Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Hobi Berorganisasi dan Berprestasi Sejak Cilik Memotivasi Lina Ariani Berkiprah di Dunia Politik

20 Desember 2023   17:39 Diperbarui: 2 Januari 2024   20:29 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadzah Lina bersama sang suami, Ustadz Ahmad Habibul Muiz dan ibunda. Sumber : Koleksi Ustadzah Lina

"Maaf agak terlambat ibu-ibu, tadi taxi onlinenya sempat nyasar, salah masuk jalur tol" kata Ustadzah Lina Ariani kepada kami, jamaah MT Maratus Shalihah, Sukodono, Sidoarjo. Beliau adalah penggagas berdirinya Majelis Taklim Maratus Shalihah pada tahun 2010. Selama kurang lebih 13 tahun usia Maratus Shalihah, beliau membimbing kami melalui tausiyah setiap kali pertemuan, memotivasi untuk mempelajari hadits nabi dan memperbaiki bacaan Al Qur'an serta mengasah nurani melalui berbagai kegiatan pengajian berupa rihlah dan bakti sosial.

"Tadi keasyikan ngobrol sama pak sopir sampai beliaunya salah masuk jalur. Gara-gara saya cerita di sela tugas saya sebagai apoteker saya juga mengampu majelis taklim, aktif di organisasi partai dan sekarang berjuang sebagai calon legislatif DPRD Provinsi Jatim Dapil Jatim 2 Sidoarjo. Terus bapaknya bilang : loh bu gak capek tah kok semua kegiatan diambil" Kami pun turut tertawa kecil mendengar cerita ustadzah. "Ya kan capeknya karena diiniatkan ibadah karena Allah pak, ngga apa-apa" Ustadzah melanjutkan ceritanya

Kisah ringan itu menarik minat saya untuk lebih jauh mengenal beliau, menggali sisi-sisi yang saya belum pernah tahu. Kalau ustadzah Lina Ariani adalah istri dari Ustadz Ahmad Habibul Muiz, salah seorang ustadz yang sering mengisi kajian di Suara Muslim Surabaya dan GTV serta di berbagai majelis taklim saya mah sudah tahu. Kalau Ustadzah Lina adalah sosok yang sangat berbakti pada orang tua, ibunda beliau hingga pernah berhari-hari menemani ibunda di rumah sakit hingga beliau sendiri sakit, mendampingi ibunda berhaji dengan segala keribetan pemberkasan saya juga tahu. Kalau beliau punya kepedulian sosial yang tinggi pada tetangga sekitar saya juga sangat paham. 

Ustadzah Lina bersama sang suami, Ustadz Ahmad Habibul Muiz dan ibunda. Sumber : Koleksi Ustadzah Lina
Ustadzah Lina bersama sang suami, Ustadz Ahmad Habibul Muiz dan ibunda. Sumber : Koleksi Ustadzah Lina

Tetapi boleh dong saya juga KEPO tentang beberapa hal yang saya belum pernah dengar cerita tentang beliau. Misalnya tentang kenangan masa kecil, latar belakang terjun di dunia dakwah dan politik, serta rencana atau program beliau jika terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim. Jadilah saya wawancara kecil-kecilan untuk menjawab ke-KEPO-an saya. Singkat cerita saya tuangkan hasil wawancara dalam bentuk percakapan T: Tanya dan J : Jawab

T : "Ustadzah, punya kenangan masa lalu, kecil yang sangat berkesan nggak? boleh dong diceritain sedikit"

J : "Hmm apa ya, masa lalu itu bisa menjadi kenangan menarik dan juga membawa hikmah. Saya adalah bungsu dari empat bersaudara dari keluarga kebanyakan, yang mengutamakan sekolah dan pendidikan. Yang paling berkesan apa ya. Mungkin saat di SD saya, Alhamdulillah selalu berada di ranking tiga besar. Bahkan untuk berbagai acara sekolah, termasuk acara perpisahan sekolah saya selalu ditugaskan untuk memberikan sambutan. Kami juga mengalami masa-masa sulit, terutama untuk biaya kuliah putra-putri ayah dan ibu. Lina kecil lebih suka berada di rumah dan sempat melihat orang tua sempat pinjam uang untuk biaya kuliah putra putrinya. Saya memang tidak terlalu suka dolan jauh, tetapi cukup aktif dalam kepengurusan di OSIS SMP. Di SMA saya sudah harus mandiri karena kost mendekati lokasi sekolah.

Silaturahim Idul Fitri di kediaman Ustadzah Lina dan Ustadz Habib, Koleksi Ustadzah Lina
Silaturahim Idul Fitri di kediaman Ustadzah Lina dan Ustadz Habib, Koleksi Ustadzah Lina

T : Boleh cerita tentang pengalaman spiritual Ustadzah?

J : Terus terang pengalaman spiritual saya mulai tumbuh di masa SMA. Saya dulu kost di tempat kost milik seorang nasrani. Namun di tempat tersebut disediakan tempat khusus yang bisa dimanfaatkan layaknya mushola. Saya mulai merasakan energi, kenikmatan ketika dekat dengan Allah di saat tahajud. Ketika mulai kuliah motivasi untuk lebih dekat dan mematuhi syariat Allah semakin menguat. Alhamdulillah saya diterima di Fakultas Farmasi UNAIR. Dan di masa kuliah inilah muncul dorongan untuk menutup aurat dengan lebih sempurna. Bisa dikatakan ini pertama kali saya pertama kali mengenakan jilbab dan gamis secara istiqomah. 

DPRD PROVINSI JATIMPILIH LINA ARIANI, SUMBER : LINA ARIANI
DPRD PROVINSI JATIMPILIH LINA ARIANI, SUMBER : LINA ARIANI

Di masa kuliah ini saya bertemu banyak teman dan beragam kajian keislaman. Sehingga saya bisa menemukan metode dan lingkaran dakwa yang sesuai dengan kata hati. Lingkungan yang tidak hanya mengajak mengenal Islam lebih dekat tetapi juga cara bertabiyah dan memotivasi untuk menuntut ilmu, menjaga keseimbangan dalam berbagai hak dan kewajiban. Akhirnya saya menemukan : Begini indahnya Islam, yang mampu menjaga hati, ada kesinambungan dan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. 

Dari halaqoh di masa kuliah ini saya dikenalkan dengan berbagai kegiatan sosial termasuk mengajar di TPQ serta membimbing kaum marjinal di Tempat Pembuangan Akhir Sampah untuk mendapatkan penguatan akidah. Dan Alhamdulillahnya juga, di masa pembelajaran saya melalui ma'had ini akhirnya saya ketemu jodoh, Ustadz Habib yang juga saat itu menjadi salah satu guru saya.

Berbagai pengalaman kehidupan ini membuat saya menemukan pencerahan bahwa peluang untuk beramal shalih terbuka bagi pria maupun wanita, asalkan niatnya Lillahi ta'ala. Ketika di masa akhir-akhir kuliah saat masa reformasi inilah yang mengenalkan saya dengan Partai Keadilan yang saat ini menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Sesuai peraturan perundangan, partai politik harus memenuhi kuota 30 persen perempuan, maka saya terpanggil untuk menjalankan tugas dari partai sebagai pelayan rakyat. Insyaallah PKS konsisten memperjuangan kemakmuran rakyat. Tugas berat ini berkaitan pula dengan kiprah saya sebagai pembimbing di Rumah Keluarga Indonesia

Kiprah Ustadzah Lina bersama RKI PKS, Sumber : IG @lina_ariani8
Kiprah Ustadzah Lina bersama RKI PKS, Sumber : IG @lina_ariani8

T : "Motto hidupnya Ustadzah, spill dong"

J : Mungkin dua hal ini yang bisa menjadi penyemangat bagi kita:

"Apa yang kita kerjakan bisa saja sama dengan yang lainnya, tetapi hasilnya bisa berbeda di hadapan Allah karena semua tergantung niatnya"

"Tetaplah istiqomah untuk melakukan amal sholih dan ingat bahwa tujuan utamanya adalah ridho Allah, dahulukan Allah maka ridho manusia akan mengikuti"

Masyaallah wawancara yang membuat kenyang secara spiritual. Maturnuwun Ustadzah sudah berkenan meluangkan waktu di sela kesibukan yang sangat padat. Semoga Ustadzah selalu dalam lindungan Allah dan istiqomah berkiprah di tengah masyarakat.

Mutiara Kata Ustadzah Lina, Sumber : IG @lina_ariani8
Mutiara Kata Ustadzah Lina, Sumber : IG @lina_ariani8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun