Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Tawaran Kerja Palsu di Dunia Maya

9 Desember 2023   10:48 Diperbarui: 9 Desember 2023   12:04 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketergantungan manusia pada internet tak dapat dipungkiri berpengaruh pada kehidupan bermasyarakat dalam segala segi termasuk cara mengais rezeki. Konten kreator, buzzer, influencer, troopers adalah contoh lahan pekerjaan yang terbuka karena adanya internet dan dunia digital. Konten kreator adalah para penghasil konten (bisa berupa tulisan, foto, video) yang diunggah di dunia maya melalui berbagai platform dengan tujuan mengedukasi, membagikan informasi, atau sekadar menghibur adalah tujuan para konten kreator. Influencer biasanya bekerja untuk mempromosikan sesuatu dan bertindak seperti reviewer setelah menggunakan jasa atau produk yang dipromosikan. Buzzer dan troopers biasanya bekerja untuk mendukung penyebarluasan suatu "propaganda" atau promosi atau memperkenalkan sesuatu, baik itu info tentang produk maupun branding sebuah merk atau seseorang dengan tujuan agar masyarakat luas bisa mengetahuinya. Buzzer dan troopers umumnya bekerja dengan memposting berdasarkan hashtag dan keyword tertentu agar menjadi trending topic, mereka biasanya juga diwajibkan melakukan subscribe dan like serta komen di postingan tertentu yang dipromosikan.

Potensi meraup pundi-pundi rupiah dengan bantuan internet ini sangat menggiurkan bagi para penggiat dunia maya. Bayangkan jika gawai di tangan tidak hanya digunakan untuk selfie, chating, scrolling yang menghabiskan waktu, tetapi juga mendatangkan penghasilan yang lumayan. Katakanlah "kontrak kerja" untuk buzzer trending topic di platform X dibayar sejumlah berapa rupiah dikalikan jumlah postingan maka dalam satu proyek bisa mendapatkan minimal 50 ribu rupiah. Influencer /endorser"kelas rakyat jelata" bisa memperoleh minimal 150 ribu rupiah untuk satu postingan, jika kelas selebritis tarif endorsenya tentu berlipat kali lebih besar, hingga mencapai jutaan bahkan puluhan juta rupiah. Dari sekian banyak jenis pekerjaan yang berkaitan dengan dunia maya mungkin yang paling mudah adalah troopers, mereka bisa disebut sebagai penggembira dalam proyek branding. Troopers biasanya bertugas follow/subscribe, like, komen pendek, share dengan tujuan produk/jasa/sosok yang dipromosikan terbaca algoritma dan tujuan branding tercapai. Namun di balik kemudahan mengais rezeki dengan bantuan dunia maya, masyarakat harus tetap waspada sebab penipuan berupa pekerjaan palsu semakin berbahaya.

Waspada Jebakan Scam Sebagai Troopers

Beberapa waktu lalu saya sempat membaca postingan teman facebook tentang scam di dunia troopers. Dia menulis "dah ikutin aja maunya di awal-awal untuk follow, like, komen tapi kalau sudah minta deposit langsung tinggalin aja dan blokir". Dalam hati saya penasaran seperti apa nih model pekerjaannya. Eh ternyata tak lama kemudian saya dijapri seseorang melalui telegram yang menawarkan pekerjaan sebagai troopers. Dia mengaku mewakili brand Traveloka dan butuh troopers untuk menaikkan engagement brand. Tugas saya hanya follow akun Tiktok Traveloka, like di beberapa postingan, kirim bukti screenshot ke admin yang ditunjuk dan untuk tugas yang mudah itu mereka membayar 10 ribu rupiah per task. Wow mudah dan lumayan dong, sekali like aja dihargai 10 ribu rupiah, siapa yang menolak? Saya coba ikutan nih, usai memberikan konfirmasi tertarik untuk melakukan pekerjaan, admin yang menjapri tadi memasukkan saya dalam grup tele yang berfungsi memberikan instruksi tugas serta testimoni. Setelah menyelesaikan hingga enam task dan tiap 30 ribu rupiah beneran ditransfer ke rekening kita mulailah aksi tipu-tipu mereka lakukan. Caranya dengan mewajibkan troopers untuk melakukan booking fiktif melalui link yang mereka tetapkan dan para troopers dijanjikan komisi sekian persen dari sejumlah uang tanda jadi. Tak lupa mereka juga menjanjikan bahwa uang booking beserta komisi akan dicairkan kembali ke rekening troopers dalam beberapa menit saja. Sinyal tanda bahaya nih, lalu saya putuskan untuk berhenti sebelum melakukan transfer uang. Dan hebohnya setelah saya bilang quit eh si admin ini kesannya maksa banget agar saya mau melanjutkan pekerjaan "Transfer yang nominal kecil aja" "Sayang kalau berhenti sampai di sini, fee tugas sebelumnya ngga bisa cair loh" "Tuh lihat di grup banyak yang memberikan testimoni kalau dibayar" dan berbagai rayuan hingga berkali-kali melakukan panggilan ke Hp saya tapi saya abaikan. Lebih lengkapnya saya ceritakan di reels ini


Ternyata reels ini mendapat berbagai tanggapan dari orang-orang yang bukan follower saya. Beberapa di antaranya mengaku tertipu oleh "pemberi kerja" dengan modus yang sama. Dan hanya satu orang yang memberikan testimoni komisinya benar-benar dibayar beserta uang booking fiktifnya. Bagi yang memberikan testimoni dibayar ini mungkin dia kategori "orang beruntung" yang dipilih secara acak oleh si penipu agar pekerjaan yang ditawarkan tidak terkesan sebagai penipuan. 

Bagaimana Cara Agar Terhindar dari Scam Pekerjaan Palsu Sebagai Troopers

Di tengah maraknya pekerjaan menjanjikan sebagai konten kreator troopers, sebaiknya berhati-hati dalam menyikapi penawara kerja di dunia maya harus tetap dilakukan. Bagaimana mengenali tawaran kerja sebagai troopers adalah penipuan dan langkah agar terhindar dari scam? Beberapa langkah ini perlu diperhatikan:

1. Hindari mencantumkan nomor WA atau Telegram di akun media sosial

Saya nih nggak pernah mencantumkan nomor WA dan Telegram saya di media sosial tapi kok para penipu itu bisa tahu nomor saya. Nah ini masih menjadi misteri. Logikanya, yang nggak mencantumkan nomor telepon aja bisa jadi sasaran apalagi yang jelas-jelas mencantukan nomor telepon/WA/Telegram kan?

2. Waspada pada narasi penawaran kerja

Kerja sebagai troopers itu gampang kok dan bisa dilakukan sambil rebahan. Tapi ingat ada narasi penawaran kerja yang dapat diduga mengarah ke penipuan. 

Pertama nih, ingat-ingat apakah kita pernah mengisi "lamaran kerja" untuk pekerjaan serupa. Oh ya untuk yang bekerja freelance sebagai troopers biasanya bergabung dengan berbagai WAG atau grup FB demi mendapatkan info lowongan pekerjaan yang dihandle oleh Key Opinion Leader atau seseorang yang menamakan diri sebagai agency. Memang komisi yang ditawarkan berupa recehan, misalnya satu paket pekerjaan like, komen, share dihargai 5-15 ribu rupiah tetapi jika dikerjakan untuk beberapa postingan hasilnya kan lumayan. Jika tidak merasa pernah mengisi form lamaran kerja itu mending tinggalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun