nafkah di kota besar / buruh sebagian lagi sebagai pedagang.

Gambar 1. Peta Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

Ditengah masa sulit pandemi Coronavirus Desease 2019 (COVID19) hampir semua sektor terdampak termasuk kesehatan. Selama pandemi banyak orang-orang yang kurang memperhatikan protokol kesehatan. Jika tidak menerapkan protokol kesehatan maka tubuh akan dengan mudah terkena virus. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan mulai 26 Januari-26 Februari 2021, masyarakat Desa Candisari masih belum menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dengan baik dan jika keluar rumah tidak memakai handsanitizer. Selama pandemi sekolah menerapkan metode belajar dari rumah hal ini menyebabkan tidak adanya aktivitas di sekolah sehingga anak-anak bisa bermain di rumah. Namun anak-anak juga masih belum menggunakan masker dengan baik. Kadang ada juga anak yang mengikuti bimbingan belajar tidak memakai masker padahal selama bimbingan belajar anak tersebut berinteraksi dengan teman nya yang lain. Dan jika ke pusat perbelanjaan masih ada yang tidak mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer.

Di desa Candisari setiap rumah sudah disiapkan tempat cuci tangan namun masih belum menggunakan masker dan menggunakan handsanitizer jika bepergian. Penjual yang ada di sekitar juga tidak menggunakan masker dengan baik. Padahal penggunaan masker sangat penting bagi kesehatan tubuh di masa pandemi seperti ini. 

Berdasarkan latar belakang diatas solusi yang bisa diambil yaitu menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan handsanitizer saat bepergian. Dan handsanitizer dapat dibuat sendiri dengan harga yang murah dan mudah membuatnya. Jadi orang-orang tidak ada alasan lagi untuk menggunakan handsanitizer dengan baik.

METODE

Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Mereka merupakan ibu rumah tangga, orang lanjut usia dan anak-anak. Pendekatan yang digunakan adalah mengunjungi langsung ke rumah warga dan mengajak anak-anak untuk membuat handsanitizer dengan bahan yang mudah di dapatkan. Pendekatan ini dilakukan agar warga juga dapat mengetahui cara pembuatan handsanitizer dengan mudah. Tahapan dalam kegiatan KKN dilakukan dengan (1) identifikasi kebutuhan masyarakat, (2) perancangan, (3) pembuatan. Pertama tahapan identifikasi kebutuhan masyarakat wawancara dan observasi langsung kepada warga sekitar. Kedua tahapan perancangan dilakukan dengan diskusi. Ketiga pembuatan dilakukan dengan cara praktek secara langsung bersama anak-anak.

DISKUSI

Penyanitasi tangan (bahasa Inggris: hand sanitizer) adalah cairan atau gel yang umumnya digunakan untuk mengurangi patogen pada tangan. Pemakaian penyanitasi tangan berbasis alkohol lebih disukai daripada mencuci tangan menggunakan sabun dan air pada berbagai situasi di tempat pelayanan kesehatan. Penyanitasi tangan umumnya lebih efektif membunuh mikroorganisme dan lebih ditoleransi oleh tangan dibandingkan sabun dan air.Walaupun demikian, mencuci tangan harus tetap dilakukan jika kontaminasi dapat terlihat atau setelah menggunakan toilet.Penyanitasi tangan berbasis nonalkohol tidak direkomendasikan untuk digunakan secara umum.

Menjaga kebersihan adalah hal wajib yang harus selalu dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Salah satunya yang terpenting adalah menjaga kebersihan tangan, pasalnya tangan adalah bagian tubuh yang sangat rentan dan dapat dengan mudah menjadi tempat bersarangnya virus, dan bakteri. Tangan sebagai salah satu organ tubuh yang sering kali berinteraksi, menyentuh dan dapat menjadi media penyebaran kuman, virus serta bakteri yang berbahaya.  Misalnya aktivitas saat membuka pintu, memegang tangga, memencet tombol lift, keyboard komputer dan berjabat tangan. Lalu tanpa disadari, setelahnya kita makan, mengusap mata, menyentuh hidung atau mulut kita sendiri, pada saat itulah kuman atau virus dapat masuk ke tubuh kita.

Pada dasarnya orang malas menggunakan handsanitizer. Meskipun begitu handsanitizer memiliki banyak manfaat untuk melindungi tubuh dari virus. Terutama karena handsanitizer juga mudah untuk dibuat sendiri. Oleh karena itu inovasi produk agar lebih diminati sangat diperlukan. Pada program KKN Covid di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan inovasi produk handsanitizer dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. 

Komposisinya adalah lidah buaya, alkohol, air, baby colin. Pertama kupas kulit lidah buaya bersihkan lendirnya, masukkan ke dalam wadah dan potong sampai halus. Kedua campurkan air, alkohol dan baby colin ke dalam wadah. Ketiga aduk hingga tercampur rata. Tahap terakhir adalah penyajian : tuang cairan handsanitizer yang  ke dalam wadah dan handsanitizer siap digunakan. Gambar 2 menunjukkan cara pembuatan handsanitizer yang dihasilkan pada program KKN Covid. 

 

Gambar 2. Proses Pembuatan Handsanitizer

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kegiatan KKN Covid yang telah dilaksanakan di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah terbukti dapat memberikan motivasi kepada warga bahwa sehat itu dapat dilakukan dari hal kecil. Banyak warga yang masih belum dapat menerima kenyataan bahwa dampak Covid nyata. Perilaku konsumen, perilaku kerja dan perilaku sosial tidak akan kembali seperti saat sebelum ada pandemi. Oleh sebab itu tidak boleh hanya menunggu dan melihat saja pandemi ini akan berakhir tanpa mencari solusi apapun. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kesehatan harus selalu dijaga apalagi di masa pandemi ini. Menjaga kesehatan harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Menjaga kesehatan dapat berupa penggunaan masker, mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak. Menjaga kesehatan dari dalam berupa minum jamu seperti kunir asem, minum vitamin C dan berolahrga. Namun kegiatan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pemerintah Desa Candisari baik dukungan berupa sarana dan prasarana maupun moral.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan menjadi relawan Covid 19 secara nyata dan dukungan dari segenap tim (dosen dan mahasiswa) yang terlibat baik dari Universitas PGRI Semarang.

ACUAN PUSTAKA

https://candisari-grobogan.desa.id/#

https://kampungkb.bkkbn.go.id/profile/36813 

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyanitasi_tangan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun