Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Wahai Perempuan! Singsingkan Lengan Baju, Mari Menuju NZE 2060

18 Juni 2024   17:11 Diperbarui: 21 Juni 2024   09:17 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkat pemanfaatan biogas, masyarakat Desa Meduwo yang rata-rata berprofesi sebagai peternak tidak hanya mendapatkan sumber EBT namun juga mampu menekan polusi lingkungan karena kotoran hewan dapat diolah kembali menjadi sumber energi tanpa mencemari sungai dan lingkungan sekitarnya. (Radar Kediri)

  • Pemanfaatan EBT Mikrohidro di Sumber Kapong, Tiris Kabupaten Probolinggo

Sekitar 200 keluarga yang tinggal di dusun di lereng pegunungan Argopuro ini telah memanfaatkan sumber air menjadi energi listrik selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Terdapat tiga Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro yang digunakan untuk mengkonversi aliran air sungai menjadi tenaga listrik.

EBT Mikrohidro di Sumber Kapong, Tiris Probolinggo Sumber : Probolinggokab.go.id
EBT Mikrohidro di Sumber Kapong, Tiris Probolinggo Sumber : Probolinggokab.go.id

Muhammad Rasyid sebagai pionir EBT Mikrohidro di Sumber Kapong mengaku bahwa ia dengan dukungan Suryani sang istri membangun instalasi EBT ini secara swadaya dengan menjual hewan ternak serta perhiasan istri tercinta. Kini EBT Mikrohidro tersebut mampu melayani pelanggan lintas desa dan menetapkan iuran perbulan sekitar 70.000 rupiah per bulan yang bisa dibayar secara fleksibel bahkan boleh dibayar dengan hasil bumi sehingga tidak memberatkan masyarakat.

2. Memberikan perhatian khusus bagi perempuan yang memiliki kepedulian dan kemampuan dalam pemanfaatan EBT

Seyogyanya pemerintah memberikan bantuan dan dukungan pada tokoh-tokoh masyarakat terutama kaum perempuan yang dipandang memiliki andil besar dalam pemanfaatan EBT beserta sepak terjang mengedukasi masyarakat. Perhatian ini bisa berupa pendampingan, pelatihan, pembiayaan maupun keterbukaan bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan tinggi di bidang kelistrikan dan pemanfaatan EBT.

3. Mengoptimalkan peran LSM Perempuan untuk edukasi masalah EBT

Idealnya edukasi mengenai pemanfaatan EBT di tingkat rumah tangga terus digalakkan melalui berbagai program LSM berkoordinasi dengan pemerintah. Oxfam Indonesia sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai hasil konfederasi internasional mampu berkiprah dalam mengedukasi pentingnya pemanfaatan EBT di keluarga. Sejalan dengan visi Oxfam untuk mendukung gerakan global yang mampu menciptakan solusi untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, Oxfam memotivasi masyarakat untuk lebih peduli dengan isu perubahan iklim. Melalui media sosial instagram Oxfam Indonesia dan situs kolaborasi iklim, Oxfam yang telah aktif memperjuangkan kesetaraan dan memerangi kemiskinan di Indonesia sejak tahun 1957 gencar menyuarakan pentingnya kepedulian masyarakat pada umumnya dan perempuan khususnya terhadap kelestarian lingkungan. Tak jarang aksi-aksi nyatanya yang menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan menyita perhatian


Oxfam Peduli Lingkungan, Sumber : IG Oxfam Indonesia
Oxfam Peduli Lingkungan, Sumber : IG Oxfam Indonesia

Oxfam juga secara teratur mengadakan webinar, IG Live tentang keterkaitan perempuan dengan penanganan perubahan iklim, sistem pangan berkelanjutan, pemanfaatan EBT. Metode edukasi ini diharapkan membantu perempuan mengedukasi keluarga dan mendukung terwujudnya transisi energi adil dari penggunaan sumber energi fosil menjadi EBT tanpa membebani masyarakat.

4. Mengoptimalkan peran PKK dalam edukasi penghematan energi dan pemanfaatan EBT

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang merupakan perkumpulan ibu-ibu rumah tangga mulai di tingkat RT bisa menjadi corong pemerintah dalam memotivasi perempuan memanfaatkan EBT. Berharap setiap RT bisa mendapat pendampingan untuk memaksimalkan potensi energi terbarukan di sekitarnya. Misalnya bantuan peralatan biogas bagi RT yang sebagian warganya memiliki hewan ternak, bantuan instrumen pembangkit listrik bagi wilayah yang memiliki sumber air mengalir maupun panel surya agar bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan PKK dan digunakan oleh masyarakat sekitar.

Sekilas Tentang Transisi Energi Adil

Transisi energi adil pada dasarnya adalah prinsip keadilan pada proses transisi tersebut. Dalam artian transisi energi tersebut tidak menimbulkan kesenjangan sosial pada masyarakat, tidak menimbulkan masalah baru terutama dalam hal kelestarian lingkungan, tidak menimbulkan pertikaian di tengah masyarakat maupun melemahkan perekonomian. Sebagai contoh, membanjirnya motor listrik yang diharapkan memanfaatkan EBT yaitu tenaga listrik sebagai pengganti bahan bakar fosil, pihak berwenang (dalam hal ini pemerintah) harus juga mempertimbangkan faktor keselamatan di jalan dengan tidak mengizinkan anak-anak kecil mengendarainya. Harus juga diperhitungkan jika penggunaan EBT dioptimalkan, biaya operasionalnya tidak membebani masyarakat kelas menengah ke bawah. Transisi energi adil memberikan perhatian khusus seharusnya tidak mematikan perekonomian terutama bagi kaum terpinggirkan. misalnya perlu dipikirkan solusi bagi para pengrajin, penjual makanan yang menggunakan gas bersubsidi dalam kegiatan ekonomi jika EBT dioptimalkan.

Pemanfaatan EBT sebagai salah satu langkah mewujudkan Net Zero Emission 2060 membutuhkan peran perempuan sebagai kunci utama pemengaruh dalam rumah tangga. Gelar penguasa Kasur -- Dapur -- Sumur sudah saatnya berubah dari stigma "merendahkan" menjadi jargon yang lebih tinggi derajatnya berkaitan dengan pemanfaatan energi dalam rumah tangga menuju NZE 2060 dalam isu mengatasi dampak perubahan iklim.

Daftar Pustaka :

1. Instagram Oxfam Indonesia

2. kolaborasiiklim.id

3.  Probolinggokab.go.id

4. Merdeka.com

5. Radar kediri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun