Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Empat Jenis Hukum Sedekah Berdasarkan Sebab dan Faedah

27 April 2022   07:53 Diperbarui: 27 April 2022   07:58 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersedekah adalah bentuk hablum minannas

Bulan Ramadan adalah saat memperbanyak berbagai amal ibadah. Setiap kebaikan bernilai pahala berlipat ganda. Infaq dan sedekah menjadi salah satu amalan utama, keduanya memiliki makna yang hampir sama, yaitu memberikan sesuatu yang baik kepada orang lain dengan niat ibadah. Sedekah bersifat lebih luas dan umum, tidak hanya memberikan harta tetapi juga tenaga, ilmu atau keahlian. Bahkan dalam hadits-hadits nabi diriwayatkan bahwa senyum adalah sedekah, menyingkirkan duri/halangan dari jalan yang dilalui banyak orang adalah sedekah, sholat dhuha adalah sedekah, dzikir subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha ilallah adalah sedekah. Sedangkan infaq lebih bersifat kepada mengeluarkan, membagikan harta sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.

Hukum Sedekah: Sunnah

Sedekah berasal dari bahasa Arab ash-shodaqoh. Ash-shodaqoh diartikan sebagai pemberian yang disunnahkan. Maka hukum awal sedekah adalah sunnah, jika dikerjakan mendapatkan pahala. Jika tidak dilakukan tidak berdosa.

Namun hukum sedekah bisa menjadi wajib, makruh maupun haram tergantung dari sebab dan faedahnya.

Hukum Sedekah: Wajib

Sedekah yang awalnya sunnah bisa menjadi wajib jika sedekah tersebut menjadi bagian dari nadzar. Misalnya seseorang bernadzar "Hartaku akan aku sedekahkan sekian rupiah jika naik pangkat." Maka wajib baginya menepati nadzar dengan mengeluarkan sedekah. Sebab dalam Islam wajib hukumnya menepati janji dan nadzar.

Hukum sedekah bisa menjadi wajib jika menemui seseorang yang membutuhkan pertolongan antara hidup dan mati. Misalnya dimintai tolong orang yang tak mampu membeli makanan dan dikhawatirkan ia bisa menderita sakit atau mungkin berbuat kejahatan demi mendapatkan uang agar bisa membeli makanan.

Hukum Sedekah: Makruh

Sedekah bisa menjadi makruh jika sesuatu yang disedekahkan ternyata tidak bisa digunakan sehingga tidak membawa manfaat. Misalnya menyedekahkan makanan yang sudah basi atau baju bekas tidak layak pakai. Adab bersedekah adalah memberikan yang terbaik. Seperti zakat fitrah, keluarkan zakat berupa bahan pokok yang biasa kita makan dengan kualitas yang sama. Begitu pula saat bersedekah. Jika ingin bersedekah makanan, hendaknya memberikan makanan yang baru, bukan makanan sisa kemarin dan sayang dibuang. 

Bersedekah adalah bentuk hablum minannas
Bersedekah adalah bentuk hablum minannas

Hukum Sedekah : Haram

Hukum sedekah bisa menjadi haram jika yang disedekahkan adalah barang haram atau harta tersebut diperoleh dari cara haram. "Robin Hood kan baik, mencuri dan merampok dari orang kaya yang jahat, pejabat yang korupsi lalu membagikannya ke orang-orang miskin" Duh nggak gitu juga Bestie. Mengapa kita tidak mencari contoh yang lebih baik. Adalah sebuah riwayat kisah Rasulullah, ketika suatu hari beliau masuk ke rumah Ummu Salamah istrinya dalam keadaan wajah pucat pasi. Ummu Salamah bertanya apakah Rasulullah sedang sakit karena wajahnya sangat pucat. Rasulullah menjawab bahwa beliau pucat bukan karena sakit, tetapi karena khawatir teringat uang 7 dinar yang diterima kemarin dan belum tersedekahkan sebab masih tersimpan di bawah kasur. 

Betapa mulia hati Rasulullah. Sedikit-sedikit bersedekah padahal hidup beliau sangat sederhana, tempat tidurnya hanya pelepah kurma, tak ada perabotan mewah di dalam rumah. Makanan tak pernah berlimpah karena hampir semua uang Rasulullah habis untuk sedekah. Hingga diriwayatkan oleh Aisyah dalam sebuah hadits selama tiga bulan tungku di rumah beliau tidak pernah menyala untuk memasak, Rasulullah dan Aisyah hanya minum air dan makan kurma. 

Bersedekah adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama manusia. Allah telah berseru agar umatNya membantu orang yang sedang dalam kesusahan. Bahwa hidup di dunia tak hanya beribadah langsung kepada Allah sebagai hubungan vertikal, tetapi baiknya hubungan horizontal dengan sesama manusia juga bernilai ibadah. Hablum minallah dan hablum minannas. Ibadah bukan hanya sholat, puasa, berhaji, berdoa dan berdzikir. Tetapi juga berinfaq, bersedekah, menunaikan zakat dan wakaf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun