Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tahu Campur Jawa Timur, #KulinerNusantara Lezat dan Sehat

30 November 2023   13:20 Diperbarui: 30 November 2023   14:00 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahu Campur Jawa Timur Terenak di Sidoarjo, Dokpri

Di desa ini dapat dtemui gapura bertuliskan Bumi Tahu Campur. Bukan sekadar slogan, hal ini juga dibuktikan dengan mata pencaharian warga desa yang 90 persen menjadi penjual tahu campur di berbagai wilayah di Jawa Timur.

Menurut sejarahnya kuliner tahu campur ini telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Menurut Siti Rubikah selaku Kepala Dinas Pariwasata Lamongan asal muasal kuliner tahu campur ini adalah dari hasil eksperimen seorang penjual soto yang memanfaatkan tahu sisa semalam dan tauge sisa bahan soto namun menambahkan petis ke dalam kuahnya. 

Ternyata rasanya lezat dan dianggap layak jual. Salah seorang tetangga penjual soto tersebut kemudian menamainya sebagai tahu campur sebab makanan kuah cita rasa petis ini berisi tahu goreng dicampur berbagai bahan (detik.com)

Tahu Campur, Tak Hanya Nikmat dan Lezat Tapi Juga Sehat

Cita rasa khas tahu campur terletak pada bumbu dan kuah kaldunya yang menyatu. Bumbu utama tahu campur adalah bawang merah, bawang putih, jintan, merica dan kunyit. Sedangkan kuah kaldunya terbuat dari  kaldu sapi, cabe rawit, petis, bawang putih, gula pasir dan garam.

Bumbu utama digunakan sebagai campuran ketika merebus daging sapi bagian sandung lamur hingga empuk. Mengapa harus bagian sandung lamur? 

Sebab tahu campur hanya terasa nikmatnya jika bahan dagingnya khusus di bagian ini saja, dengan sedikit tambahan tulang-tulang kecil yang empuk, kikil dan sedikit bagian berlemak. 

Jika diganti bagian sapi yang lain misalnya has, sirloin atau tenderloin maka hasilnya tidak sesedap jika menggunakan daging landung samur.

Cara memasaknya sedikit rumit karena bahan yang dibutuhkan cukup banyak dan waktu memasak dagingnya cukup lama untuk mendapatkan tekstur yang kenyal tapi empuk. Setelah daging direbus dengan bumbu utama dan sereh serta jahe, barulah disiram dengan kuah berbumbu petis. 

Kemudian tambahkan perkedel singkong, tahu goreng, tauge dan selada. Hmmm kuah pekat sedikit berlemak dinikmati bersama selada dan tauge begitu memuaskan lidah dan perut penikmatnya.

"Ribet banget masaknya, kalau kurang cakap dagingnya pun terasa liat." Ya udahlah daripada pengen makan enak tapi malah bete karena ruwet-ruwet memasak, mending beli yang siap santap saja. 

Kebetulan tahu campur favorit keluarga bisa ditemui tak jauh dari rumah. Tahu campur khas Jawa Timur atau lebih tepatnya khas Lamongan ini bisa dinikmati di tenda kaki lima di Pasar Sukodono, Sidoarjo dan buka hanya malam hari, sekitar setelah Maghrib dengan harga per porsi 15 ribu rupiah saja. Dijamin sekali mencicipi pasti ingin balik dan menikmatinya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun