Mohon tunggu...
DWI ELISA
DWI ELISA Mohon Tunggu... Guru - tetap semangat dalam mencari dan berbagi ilmu

"Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan." - Colin Powell

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi, Pembelajaran Berdiferensiasi_Modul 2.1

23 Februari 2022   14:33 Diperbarui: 23 Februari 2022   14:35 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pembelajaran berdiferensiasi penilaian yang digunakan untuk mengukur sejauhmana ketercapaian dan keaktifan murid dalam pembelajaran adalah menggunakan asesmen Formatif. Asesmen formatif ini sebagai acuan guru dalam melakukan tindak lanjut atau refleksi dan memperbaiki pembelajaran.

Contoh  strategi penilaian formatif yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:

  1. Tiket Keluar , tes formatif ini dapat dilakukan guru dengan menulis pertanyaan di kertas kemudian murid menjawab dan menyerahkan saat keluar ruang kelas diakhir pembelajaran.
  2. Tiket Masuk, tes formatif ini dilakukan saat akan memulai pembelajaran, pertanyaan bisa berupa materi yang akan dipelajari maupun materi yang sebelumnya dipelajari.
  3. Berbagi 30 Detik, kegiatan ini di lakukan di akhir pembelajaran yaitu dengan menggali pemahaman murid atas apa yang sudah mereka pelajari dengan penugasan berwaktu 30 detik.
  4. Nama dalam toples, tes formatif satu ini seperti arisan dimana masing-msing menulis nama di potongan kertas dan guru memberikan pertanyaan, kemudian mengambil kertas secara random untuk menjawab pertanyaan tersebut
  5. 3-2-1, strategi ini di lakukan di akhir dengan memberikan tiga petunjuk bagi murid untuk menanggapi 3 hal yang belum diketahui sebelumnya, 2 hal yang menarik tentang topik yang dipelajari dan 1 hal yang ingin murid lakukan terhadap apa yang telah dipelajari.
  6. Refleksi, dilakukan guru untuk mengetahui sejauhmana pemahaman murid dan hal apa saja yang masih menjadi kebingungan murid.
  7. Pojok pemahaman, murid diminta untuk ke pojok-pojok sesuai kelompok tingkat pemahaman mereka, sehingga guru dapat mengetahui masing-masing pemahaman murid dan guru dapat mengkolaborasikan murid yang lebih paham dengan yang belum sehingga terjadi tutor sebaya bagi mereka.
  8. Strategi 5 jari, untuk mengetahui gambaran umum pemahaman murid, guru meminta murid untuk mendeskripsikan pemahaman mereka dengan menggunakan 5 jari untuk murid yang paham dengan semua materi dan 1 jari untuk murid yang belum paham sama sekali. Dengan strategi ini guru dapat menyesuaikan pembelajaran selanjutnya.

Strategi di atas merupakan contoh, guru dapat menggunakan variasi strategi lainnya sesuai kretifitas guru.

KETERKAITAN antara Pembelajaran berdiferensiasi dengan   filosofi Ki Hajar Dewantara, Nilai, peran dan Visi guru penggerak.

 

Pada hakikatnya murid memiliki kodrat alam yang dibawanya sejak lahir. Baik itu di dalam kehidupan maupun di dalam Pendidikan, mereka memiliki minat dan bakat yang berbeda. Untuk itu Pendidikan haruslah mampu memfasilitasi setiap kelebihan dan kekurangan dari murid. Sesuai dengan peran guru penggerak yaitu guru sebagai "Penuntun" maka guru harus mampu mengarahkan dan memberi motivasi terhadap segala kebutuhan murid. Pendidik dituntut untuk kreatif dan inovatif menciptakan suasana belajar yang berpihak pada murid sehingga visi guru penggerak dan tujuan Pendidikan dapat tercapai. Dalam upaya mewujudkan visi dan tujuan guru penggerak, maka yang dapat dilakukan oleh guru adalah melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang mana terlebih dahulu guru harus dapat memetakan kebutuhan murid agar dapat menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan murid yang beragam tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun