14 Juli 2011, jam 9 pagi waktu Sydney. Brrr dingin langsung menyelimuti tubuh kami. Anak sulung saya yang berusia 5 tahun langsung berteriak...."ini lebih dingin dari puncak". Sebelum landing, memang sudah diberitahu oleh pramugari bahwa suhu diluar 8 derajat. (gimana di Eropa) suhunya bisa minus. Walaupun namanya winter, di Australia nggak ada salju, mungkin hanya dibeberapa tempat tertentu. Perjalanan dilanjutkan menuju Wollongong, NSW. Sekitar 80 km dari Sydney. Selama perjalanan saya mencoba menikmati pemandangan sekitar. Kurang menarik. Karena kami lewat freeway. Yang terlihat hanya pepohonan tanpa daun diatas batu yang berbukit-bukit. Selama perjalanan, suami tak henti-hentinya bercerita tentang kota yang akan kami tuju. Saya paham, intinya agar kami nggak kaget dan cepat beradaptasi dengan kota ini. Kedua anak saya tertidur lelap. Maklum perjalanan dini hari, ditambah perbedaan waktu yang lebih cepat tiga jam. Sampai di depan rumah pun, belum ada yang menarik buat saya. Dalam hati hanya berdoa, semoga anak-anak saya betah tinggal disini yang cuma 18 bulan. Tentu saya tak akan mengecewakan suami yang sudah mengorbankan untuk menjemput kami dan mempersiapkan segalanya. Benar saja, begitu anak-anak saya masuk rumah, yang besar sudah mulai rewel. Ditambah malam hari, udara dingin makin menggila walaupun kami pakai heater. Si sulung terus merajuk, ayo kita pulang aja.....Suamiku mencoba menghibur, mengajak kami keliling kota. SSSttt tepat di tengah kota, mobil kami parkir di sisi jalan (yang ada tanda P ya). Si Sulung berseruuu ayo turuun itu ada play ground. tapi sebelumnya dia tanya ayahnya, "Yah, ke playgroundnya bayar ngga?" "hahahha...di sini nggak bayar, gratiss. Play groundnya juga nggak cuma di sini. Di deket pantai, di mall, di setiap taman kota, semuanya gratis. (sambil menunjuk bus warna hijau) naik bus itu juga gratis [caption id="attachment_185508" align="alignnone" width="300" caption="play ground"][/caption] [caption id="attachment_185510" align="alignnone" width="300" caption="sunrise at seacliffbridge"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H