Mohon tunggu...
Dwi Raninta Br Karo
Dwi Raninta Br Karo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Like traveling & Enjoying

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

AS Mengumumkan Pakta Baru dengan Australia, Akankah Perdamaian AS-China Sirna?

2 Maret 2023   21:49 Diperbarui: 2 Maret 2023   21:55 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pakta AUKUS adalah sebuah perjanjian keamanan dan pertahanan yang ditandatangani pada September 2021 antara Australia, Amerika Serikat, dan Inggris. Singkatan AUKUS sendiri merupakan singkatan dari Australia, UK (United Kingdom), dan US (United States). Pakta ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama keamanan antara ketiga negara dalam hal pertahanan, teknologi, dan keamanan laut. Beberapa poin penting dari Pakta AUKUS antara lain adalah:

  • Australia akan membeli kapal selam nuklir dari Amerika Serikat dengan dukungan teknis dari Inggris.
  • Ketiga negara akan memperkuat kerja sama mereka dalam pengembangan teknologi keamanan, terutama terkait dengan teknologi pertahanan laut.
  • Pakta ini juga mencakup komitmen untuk memperkuat keamanan regional di Indo-Pasifik.

Australia, Amerika dan Inggris memulai membahas pakta Aukus ini Pada tanggal 15 September 2021, ketiga negara tersebut secara resmi mengumumkan perjanjian Pakta AUKUS dalam sebuah konferensi pers bersama. Pada saat pengumuman tersebut, diungkapkan bahwa salah satu tujuan utama Pakta AUKUS adalah untuk memperkuat keamanan regional di Indo-Pasifik. Pakta yang dibuat ini banyak menuai kontroversi dalam perjanjiannya dan banyak menuai kritik atas perjanjian termasuk akan kontroversi terhadap negara Cina.

Bagaimana Kontroversi perjanjian AUKUS?

Perjanjian ini menuai perdebatan dan kontroversi bagi sejumlah pihak negara lainnya yang tentunya hal ini menjadi sorotan publik Internasional,perjanjian ini disahkan secara tiba-tiba dan secara internal tanpa liputan publik dan membuat terkejut kepala negara dunia lainnya. Kontroversi pakta ini adalah pembatalan kontrak Australia dengan Prancis, salah satu hal yang paling kontroversial dari Pakta AUKUS adalah pembatalan kontrak senilai miliaran dolar Australia dengan Prancis untuk membeli kapal selam konvensional. Keputusan ini membuat hubungan antara Australia dan Prancis menjadi tegang dan memunculkan kritik dari negara-negara lain terkait dengan kebijakan luar negeri Australia.

Ketidakpercayaan dari negara-negara Asia Tenggara, beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Malaysia mengungkapkan kekhawatiran terkait dengan perjanjian Pakta AUKUS karena mereka khawatir bahwa hal ini akan meningkatkan persaingan keamanan regional dan bahkan dapat memicu perlombaan senjata di wilayah tersebut. Ketidakpastian tentang keamanan dan stabilitas. 

Beberapa analis mengkhawatirkan bahwa perjanjian Pakta AUKUS dapat mengancam stabilitas dan keamanan di wilayah Indo-Pasifik karena dapat memicu perlombaan senjata dan meningkatkan ketegangan antara negara-negara di wilayah tersebut. Hal ini dapat memicu reaksi dari negara-negara lain dan memperburuk situasi keamanan regional. Yang paling berbahaya adalah ketegangan dengan China,perjanjian Pakta AUKUS juga memperburuk hubungan antara China dengan negara-negara barat karena dianggap sebagai tindakan agresif dari negara-negara barat yang ingin mengurangi pengaruh China di wilayah Indo-Pasifik, bahwa perjanjian Pakta AUKUS memiliki dampak geopolitik yang besar dan memerlukan pengawasan dan transparansi yang lebih besar untuk memastikan stabilitas dan keamanan regional. Konflik antara AS-China mulai memanas dengan adanya pakta AUKUS yang diterbitkan. Setelah kemarin ada perang dagang dengan China, kini AS membuka babak konflik kembali dengan China dan tentu kata perdamaian akan semakin jauh diantara 2 negara superpower ini.

Akankah Konflik AS-China Semakin Memanas?

Peningkatan ketegangan antara kedua negara telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, sebelum Pakta AUKUS dibentuk. Pakta AUKUS sebenarnya dapat dianggap sebagai bagian dari strategi Amerika Serikat untuk mengurangi pengaruh China di wilayah Indo-Pasifik. Perjanjian Pakta AUKUS antara Australia, Amerika Serikat, dan Inggris dapat memperburuk hubungan antara Amerika Serikat dan China dna tentunya akan memicu reaksi dari pemerintah China dan dapat memperburuk situasi yang sudah tegang.

Sebagai contoh, China telah mengecam keras keputusan Australia untuk membatalkan kontrak senilai miliaran dolar dengan Prancis dan beralih ke pembelian kapal selam nuklir dari Amerika Serikat. Hal ini dapat memicu reaksi yang lebih keras dari China dan memperburuk hubungan antara kedua negara. Perdamaian antara AS-China akan sirna dengan adanya pakta AUKUS tersebut. Tanggapan dunia internasional untuk memohon ke AS agar tidak bermasalah dengan China karena hal ini akan memperburuk kondisi perdagangan internasional yang akan memberikan dampak kepada negara disekitarnya. 

Negara-negara di wilayah Indo-Pasifik mengantisipasi Negara-negara yang terlibat dalam Pakta AUKUS harus menunjukkan niat baik mereka untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah Indo-Pasifik. Diplomasi dan dialog harus diutamakan sebagai cara untuk menyelesaikan perbedaan dan membangun kepercayaan di antara negara-negara di wilayah tersebut dan juga menghimbau negara-negara yang terlibat dalam Pakta AUKUS harus berhati-hati dalam tindakan mereka agar tidak memprovokasi China. Tindakan yang terlalu agresif dapat memicu reaksi keras dari China dan memperburuk ketegangan antara kedua negara.

REFERENSI:
Kennedy, P. S. J., Sutrasna, Y., & Haetami, H. (2022). Geo-ekonomi: Dampak Terbentuknya Pakta Trilateral AUKUS terhadap ASEAN. Journal of Business and Economics Research (JBE), 3(2), 108-116.
Khoiriyah, N. M., & Aidini, N. (2022). Pakta Keamanan Trilateral Aliansi Amerika Serikat, Australia, dan Inggris (AUKUS) Dalam Perspektif Neorealisme. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar, 1(1), 68-77.

Nama : Dwi Raninta Br Karo

NIM : 07041282227061

Dosen Pengampuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun