Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kenangan Tak Terlupakan di Negeri di Atas Awan

9 November 2024   10:34 Diperbarui: 9 November 2024   10:45 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cantiknyaaaa berpose dengan lautan awan di bawah kita" gumamku menyaksikan foto dan video di instagram. Salah satu video yang paling saya ingat adalah seorang cewek menuruni tangga menghampiri papan besar Pintu Langit dengan lautan awan seperti kapas tepat berada di bawahnya. 

Saya mikir, nih Pintu Langit apaan ya, apa memang di sini pemandangannya konsisten seperti itu, Bagus bangett. Lha kok rasa penasaran itu nyetrum ke suami tercinta. Padahal saya nggak pernah ngomong pengen liburan, jalan-jalan atau melancong ke Dieng atau kemana demi menikmati pemandangan. Tetapi tiba-tiba suami mengajak pergi ke Dieng untuk menghabiskan jatah cuti tahunan. Ya, sayang kan kalau jatah cuti tahunan nggak diambil, nggak diganti uang, dan yang kerja juga pasti butuh refreshing agar nggak bosan.

"Naik apa kitaaa ke sana" tanyaku

"Biasalah, sewa mobil teman" jawab suami

Ndilalah, mendekati hari H mobil yang niatnya akan disewa malah mengalami kerusakan. Sehingga suami mencari alternatif mobil teman lainnya, nah si teman yang satu ini nggak pernah mau dibayar, dia selalu bilang silahkan pakai mobil kalau dia lagi nggak menggunakan, tapi nggak perlu bayar sewa kendaraan.

Bismillah, hari Sabtu sekitar jam 5.20 WIB berangkatlah kami berempat menuju Dieng. Berbekal google map dan bekal logistik nekadlah. Niatnya bukan cuma berwisata lah ya. Tapi tadabur alam, agar lebih mampu mensyukuri karunia Sang Pencipta.

Beberapa hari sebelumnya suami sudah booking homestay di Dieng Perspective yang berhadapan langsung dengan Gardu Pandang Tieng dan obyek wisata Taman Langit dan Pintu Langit. Kesan pertama saat tiba di sini : Pemandangan dari jendela kamar kami cakep sekali. 

Oh ya dengan tarif yang cukuo bersahabat (sekitar 500 ribu semalam) Homestay ini sudah menyediakan dapur lengkap dengan penggorengan, sutil, teko dan peralatan makan minum. Pengunjung diperbolehkan membawa rice cooker/magic com. Nah lumayan hemat kan. Sarapan bisa bikin mi instan atau nasi goreng. Jadilah saya membawa bekal bumbu nasi goreng instan, beberapa butir telur rebus, kerupuk dan keripik paru hahaha, dasar emak-emak pikirannya selalu : berhemat semaksimal mungkin.

Wisata Kuliner di Titik Nol Dieng

Karena suami hanya mengambil dua hari jatah cuti yaitu Sabtu dan Senin, maka 2 malam 1 hari di Dieng harus dimanfaatkan dengan bijak. Singkat banget ya. Perjalanan di hari Sabtu, sampai Dieng sudah sore, mau jalan badan masih capek. Jadilah hari pertama dilewati dengan berwisata kuliner di Titik Nol Dieng. Puas deh akhirnya bisa merasakan Mie Ongklok Wonosobo yang semula hanya saya lihat di tayangan kuliner.

Kedai Mie Ongklok yang super ramai, sampai pengunjung rela antri. Dokpri
Kedai Mie Ongklok yang super ramai, sampai pengunjung rela antri. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun